[s2] 6.5 sesuatu di jogja (2)

1.2K 175 80
                                    

"Mark, please.. boleh ya aku masuk air?" Jira menatap Mark dengan tatapan yang sangat memelas.

Mark menggeleng. "No, sayang. Nanti tembus, diliat banyak orang" Balasnya yang membuat Jira langsung mengerucutkan bibirnya sebal.

Jadi setelah dari cafe tadi, Doyoung mengajak mereka ke pantai Wediombo. Katanya sunset di pantai ini bagus banget.

Tapi karena ini masih pukul tiga sore, Jira malah ingin bermain air. Mark melarangnya dengan alasan wanita itu memakai baju yang tipis.

"Kenapa Ra?" Tanya Doyoung yang tiba-tiba mendekati mereka.

"Pengen masuk air kayak Kak Jaehyun" Jawab Jira sambil menunjuk kakaknya yang sedang berenang itu.

Doyoung mengangguk mengerti. "Ohh gak bawa baju ganti ya?"

"Iya, tapi gak papa sih sebenernya itu mah"

"Terus?"

"Baju dia tipis, kalo basah bisa tembus pandang" Jawab Mark cepat, seems like he already annoyed by Doyoung.

"Aku punya kaos di mobil, mau pinjem punya aku aja?" Tawar Doyoung pada Jira lagi.

Mata Jira langsung berbinar, lalu ia menatap Mark untuk meminta izin.

"No.."

"Pweasee..?"

Mark menghembuskan nafas panjang sambil mengangguk. "Okay, you can" Ucapnya kemudian. Ingat kan jika Mark sudah tidak bisa menolak permintaan Jira sekarang.

"Yeay!"

Setelahnya, mereka pergi ke tempat dimana mobil Doyoung terparkir.

"Nih, kayaknya kegedean di kamu" Ucap Doyoung sambil menyodorkan kaos berwarna coklat muda miliknya.

Jira mengepaskan kaos itu dengan badannya. "Ih iya gede banget"

"Tapi gak papa, jadinya tangan aku ketutupan. Makasih ya Kak Doy!"

Doyoung tersenyum. "Sama-sama cantik" Ucapnya dengan reflek menepuk pelan kepala Jira.

"Thank you Bang, kita duluan" Saut Mark yang kemudian dengan cepat menarik Jira untuk menjauh.

Mark menoleh selagi berjalan. "Aku gak rela kamu pake baju cowok lain.." Katanya.

"Tapi ya udah"

Jira jadi merasa bersalah, lalu dirinya memeluk tangan Mark. "Sorry Marky.."

"Never mind, baby, anything for you" Balas Mark seraya mengelus rambut Jira.

Apapun untuk Jira. Mark benar-benar sudah menjadikan Jira sebagai prioritas dalam hidupnya.

"Sana ganti dulu, aku tungguin di sini" Ucap Mark lagi ketika keduanya sudah sampai di depan toilet.

Jira mengedarkan pandangannya ke sekitar toilet yang benar-benar tidak ada orang selain mereka itu. Dirinya tiba-tiba teringat kejadian kakinya yang dipegang oleh sebuah tangan saat beberapa tahun lalu. Jira mulai overthinking, bagaimana jika itu terulang?

"Temenin"

"Iya, aku di sini, kamu masuk"

"Aku gak berani.."

Akhirnya Mark mengikuti Jira untuk masuk ke salah satu bilik toilet di sekitar pantai itu. Dengan sendirinya, Mark berbalik memunggungi Jira, membiarkan wanita itu mengganti bajunya.

you, you, youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang