[Sudah terbit, tersedia di Gramedia]
❝Terus aku tidur di mana, Yung?❝
❝Ya ditempat tidur, kenapa begitu saja masih bertanya.❝
Kisah dua manusia salju yang hidup bersama tanpa ada bumbu romansa kecuali saling sarkas satu sama lain. Pada dasarnya, Yun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tampan sekali wahai paman😭🥰🥰 Sudah siap dengan drama yang terjadi di part ini? kwkwkwkw
Yang kangen Hyunki voter keberapa nih?
"Paman Sugaaaaaal. Unki datang untuk menginap!"
Yungi ingat seberapa takjub dia melihat film sihir paling terkenal sepanjang sejarah. Bagaimana sapu terbang melintasi langit, mantra-mantra dengan bahasa lucu, atau makluk-makhluk magis yang benar-benar luar biasa. Beberapa saat lalu, dia sangat berharap jika apa yang tersaji di depan matanya adalah tipuan sihir, sayangnya tidak.
Oh, astaga. Ini lebih menyeramkan berkali kali lipat dibandingkan hidung rata You Know Who. Yungi hanya bisa berdiri bersamaan mengasihani diri sendiri di dalam hati, kedua mata sipitnya bersaksi bagaimana Hyunki sudah melompat ke sana kemari sebelum akhirnya duduk di atas sofa, memandang dirinya penuh bling-bling, tersenyum menggemaskan dan menggoyang-nggoyangkan kaki semangat kendati ini sudah malam. Sedangkan Eunjo tidak jauh berdiri dari posisinya, bersidekap dengan ekspresi tidak kalah datar.
"Jadi, kenapa Jongkuk tiba-tiba menitipkan anaknya di sini?" kata Eunjo sebelum merotasikan bola matanya tidak bersemangat sama sekali, "Merepotkan sekali."
Benar sekali, Hyunki jelas tidak terbang lantas mendarat sendirian di depan pintu apartemen Hyunki. Jungkook lah yang mengantar sang buah hati dengan semangat. Sebenarnya, ini bukanlah masalah besar sampai Hyunki harus diungsikan kepada sanga Paman. Hanya saja Yoonji tidak dalam keadaan yang baik terlebih dalam keadaan hamil besar seperti sekarang. Maka, Jungkook tidak ingin bertaruh untuk membuat Yoonji semakin khawatir tidak bisa mengurus sang putra dalam keadaan sakit. Agaknya, Yungi juga tidak bisa mengirim Hyunki dan Jungkook kembali pulang saat pipi gembil itu turut mengemukakan pendapatanya.
"Mama itu sedang sakit, Paman. Kasihan kalau nanti Unki nakal. Jadi, Unki menginap di sini saja, ya?"
Percayalah, Yungi yakin itu hanyalah akal-akalan Hyunki agar bisa diantar ke sini dan menginap. Lamunan Yungi tiba-tiba kembali ke permukaan saat suara kecil Hyunki tiba-tiba mengudara antusias.
"Jangan begitu, Bibi Monsters," kata Hyunki tidak terima karena dia merasa terancam oleh penuturan Eunjo—jiwa-jiwa defensifnya tiba-tiba menyeruak keluar, "Nanti bisa ditangkap polisi kalau menyingkirkan jagoan tampan seperti Unki."
Setelah mengatakan itu, Hyunki malah tersenyum malu-malu karena perkataannya sendiri, gayanya sudah memutar-mutar badan ke kanan dan ke kiri pula. Yungi hanya bisa menghela napas panjang, ingin menyanggah tetapi tidak memiliki kalimat sebaik itu untuk mengungguli, pada akhirnya ia hanya diam. Sedangkan Eunjo juga tidak kalah tercengang, sampai-sampai mengerjab tidak percaya, lantas ia menoleh ke arah Yungi, "Bisa tidak, sih kau singkirkan keponakanmu ini? Kenapa dia harus datang malam-malam seperti ini?"