Hari ini adalah hari keberuntungan bagi Alana Adijaya. Gadis berkulit putih itu memiliki rambut yang panjang––sedikit ikal di bagian paling bawah rambutnya, juga berwarna hitam pekat. Ia juga memiliki tubuh sedikit tinggi tetapi tidak terlalu tinggi.
Ia merasa sangat beruntung karena akhirnya di perbolehkan pergi untuk menelusuri tempat-tempat yang gadis itu inginkan. Tanpa didampingi orangtua, tetapi hanya dirinya dan teman-temannya.
Orangtuanya adalah Strict Parents. Ya, Strict Parents adalah pola asuh otoriter dari orang tua ke anak yang serba melakukan pembatasan dan pengekangan.
Sebenarnya Alana sudah berulangkali meminta izin kepada orangtuanya untuk berpergian cukup lama, akan tetapi mereka selalu melarangnya dengan berbagai alasan. Katanya; terlalu jauh, berbahaya dan beberapa alasan yang menurutnya konyol.
Sejujurnya Alana hanya ingin hidup bebas. Ia ingin menghirup kota lain secara bergantian. Gadis itu ingin menelusuri tempat-tempat indah yang ada di Negara-nya tercinta––Indonesia. Hanya itu cita-citanya sebelum menikah.
Setelah menikah ia hanya ingin diam dirumah, menjaga suami serta anak-anak. Menjadi istri dan ibu yang baik untuk mereka.
Mulai detik ini dirinya terbebas. Tidak ada larangan-larangan lagi, tidak ada ancaman yang akan membuatnya tak bisa berkata-kata lagi. Alana bahagia, sungguh. Namun ia tidak memiliki teman untuk menemaninya mengobrol, jadi gadis ini memilih untuk melihat pemandangan indah diluar jendela.
Alana sedikit menyesal karena teman-temannya sudah pergi lebih dulu. Padahal rencananya mereka akan pergi bersama-sama, tetapi di karenakan ia sulit sekali mendapatkan izin, akhirnya kawan-kawannya memilih pergi duluan.
Bus yang sedang gadis itu tumpangi berhenti mendadak. Para penumpang yang lain terkejut, Alana yang sedang melamun pun sama terkejutnya.
"Ada apa ini pak?" tanya seorang pria yang jarak kursinya tidak terlalu jauh dengannya.
"Bus-nya mogok. Jika kalian terburu-buru lebih baik menggunakan angkutan umum lain saja, atau jika bersedia menunggu tidak apa-apa," jawab supir tersebut dengan ramah––pria itu pun segera turun untuk mengecek mesinnya.
"Menunggu sampai kapan? Sampai dia peka?" celetuk seorang gadis dengan kesalnya.
"Naik angkutan umum lain saja nak," titah pria yang tak jauh darinya.
"Atau cari yang lain saja nak," timpal yang lainnya.
Beberapa dari mereka memilih untuk mencari kendaraan lain, dari pada harus menunggu lama. Alana sendiri memilih untuk menunggu saja––dikarenakan perjalanannya cukup jauh juga, jarang juga ada bus lain yang akan sampai ke tujuannya, apalagi di-tempat yang terbilang sepi ini.
Disini pemandangannya cukup indah. Banyak rumput-rumput yang sudah lumayan panjang bahkan hampir menutupi tubuhnya. Cuaca yang sangat cerah dengan angin yang sepoi-sepoi, hingga rambut cantik Alana berterbangan tak beraturan.
Alana berjalan-jalan disekeliling bus untuk mencari view yang indah. Kamera berwarna merah muda sudah tertempel ditangannya. Ia siap mengabadikan setiap momen.
Gadis berusia 22 tahun itu mulai memotret langit, hingga kepalanya ikut menatap ke arah langit. Sampai tak menyadari jika ada seorang pria bertubuh tinggi berada dibelakangnya.
Pria tersebut tanpa aba-aba segera membungkam mulut Alana dengan sebuah kain, hingga gadis itu tak sadarkan diri. Seseorang itu membawanya pergi dari tempat indah ini.
Pria bertubuh tinggi itu membawa Alana ke suatu tempat yang sangat sepi dan berdebu. Gadis itu dibiarkan terduduk di-kursi kayu yang hampir patah. Pria itu pun segera mengikat tangan serta kakinya.
"Kau ingin bebas? Maaf, justru ini semakin membuatmu terkekang. Ku rasa belum waktunya kau menikmati keindahan dunia ini," gumam pria itu sembari memperhatikan wajah cantik milik Alana.
"Lihat saja, kau tidak akan bisa lari kemana-mana lagi," gumamnya sambil membuka penutup wajahnya.
"Perlahan-lahan kau akan berubah, perlahan lahan kau akan sadar bahwa hidup itu tidak selalu menyenangkan. Bahkan ada fakta, fakta yang akan membuatmu terkejut!" lanjutnya sambil tersenyum memandang wajah Alana yang tengah tertidur.
"Kau ternyata sangat cantik tapi maaf kau bukan tipe ku."
---
Yakin dek bukan tipe?

KAMU SEDANG MEMBACA
SANA [Complete]
Romance(A Seri SANA 1) Diculik oleh pria tampan, seksi dan pemarah? Alana Adijaya tidak pernah menyangka jika dirinya akan menjadi korban penculikan. Ia selalu berpikir bahwa dirinya akan menjadi satu-satunya manusia yang aman, hanya pemeran utama lah yan...