Bond

1.2K 117 30
                                    

Note: JingYi omega, SiZhui alpha

#Semicanon ABO, oneshot fiction, rate T

.
.
.
.
.
.
.
.

Lan (Wen) SiZhui, tinggi, tampan, murah senyum, baik hati, suka menolong, tidak sombong dan rajin menabung. Sangat cocok dengan kriteria alpha terbaik menurut standar sekte Lan, meski tidak ada darah Lan yang mengalir di nadinya.

Lan JingYi, manis, ceria, aktif cenderung urakan, selalu lebih mengikuti insting daripada logika, dan tipe murid yang paling dihindari para tetua sekte. Salah satu dari sedikit omega yang terlahir di sekte Lan.

Saat ini keduanya tengah beristirahat di pinggir aula berpedang. Merilekskan otot dan mengisi kembali tenaga yang terkuras setelah latihan sejak pagi.

"SiZhui, setelah ini kita tidak ada pembelajaran bukan? Ayo kita bersantai di ladang kelinci," ajak JingYi sambil mengipasi lehernya menggunakan tangannya.

"Maaf A Yi, hari ini ada tugas dari Hanguang-jun untuk menyalin buku tentang musik penenang jiwa," balasnya sambil mengusap keringat JingYi dengan sapu tangan kecil yang selalu ada di balik jubahnya.

"Hah,, baiklah kalau begitu. Aku akan pergi sendiri saja," rajuknya sambil menyerahkan wadah air putih pada SiZhui.

Interaksi keduanya membuat junior Lan yang lain sedikit tidak suka. Pasalnya JingYi masuk kategori omega paling diincar di angkatan mereka, karena wajahnya yang manis dan tubuhnya yang lebih pendek dari teman seangkatannya membuat dia makin terlihat imut juga karena dia merupakan anak angkat Zewu-jun, mengesampingkan sifat ceroboh dan suka seenak sendirinya.

Hal itu membuat SiZhui sedikit tidak disukai oleh junior alpha dan beta yang lain. Mereka merasa SiZhui adalah saingan terberat selama mendekati sang omega idaman.

"Aku tidak akan lama, setelah selesai nanti segera menyusul." Kali ini diusapnya kepla JingYi sebelum beranjak menjauhi JingYi dan junior yang lain.

"Huft,, dasar seenaknya sendiri," gumamnya sambil mengusap kepalanya yang tadi di usap SiZhui.

Sambil masih menggerutu JingYi meninggalkan aula berpedang menuju kamarnya. Setelah mandi dan berganti pakaian dia segera menuju ladang kelinci. Saat menuju ke sana, dia melihat beberapa tetua berjalan menuju ruang pertemuan. Jiwa ingin tahunya telah memenangkan perdebatan singkat dengan logikanya. Akhirnya dengan jiwa ingin tahu yang tinggi dia mencuri dengar dari bawah jendela ruang pertemuan.

"Tetua QiRen, sudah waktunya kita membahas ini. Kita sudah harus memilih siapa kandidat yang akan menjadi ketua sekte selanjutnya."

"Tetua Zhong, apa ini tidak terlalu cepat? Bukankah XiChen masih mampu menjadi sekte, kenapa harus segera diganti?" Lan QiRen menyuarakan keberatannya.

"Tapi tetua QiRen, XiChen sudah memilih menikah dengan ketua sekte Jiang dan kami mendengar kalau dia memilih untuk mundur dari posisinya sebagai ketua sekte kemudian ikut tinggal di Yunmeng." tetua yang lain menimpali.

"Tapi bukannya masih ada WangJi?" Lan QiRen masih mencoba bersikukuh dengan pendapatnya.

"Kami sudah tidak bisa memberi tanggung jawab ini kepada WangJi semenjak dia menikahi Yiling Laozu. Dia sudah menodai ajaran dan peraturan yang ada di Yun Shen Buzhi Chu."

"Benar! Dia juga tidak bisa dijadikan kandidat pengganti karena terlalu berat pada pasangannya itu."

"Baiklah kalau begitu siapa yang sekiranya bisa diangkat sebagai penerus selanjutnya?" kali ini Lan QiRen menyerah untuk melanjutkan perdebatan.

"Kita bisa menunjuk dari para junior Lan di angkatan tertua. Kurasa salah satu dari mereka bisa ditunjuk sebagai kandidat selanjutnya."

"Tidak banyak yang bisa ditunjuk. Sebagian besar dari mereka hanya memiliki kemapuan rata-rata."

Daily Life of ZhuiyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang