Hayy jumpa lagi
Maaf baru up yahh
Selamat membaca^^
Taehyung tersenyum penuh kepuasan melihat hasil dari perbuatannya,menyeka darah yang berada di pipi nya
mata elangnya melihat seonggok mayat dengan tubuh yang tak beraturan lagi dengan tatapan mematikan penuh kebengisan
' kau di ambang kehancuran, dia akan kembali dan merampas semua yang kau miliki'
Seketika senyuman di bibirnya memudar saat dirinya mengingat kata-kata dari ma dae yong kembali terngiang di benak nya
Mengepalkan tangannya begitu erat, memandang mayat menjijikan itu dengan pandangan penuh kemarahan
" Ternyata kalian sudah semakin melunjak"
" Ingin berapa lama lagi kau bersembunyi, semenjak kau menghilang tikus-tikus kecil itu semakin melewati batas mereka, bahkan kau sudah tau kalau mereka ingin menjatuhkan posisi mu ini, tampakkan lah wajah mu kembali taehyung agar mereka gemetar untuk melangkah lebih jauh, kau sudah di remehkan di dunia bawah ini"
Amarah taehyung sudah di ambang batasnya
Kilatan matanya, aura dominan nya terasa sangat berbeda
Ini aura taehyung yang dulu, bahkan ini terasa lebih mencekam
' ini yang aku mau taehyung, kau kembali seperti dulu dengan aura iblis pencabut nyawamu'
******
Taeyong duduk di atas atap bangunan yang menjadi rumah nya itu, melirik ke bawah dan melihat namjoon dan beberapa anak buahnya tiba di depan markas
Yahh namjoon baru saja kembali dari mengantar indukan kelinci ke tempat asalny
Perintah dari taehyung
Menyuruh namjoon mengembalikan jungkook ke rekannya, jika anak itu lebih lama lgi disana, taehyung takut ia akan kelepasan
Taeyong turun dari sana untuk menemui namjoon, karena ada hal yang harus ia bicarakan
*
*
*
*
*Tak ada yang sanggup membuka mulut
Bahkan sekedar untuk menghirup udara pun rasanya sangat sulit
Takut, jika bergerak sedikit saja kepala mereka akan terpisah dari badan
Aura yang amat kuat dan pekat, benar benar membuat tempat itu menjadi mengerikan
Aura dominan yang sarat akan kekejaman tanpa ada belas kasihan, aura iblis yang dulu menghilang sekarang kembali di rasakan
Jaehyun tak mengira akan bertatap muka langsung dengan seorang yang terhormat di dunia bawah
Dirinya total bungkam
Tampak begitu hina dan begitu kecil jika berada di hadapan tuan kim ini
" Apa lagi yang kau mau? "
Suara berat dan seksi nya membuka obrolan, yang mana membuat semua orang yang ada di ruangan itu terperanjat dan hanya bisa menundukkan kepala mereka
Jaehyun menatap namjoon yang tengah tersenyum licik
" Tuan kim bertanya kepadamu jangan buat dia murka jika masih ingin hidup" namjoon menyeringai mengerikan setelah melontarkan ucapannya
Mendongak kan kepalanya, seketika pandangannya beradu dengan mata elang milik taehyung, membuatnya benar benar membuat nyalinya menciut
'tatapannya sudah seperti ingin membunuh'
Taehyung mengetuk kan sepatu vantopel nya di lantai menyandar jengah di kursi nya, menatap jaehyun yang seperti keledai bodoh yang tengah bertekuk lutut di hadapannya
Mengeluarkan revolver dari jas bercorak ularnya, menarik pelatuk revolver itu, karena dirasa hama di hadapannya ini hanya membuang waktunya saja
Jaehyun yang sadar dirinya membuat kesalahan segera membuka mulut dan menjelaskan apa yang ia inginkan
Dan taehyung kembali memasukan revolver kesayangan nya di dalam jas miliknya
" Lalu apa yang bisa aku dapat kan setelah aku membantu mu?" Suara berat taehyung kembali bergema setelah mendengar kan semua omongan memmuakkan milik jaehyun
Mendengar ucapan milik taehyung, jaehyun merasa ada peluang untuk berkerja sama lagi dengan pemimpin mafia Asia ini
" Akan ku berikan setengah kekayaan ku padamu tuan" ucap jaehyun membuat taehyung bersmrik di balik topeng putihnya
"Apa kau menghina ku dan mengatakan bahwa aku ini miskin harta?"
Pertanyaan dari taehyung membuat jaehyun memucat, menggeleng kan kepalanya memberi tau bahwa dirinya sedang tidak menghina seorang penguasa dunia bawah
" Bahkan seluruh aset yang kau miliki belum menginjak seperempat harta ku" taehyung tersenyum pongah di balik topeng putihnya
" Maafkan atas kelancangan saya tuan kim, anda bisa meminta apa yang anda mau dari saya tuan, bagaimana jika saya menawarkan anak saya kepada anda tuan kim?"
" Anak mu yang mana? Apa kau sedang menawarkan seorang jalang kepada ku?"
" Tidak tuan, anak ku hanya tertinggal satu, dan dia belum di sentuh sedikit pun tuan, anda bisa memilikinya tuan" jaehyun kembali mencoba bernegosiasi dengan iblis di hadapannya ini
" Bukan kah itu adalah hadiah ku yang kemarin, bahkan hingga sekarang kau tak memberikannya kepadaku"
Namjoon yang sudah tau kemana jalan pikiran taehyung hanya bisa diam dengan wajah datarnya
'kau bisa memilikinya tanpa harus repot-repot begini tuan kim, kau itu benar-benar ingin membuat ku susah dengan perintah tak masuk akal mu nanti' namjoon membatin kesal
" Ampun tuan, anak tidak tau diri itu kabur tuan, tapi saya sedang berusaha mencari nya dan jika saya bertemu dengan nya akan saya seret paksa ia kehadapan anda, setelah nya nanti terserah dengan anda mau di apakan anak tidak tau di untung itu
Bahkan jika anda terlebih dahulu sudah menemukan anak itu, anda bisa langsung mengambilnya" kembali mencoba banyak cara untuk meluluhkan hati tuan kim yang ada dihadapannya ini, untuk mau menolong nya lagi
"Aku terima tawaran mu" ucapan Gambang itu meluncur dengan mudah nya dari bibir taehyung
Tanpa basa-basi lagi menyetujui kerja sama ini
Membuat jaehyun melongo di tempatnya
'firasat ku tidak enak, mengapa dia begitu mudah untuk bilang setuju'
Tbc
GUYS INI BUKAN JAEHYUN NCT YAHH, JANGAN SALAH MENERKA
YAKALI BLASTERAN SURGA DI JADIIN JAHAT
btw aku mau ubah sedikit alur yang udah aku pikirin, mengingat momen taekook sedikit bngt di awal chap ini
Tapi setelah ini, semuanya akan di penuhi oleh taekook
Awalnya aku mau buat ini sad ending
Tapi ngak jdi
Soalnya aku ngak mau ngeliat taekook sedih😂
Sampai jumpa di chapter selanjutnya ayangiekk
Jan lupa voment nya
Kalo ada kritik dan saran silahkan kalian tulis, soalnya itu berguna bngt untk aku
Tapi di mohon dengan bahasa yang sopan yahh
Bye bye ayangiekk
KAMU SEDANG MEMBACA
PURPOSE [taekook]
Teen FictionDulu tujuan ku hanya satu Yaitu, menuntaskan hasrat ingin membunuh yang telah mendarah daging di tubuh ini Ribuan nyawa sudah ku renggut dengan begitu mudahnya. Dulu, aku tak takut kehilangan apapun, karena tak ada yang berharga di dalam hidupku ini...