Chapter 2

124 13 0
                                    

Yongri meniup luka di lutut Siyong setelah memberikan obat di sana. Kemudian ia menutup lukanya dengan penutup luka. Wanita itu menyeka airmata di wajah Siyong yang saat ini berada di dalam pelukan Donghae.

"Sudah tidak sakit, kan?" Tanya Donghae sembari mengusap punggung Siyong.

"Masih terasa perih, ahjussi." Jawab Siyong dengan sesegukkan.

"Oh, sayangku. Perihnya akan hilang sebentar lagi." Kata Donghae.

"Bagaimana kau bisa terjatuh, huh? Nona Jung bilang kau berlari dengan begitu kencang. Ada apa?" Tanya Yongri yang masih berlutut dihadapan anaknya.

"Aku sedang bermain bersama temanku, eomma. Aku tidak tahu apa yang menyebabkanku tersandung lalu jatuh." Jawab Siyong dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kemarilah, sayang."

Yongri duduk di samping Siyong dan menarik gadis kecil itu ke dalam pelukannya.

"Eomma sudah memberikan mantra ajaib pada lukamu. Sebentar lagi pasti akan sembuh." Ucap Yongri.

"Benarkah?"

Mata bulat Siyong menatap Yongri dengan tidak percaya.

"Tentu, sayang. Kau tahu jika mantra eomma yang terbaik, kan?"

Siyong menganggukkan kepalanya membuat Donghae tersenyum. Ia selalu suka melihat interaksi antara ibu dan anak itu.

"Eomma, aku mengantuk." Keluh Siyong.

"Tidurlah."

"Eomma akan menemaniku, kan?"

"Tentu saja."

"Apa ahjussi juga boleh menemanimu tidur?" Tanya Donghae.

Siyong menoleh dan menatap Donghae yang duduk disisinya yang lain. Kemudian ia mengangguk dengan cepat.

"Aku senang jika eomma dan ahjussi menemaniku tidur." Kata Siyong membuat Donghae kembali tersenyum.

"Sekarang berbaringlah. Hati-hati dengan lukamu." Ucap Donghae.

Siyong berbaring di tengah-tengah Yongri dan Donghae. Ia memejamkan matanya yang terasa mengantuk.

Yongri bersenandung kecil dan memberikan tepukan pelan pada dada Siyong. Mengantarkan anaknya itu ke alam mimpi dan melupakan semua kesedihan yang baru saja dialaminya.

Yongri menyadari tatapan Donghae yang tidak lepas darinya. Namun ia berusaha untuk mengabaikannya. Ia hanya ingin menidurkan Siyong terlebih dahulu sebelum membicarakan apa yang baru saja mereka alami.

Yongri memberikan kecupan pada kening Siyong setelah merasa jika gadis kecil itu telah tertidur lelap. Ia membenarkan selimut yang dipakai anaknya itu sebelum akhirnya memberi isyarat pada Donghae untuk meninggalkan kamar Siyong.

"Aku akan membuatkan minuman untukmu." Gumam Yongri tanpa menatap Donghae.

Langkah Yongri terhenti saat Donghae menggenggam pergelangan tangannya. Ia memutar tubuh Yongri hingga bisa melihat wajah wanita itu.

"Kau terlihat gusar. Ada apa?" Tanya Donghae dengan pelan.

"Aku mengkhawatirkan Siyong yang terjatuh." Jawab Yongri.

"Kau pembohong yang buruk." Ejek Donghae membuat Yongri menatapnya.

"Well, yah, aku tahu jika kau memang mengkhawatirkannya. Karena aku juga merasakan hal yang sama."

"Tetapi aku tahu jika bukan itu yang membuatmu gusar. Kenapa? Apa karena pertemuanmu dengan Siwon?" Tebak Donghae.

"Aku tidak ingin membahasnya, Donghae-ya." Ucap Yongri.

The ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang