Kasih mengikat kencang tali sepatunya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah. Tapi tiba-tiba saja seorang lelaki bertubuh jangkung berdiri tepat di depannya.
Lelaki itu mengulurkan helm pada dirinya, "yuk berangkat."
"Ngapain lagi lo kesini?," tanya Kasih ketus.
"Jemput lo lah."
"Gak perlu."
"Kenapa? Emang gak boleh jemput pacar sendiri?," tanya Arga santai seakan kemarin tidak terjadi apa-apa.
"Lo pura-pura lupa atau amnesia sih sebenernya?! Gue dah putusin lo, jadi kita bukan pacar lagi," jelas Kasih.
"Lho? Putus? Emang guenya dah setuju?."
Kasih diam sejenak, ia bingung jawab apa.
"Y-ya... Ya bodo amat, pokoknya gue mau putus."
"Gak bisa!."
"Kenapa gak bisa?."
"Karena yang mau putusnya cuma dari sepihak, dan gue gak mau kita putus. Jadi kita tetep pacaran, gak ada putus-putus," jelas Arga.
"Terserah lo! Terserah! Yang penting gue mau putus, kita udahan pokoknya."
Kasih mengunci pintu rumahnya dan segera pergi tapi Arga menghadangnya.
"Gue anter."
"Gak."
"Anter."
"Gak."
"Iya."
"Nggak... ARGA DANENDRA!!!," padahal hari ini Kasih tidak ingin emosi karena kemarin ia sudah nangis dan kecewa habis-habisan, tapi Arga memang sangat menguji kesabarannya.
"Ya udah."
Arga menyingkirkan tubuhnya memberi ruang untuk Kasih berjalan. Kasih pun bisa bernafas lega dan mulai melangkah.
Tapi tiba-tiba saja Arga menggendongnya!.
"ARGAAAAA!!! Lepas, gak?! Lepasssss," heboh Kasih.
"Gak."
"Dasar gak waras!!! Cepet lepas atau gak gue teriak!," ancam Kasih.
"Teriak aja, ntar juga lo di lemparin panci ama tetangga lo."
"Ngancem lo?!."
"Lah gue? Kan lo yang ngancem."
Kasih berpikir. Iya juga ya.
"Udah kelamaan mikir lo."
Arga langsung membawa Kasih untuk duduk di motornya dan memakaikan helm.
"Aduh! Kepala gue," teriak Kasih ketika Arga memakaikan helm dengan terburu-buru.
"Lo sih ngulur-ngulur waktu, dah bagus ada cogan dateng pagi-pagi ke rumah lo, malah lo sia-sia in. Mubazir, Sih."
Kasih mengernyit. 'Pede tinggi banget nih cowok.'
***
"Lo tau gak sih, ini kan pertama kalinya kita bareng lagi hahaha."
"Hah? Masa? Kita kan emang bareng terus, Dho," balas Kasih tapi mata terus lurus melihat jalan.
Ya, hari ini Kasih dan Ridho pergi ke kantin bersama.
"Ya semenjak lo sama Arga kan lo sibuk banget, sampe lupa ama gue."
"Siapa yang lupa? Gak lah. Lagian sekarang gue bakal sama lo terus kok..."
Ridho mengambil lengan Kasih. "Lho ada apa? Lo putus ya?."
KAMU SEDANG MEMBACA
40 HARI MENCINTAIMU [Devsyah Story]
Teen FictionTaruhan itu membuat Arga harus memutuskan hubungannya dengan Salwa tepat di satu tahun jadiannya dan Arga harus mulai mendekati cewek yang terkenal aneh di sekolahnya sesuai dengan taruhan antara dirinya dengan Rafindra. Lalu apakah Cewek Aneh (Weir...