Chapter 4

128 12 0
                                    

Siwon dengan cepat menutup pintu dan berusaha untuk tidak meninggalkan suara. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan. Siyong berada dipangkuan Yongri. Siwon mencoba menepis bahwa mungkin saja Siyong bukan anak Yongri.

Tetapi ketika Siwon mengingat kembali bagaimana wajah bocah itu, Siwon menyadari jika ada kemiripan pada mereka berdua. Mata Siyong benar-benar mirip seperti mata Yongri. Dan hal itu tidak dapat mencegah Siwon untuk berpikir jika Siyong memang anak Yongri..dan Donghae.

Siwon mengusap wajahnya dengan frustasi. Pantas saja ia begitu tertarik pada Siyong. Pantas saja ia begitu senang saat berada di dekat bocah itu. Semua itu karena Siyong adalah anak Yongri. Siwon merasa sangat kesal, tetapi ada sedikit rasa lega saat tahu bahwa bocah itu adalah putri Yongri.

Siwon menoleh ke belakang dan menatap pintu yang tertutup. Di dalam ruangan itu terdapat mantan istrinya serta anak wanita itu yang begitu menarik perhatian Siwon.

Siwon meyakinkan dirinya bahwa ia tidak boleh bertemu lagi dengan Siyong. Karena jika mereka kembali bertemu, Siwon yakin pertahanan yang selama ini dia bangun akan runtuh begitu saja.

------

"Jadi, kau tersesat?" Tanya Yongri.

"Ya, eomma. Aku hampir saja tidak bisa kembali ke sini." Jawab Siyong yang berada di pangkuan Yongri.

"Ck! Karena itulah kenapa kau tidak ingin eomma temani tadi?" Omel Yongri.

"Noona, jangan mengomeli anakmu." Ucap Haneul.

"Tapi aku bertemu dengan ahjussi tampan dan dia yang mengantarku ke sini." Kata Siyong dengan semangat.

"Ahjussi tampan?" Ulang Yongri bersamaan dengan beberapa member TOP.

"Eung! Dia benar-benar sangat tampan. Sangat-sangat tampan."

Siyong kemudian mendekatkan mulutnya pada telinga Yongri.

"Lebih tampan dari Donghae ahjussi." Bisiknya.

Mata Yongri melebar. Selama ini Siyong selalu menganggap Donghae adalah pria tertampan di dunia. Tetapi sekarang penilaian gadis itu berubah. Tentu saja Yongri terkejut.

"Benarkah?" Balas Yongri berbisik. Siyong mengangguk.

"Dan dia mengajakku berteman dengannya."

Mata Siyong benar-benar berbinar saat mengingat sosok Siwon.

"Dia juga sangat baik dan cerewet sama sepertiku, eomma."

"Yah, apa kau mengerti arti kata cerewet?" Tanya Minki sembari mencubit pelan pipi Siyong.

"Tentu saja, oppa. Eomma bilang orang yang banyak bicara itu cerewet." Jawab Siyong sembari menatap Minki.

Kelima laki-laki itu menatap Yongri dengan terperangah. Sedangkan Yongri membalas tatapan mereka dengan cengiran polosnya. Ia merasa tidak bersalah karena seseorang yang banyak bicara memang cerewet.

"Apa kau berkenalan dengannya? Siapa namanya?" Tanya Yongri.

"Ya, aku berkenalan dengannya. Namanya--" Siyong menghentikan ucapannya dan tampak berpikir.

"Kenapa? Kau lupa namanya?" Tebak Jaehyun. Siyong menatap Jaehyun dan kembali berpikir.

"Hei, kau tidak boleh melupakan nama temanmu." Tegur Yongri.

Siyong menundukkan kepalanya dan cemberut. Kenapa ia bisa melupakan nama temannya? Biasanya ia tidak pelupa seperti ini.

"Siyong-ah, karena kami sekarang juga temanmu, kau tidak boleh melupakan nama kami. Ingatlah, namaku Jang Hakyung." Ucap Hakyung. Siyong menatap Hakyung dan semakin menekuk wajahnya.

The ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang