Chapter 9

3.8K 370 20
                                    

Double Up😍
Seneng nggak?💃

Happy Reading
Typo Bertebaran

.
.
.
.
.
.
.


"Benarkah??"

Jimin melontarkan pertanyaan lagi tak percaya pada taehyung. Pria tan itu hanya mengangguk seadanya, membereskan beberapa pakaiannya ke dalam koper.

"Aku tak percaya ini. Kau diterima jadi bodyguard, lalu tinggal bersama Jungkook. Dan sekamar dengannya." ujar jimin heran. Mendengar Penjelasan taehyung membuatnya shock sendiri. Sama seperti waktu pertama kali Taehyung menjadi bodyguard dengan mudah.

Setelah memberanikan diri, ia meminta izin pada Jungkook untuk mengambil barang dan pakaian miliknya. Ia langsung beranjak ke rumah yoongi. Sekalian juga ia ingin pamit pada yoongi dan juga jimin.

Taehyung tersenyum tipis, mengingat hal itu. Ia pun tak mengerti jalan pikiran Jungkook. "Akupun tak percaya, jim. Dengan seperti itu, aku bisa menjaganya lebih dekat dari orang orang itu."

Jimin menepuk pundak taehyung pelan, "Itu benar, tae. Kita harus melakukannya dengan cepat. Dengan begitu, kita akan terbebas dengan masalah kasus itu. Dan kita bisa hidup normal seperti biasanya. Kalo perlu kita tinggalkan seoul, mencari kebahagiaan bersama kau, aku dan kak Yoongi" ujarnya melemparkan senyum manis nya, ikut bahagia.

Salah satu perjanjian mereka adalah tetap bersama jika kasus ini telah selesai. Meninggalkan seoul dan kenangan pahit di masa lalu. Namun, taehyung tak yakin bisa menepati janji itu. Bagaimanapun hatinya tak tenang meninggalkan kakak dan adik kandungnya. Sesungguhnya itu hal yg berat.

Taehyung terdiam mematung memikirkan perkataan jimin. "Tae, kau tak apa?" tanyanya, khawatir melihat perubahan wajah taehyung. Yang ditanya menoleh, ia merasa bersalah menyembunyikan masa lalunya dari Jimin dan menjanjikan hal yang tak pasti padanya. Ia takut menghancurkan perasaan sahabatnya itu. Taehyung sangat tau jimin berhati lembut. Ia tak tega.

"Jimin-ah, mengenai hal itu aku tak bisa menjanjikannya." lirih taehyung menggenggam tangan jimin lembut.

Jimin mengernyit, "Apa maksudmu, tae?"

Taehyung menghela nafas, "kasus ini sangat sulit dipecahkan. Jika aku harus mengukurnya, ini belum seberapa, Jim. Kita butuh banyak waktu untuk menyelesaikannya." jelas taehyung.

Bohong.

Satu hal yang jimin tangkap dari tatapan taehyung. Bukan itu alasan sebenarnya dari pernyataan taehyung. Tak tau saja, jimin tau jika saat ini banyak kebohongan yang taehyung sembunyikan darinya.

Jimin menghela nafas, "Ya sudahlah, aku tak memaksa mu untuk melakukan hal itu. Jika tak mau, katakan saja. Tak perlu berbohong padaku." ujar Jimin melepas genggaman taehyung, dan berjalan keluar dari Kamar.

Taehyung sedikit terkejut dengan reaksi jimin. Apakah jimin marah padanya? Ia menepuk jidat nya, merutuki kesalahan ucapan yang ia lontarkan.

"Jimin tak akan marah padamu"

Taehyung menoleh, mendapati yoongi yang berbaring menutup wajah dengan salah satu tangannya.

"Sejak kapan kakak disitu?" tanya taehyung heran.

Yoongi bangkit dari tidurnya. Merenggangkan ototnya, "Sejak tadi. Saat kau berbincang dengan jimin" ujarnya ketus. "Lagi lagi aku jadi kacang, jadinya aku tidur dulu. Menunggu waktu yang tepat" lanjutnya, menghela nafas kasar.

"Bagaimana aku tidak mengabaikan mu kak. Kau datang tanpa suara, seperti kucing diam diam mencuri ikan" jelasnya kesal. Membuat yoongi menoleh, menatap intens. Yang termuda hanya terkekeh melihat hal itu.

My Bodyguard (Vkook Brothership) [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang