(10) Tujuan Awal Bosscha & Kejadian Tak Diinginkan!

332 30 8
                                    

Di Gedung Bosscha

Sebuah teropong besar keluar dari atap gedung itu. Di dalam gedung ada seorang pria berkacamata dengan kisaran 28 tahun terlihat yang mengatur sebuah teropong besar itu. Ya, tepatnya itu adalah teropong untuk melihat benda-benda langit yang jauh di atas.

Pria itu sedang mengatur ukuran jarak penglihatan agar bisa melihat lebih jelas bintang-bintang di atas sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu sedang mengatur ukuran jarak penglihatan agar bisa melihat lebih jelas bintang-bintang di atas sana. Dan untuk melihat langit lebih jelas, haruslah di malam hari. Tepatnya di jam 3 pagi ini memang waktunya mengamati bintang.

Tak lama, ada deringan telepon lalu dia mengangkat telepon tersebut. Dia mendapat kabar bahwa istrinya akan segera melahirkan! Dia lalu bersiap-siap pulang namun dia pamit izin dulu pada temannya yang juga ikut berjaga malam saat ini. Dan diberi ucapan 'Selamat atas kelahiran anaknya'.

Namun, kalian lihat baju orang yang pamit barusan? Ya baju itu mirip dengan yang Boruto pakai saat ini. Dan itu adalah pria kenalannya Boruto. Tapi pria tersebut malah pergi, tanpa memberitahu Boruto dahulu.













Di dalam Hutan

Terlihat beberapa biji coklat warna warni jatuh di jalan dari sebuah tas yang bolong di bawahnya. Pemilik tas tersebut adalah Sarada, namun Sarada belum menyadarinya.

Sarada ingin mengeluarkan kotak bekal itu & ingin menawarkan Boruto makan. Karena ia tau, dari perjalanan kemarin pagi sampai dinihari ini Boruto belum makan apapun & hanya minum saja. Pantas saja, Boruto terlihat pucat menurutnya!

"Ayo Sar." ajak Boruto.

"Yah kebuka dah." ucap Sarada.

Boruto langsung berhenti dan menengok ke belakang, "Apaan sih?"

"Itu permen coklatku. Kamu belum makan kan?" ucap Sarada terdapat kekhawatiran dalam pertanyaannya.

Sarada baru menyadari saat mengecek tasnya, ternyata tasnya sudah bolong. Pasti itu karena tersangkut paku yang di markas tadi. Pantas saja dia mendengar suara sobek!

"Ya ampun, tasnya bocor lagi!"

"Udah biarin, yuk!" ajak Boruto jalan lagi. Sarada hanya bisa pasrah.

Sebetulnya Boruto lapar namun dia memaklumi tidak ada makanan di sekitar hutan pastinya!

Akhirnya, mereka berdua sampai di Bosscha. Boruto membuka pintunya yang memang belum dikunci dan mempersilahkan Sarada untuk masuk. Sarada melihat-lihat di dalam gedung itu.

PETUALANGAN SARADA ✔ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang