💜31

246 30 2
                                    




Huekkk huekkk

Aku terus terusan mengeluarkan semua isi perutku, capek. Wonwoo yang masih setia disamping terus mijitin tengkukku pelan.

Ini sudah satu minggu kejadian, aku mikir sih masuk angin, tapi mana mungkin masuk angin sampai satu minggu.

Lama amat, siksa banget lagi.

Akhir akhir ini juga sikap aku berubah drastis, dari yang cuek cuek manja, jadi makin sensitif.

Pernah Wonwoo mau kekantor, aku malah nangis guling guling ngga mau ditinggalin, akhirnya dengan sangat terpaksa Wonwoo nyiapin kerjaannya dirumah.

Aku juga ngga tau kenapa sikapku kayak gini, aku juga suka membabi kalo lagi makan, Wonwoo yang tau aku suka makan aja kaget. Gimana ngga kaget, kalau biasanya aku makan dua piring, sekarang jadi empat piring.

Gila ngga tuh?

Bentuk tubuhku juga sedikit lebih berisi dari sebelumnya, aku pernah nangis senggukan ditengah malam, dan saat ditanya aku cuman bilang aku takut kalau dia udah ngga tertarik lagi sama aku. Badanku udah gendut, ngga seksi lagi terus udah pasti jelek.

Mendengar itu Wonwoo cuman nenangin aku sambil bilang yang dia terima semuanya tentang aku. Mau aku kurus kek gendut kek dia tetap suka.

Huekkk

"Huft" setelah kumur dengan air, Wonwoo langsung menggendongku ke kasur.

"Kita kedokter sekarang ya" ucapnya "aku takut kamu kenapa napa, masa iya mual terus karna masuk angin, ini udah satu minggu loh"

Aku cuma merem doang ngga ada niat buat balas ucapan Wonwoo

"Kita ke dokter ya sayang, bentar aku ganti baju dulu" ucapnya lagi dan terus melangkahkan kakinya ke closet

Aku cuma berdehem sebagai tanda jawaban

***

"Selamat, isteri anda hamil 2bulan"

Aku terdiam dan cuma menatap Wonwoo dalam, yang ditatap melolot tak percaya. Kulihat ada senyum senang tergambar jelas diwajahnya.

Ini dokternya salah sih, aku bukan isterinya tapi yaudahlahya

Wonwoo terus memelukku erat, dia terus mengecup seluruh wajahku membuatkan aku malu sendiri. Ya ampun kelakuan, ini didepan dokter loh

Aku perlahan melepaskan pelukan "Wonwoo udah ah, malu ini diliatin" aku cuma senyum paksa doang

"Ngga papa kok, saya sudah biasa melihat pemandangan seperti ini. Saya sih biasa aja" ucap dokter ke kami berdua

"Tuh kan, dokter aja ngga masalah" Wonwoo kembali memelukku erat. Dasar gila!

"Kandungannya masih muda, jadi perlu lebih hati hati, pemakanan perlu dijaga. Untuk ibunya, kalau bisa jangan lakuin kerja berat dan jangan stress karna itu boleh membahayakan kandungan. Kalau masalah berhubungan badan sebaiknya ayahnya puasa dulu ya satu atau dua bulan, tapi kalau mau bisa dilakukan dengan sangat lembut karna kalau kasar takut janinnya kenapa napa" jelas dokter panjang

Aku sama Wonwoo cuma ngangguk doang. Setelah ngambil resep obat di kaunter kita berdua terus pulang, soalnya aku udah capek pake banget dan mau bobok aja

"Makasih udah mau nampung benihku dirahim kamu" Wonwoo menjeda ucapannya "aku cinta kamu Eunha" dikecupnya lembut dahiku sebelum turun kebibirku dan beakhir ciuman yang seolah dapat mengalirkan semua rasa sayangnya.












Yaaa udah lama aku ngga update... maaf ya! Ini udah menuju ending loh.. mungkin akan ada dua atau tiga episode lagi.. tetap baca ya💜💜

Juseyo: eunha wonwoo mingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang