"Nih minum buat kamu," Arga duduk di samping Kasih dengan membawakan dua jus jeruk di tangan.
Kasih menoleh dengan muka datar, "makasih." Gadis itu melanjutkan kembali tugasnya.
"Masih banyak?," tanya Arga sembari mengocok pelan jus ditangannya.
Kasih hanya menjawab dengan anggukan, dan terus fokus pada layar laptop.
Semenjak dekat dengan Arga, Kasih menjadi sering ke kantin. Awalnya dia masih merasa tidak nyaman, hingga akhirnya ia merasa jadi aman jika bersama Arga.
"Nih makan," Arga menyodorkan sesendok mie goreng ke mulut Kasih dan gadis itu melebarkan mulutnya.
Di sisi lain, Ridho hanya bisa melihat Kasih dari kejauhan. Seiring berjalannya waktu, Kasih dan Arga semakin lekat, membuat gadis itu jadi jarang memiliki waktu untuk Ridho.
"Kenapa perasaan gue terus gak enak ya, gue selalu takut Kasih di sakitin sama Arga," ucapnya pelan.
Ridho memukul kepalanya, 'aduh, Dho! Lo gak boleh nethink gitu. Lo harus yakin Kasih bakal baik-baik aja.'
Bersamaan dengan itu...
"Ridho," seseorang menepuk bahunya dari belakang.
Lelaki itu tersentak.
"Eh? Sheila."
"Kamu ngapain mukul-mukul kepala gitu?," tanya Sheila penasaran.
"Ng-nggak, gak ngapa-ngapain kok heheh."
"Owh...," Sheila mengangguk pelan.
"Ya udah kalo gitu temenin aku yuk!," ajak Sheila dan langsung menarik tangan Ridho.
***
Salwa baru saja datang ke kantin, gadis itu membawa sebuah kotak berisi donat dan ada beberapa lilin kecil disana.
Ditemani dengan Steffani, Salwa membuat perhatian siswa yang ada di sana terarah padanya.
Gadis itu mengarah pada Arga dan menaruh donat tersebut di atas meja membuat Kasih dan Arga menoleh bersamaan pada dirinya.
"Harusnya sih seminggu yang lalu itu HARI ANNIV KITA!," gadis itu memelotot pada Kasih yang berusaha untuk menatap Salwa dengan tenang.
"Tapi sayang, kamu ngelepas aku hanya karena cewek aneh ini," lanjutnya.
Sejujurnya Kasih merasa sangat takut, tapi ia berusaha untuk tetap terlihat tenang.
'Sebenernya Salwa mau apa lagi sih? Gak ada habisnya dia ganggu gue terus.'
"Itu masa lalu, gak perlu di ungkit," balas Arga dan menggenggam erat tangan Kasih.
"Oh ya?! Kamu lupa sama janji kamu yang bilang bakal balikan sama aku lagi kalo 40 hari itu udah lewat?."
Arga merasa tak dapat berkutik lagi.
"Kenapa diem? Bingung ya mau jawab apa? Merasa terpojoki? Uh... Kacian hahaha," Salwa merasa puas melihat wajah cemas Arga.
"Asal lo tau aja Kasih! Lo tuh cuma cewek aneh yang mau-maunya dibodohin dan jadi budak cinta sama cowok sok keren ini."
Penjelasan Salwa cukup membuat kaget siswa yang berada di kantin, mereka sudah tahu Salwa pasti bisa senekat ini. Termasuk Arga dan Kasih.
Kasih hanya diam dan berpikir dengan pasti apakah yang dibilang Salwa itu benar atau salah.
Arga pun menggenggam erat tangan Kasih, meyakinkan gadis itu agar tidak mendengarkan ocehan Salwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
40 HARI MENCINTAIMU [Devsyah Story]
Teen FictionTaruhan itu membuat Arga harus memutuskan hubungannya dengan Salwa tepat di satu tahun jadiannya dan Arga harus mulai mendekati cewek yang terkenal aneh di sekolahnya sesuai dengan taruhan antara dirinya dengan Rafindra. Lalu apakah Cewek Aneh (Weir...