Selamat membaca, maaf kalo ketemu typo atau bhsa yg kurang jelas^^
"Soobin"
"Soobin aku mohon bangun lah"
"Soobin buka mata mu"
"Jangan tinggalkan aku soobin"
"Soobin hyung bangun lah"
"Bangun lah hyung"
"Aku mohon bangun lah soobin, buka mata mu"
"Soobin"
Nafas yeonjun seakan tercekat, melihat kekasihnya terbaring lemah di ranjang rumah sakit yang pekat akan aroma obat
Nafas nya sesak menahan air mata yang memaksa ingin keluar
Menggenggam dengan erat tangan kekasihnya, mengusapnya dengan sangat lembut
Hueningkai hanya bisa menatap sendu wajah pucat hyung kesayangan nya itu
"Sedari awal sudah ku bilang kepada mu hyung, bahwa pelabuhan masih belum aman, kau bersikeras ingin membawa Jungkook ikut dengan kita"
Tidak ada sahutan pembelaan dari seokjin, semua yang di katakan taehyun memang benar, seandainya saja dia tidak bersikeras membawa Jungkook ke sana, tidak mungkin akan seperti ini jadi nya
"Ini bukan salah siapa siapa, kita di jebak-"
" Apanya yang di jebak? Jika seandainya kalian mendengar kan ucapan ku, kejadian ini tidak akan terjadi, jika memang kalian meragukan kemampuan ku, lantas kenapa kalian harus repot repot menyuruh ku untuk memata-matai tempat itu, buang buang waktu ku saja" beomgyu memotong ucapan hoseok, terlampau kesal dengan para rekan nya itu
"Lihat lah apa yang terjadi sekarang, tangan suga hyung terluka, soobin hyung hampir mati, Sungjae hyung hampir sekarat, 12 orang melawan puluhan manusia, kita ini bukan tuan kim taehyung yang bisa dengan mudah mencabut ratusan nyawa manusia" emosi beomgyu sudah di ambang batasnya, beranjak dari ruangan berwarna putih itu dan menghilang bersamaan pintu yang tertutup
Minhyuk hanya bisa menghela nafas pasrah penuh akan rasa penyesalan, menatap sendu para rekannya
dan beranjak menghampiri yeonjun yang sudah di banjiri air mata, mengusap lembut punggung yang semula terlihat begitu tegap itu
"Haruskah kita membunuh laki laki sialan itu hyung?" Sahut vernon
********
"Anak itu sudah kau dapatkan tuan, sekarang tepati janji mu itu"
Taehyung menatap tajam laki laki yang ada di hadapannya ini, pandangan nya yang menusuk dan dingin membuat tubuh jaehyun mematung seketika
Bahkan hanya menatap mata dari bos mafia ini saja sudah membuat lawan nya mati kutu, lantas bagaimana jika ia membuka topeng putih nya itu?
" Aku lupa apa yang kau inginkan" ucap taehyung sembari mengetukan sepatu vantopel nya ke lantai
Dengan senyum yang mengembang di bibirnya jaehyun berucap
"Bunuh choi Siwon"
********
Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam, dan taehyung baru sampai di markas nya, bau amis darah begitu kentara di badan bos mafia ini, sudah jelas apa yang sudah ia lakukan
Yup, memuaskan nafsu setan nya dengan membunuh puluhan nyawa para pemberontak, begitu bengis layaknya psikopat kelas kakap
Kaki nya berjalan memasuki lorong remang, pemandangan nya lurus dan tajam ke depan, mengabaikan tingkah laku bejat para anak buahnya itu
" Selesaikan tugas mu terlebih dahulu, atau ku penggal kepala mu" suara berat taehyung menginterupsi pergerakan jackson yang ingin bergabung dengan para jalang murahan itu, membuat jackson meneguk kasar air ludah nya
Langkah kaki nya berhenti di ambang pintu kamar, menoleh ke arah jackson yang berdiri di belakang tubuhnya
"Masuk lah, mungkin sekarang ia sudah terlelap" ucap jackson
"Apakah aku harus membuka topeng ini?" Tanya taehyung
" Soal itu, keputusan nya ada di tangan mu"
Taehyung membuka pintu kamar itu, dan menutup nya dengan perlahan, mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan mencari di mana seonggok buntalan kelinci itu berada
Di luar sana jackson tengah tersenyum lembut, dan beranjak dari sana
" Baiklah semangat jackson, satu masalah sudah kau hadapi dan sekarang tinggal 2 bocah itu lagi yang belum tuntas kisah percintaan nya-
Bagaimana sayang? Aku sudah menjalankan tugas ku dengan baik, dan sekarang kau bisa menghampiri ku lagi di mimpi, karena sungguh aku merindukan mu"
**********
Taehyung menutup matanya, merasakan dinginnya air yang menyentuh permukaan kulitnya
Mengadakan kepalanya, merasakan bulir bulir air jatuh ke wajahnya
Mengusap perlahan rambut Hitam nya
Darah yang tersisa di badannya telah menghilang tersapu air yang menyentuh badan seksi nya itu
Bau amis darah telah di gantikan oleh aroma maskulin yang memabukkan
20 menit ia berkutat di dalam sana, dan ia pun beranjak dari kamar mandi nya dengan tubuh yang sudah di baluti celana training tanpa atasan
Menghampiri seseorang yang sudah terlelap di dunia mimpi nya, menatap wajah manis yang masih menampilkan mata yang bengkak dan sembab
Pandangan nya teralihkan dengan topeng putih yang sudah bertahun tahun menemani nya
Mengambil topeng itu dan mengenakannya, pandangan nya menyapa kembali ke arah Jungkook
Dengan tegas ia membuka topeng itu dan kembali menghampiri Jungkook nya, naik ke atas ranjang dan menidurkan tubuh nya di samping Jungkook
Lengan kekarnya memeluk tubuh gempal itu dari belakang, menghirup aroma lembut dari tubuh candunya
Mengeratkan pelukannya dan merasakan damainya mendekap tubuh kelinci imutnya itu
Tbc
HOLA!!! AKU KEMBALI HEHEHE
gimana kabar nya para kesayangan ku?
Udah masuk tahun baru, tapi banyak kejadian yang kurang mengenakkan terjadi di tanah air
Aku ingin mengucapkan bela sungkawa dan turut berdukacita atas terjadinya tragedi pesawat Sriwijaya, itu benar-benar luka yang amat memilukan hati, enth knp aku ngerasa kehilngn bngt gth, pdhl nggk ad keluarga ku di sn tpi enth knp sesek bngt rasanya, kita juga hrs mendoakan para korban, kirim terus doanya semoga mereka tenang di sana, dan juga untk keluarga korban smga di beri kan ketabahan
Dan juga ini yg plng ngena sih, yang mana umat Islam di tanah air tengah berduka, atas kepergian beliau, jannah tempat terbaik yang dia dapatkan dan juga untk korban pesawat Sriwijaya
Kirim doa terus yah, untk mereka semua
Ramadhan bnrn nggk akn lngkp tanpa beliau
Udah, jngn lupa voment nya yah, see you next chapter
Kita doa kan aja, semoga 2021 ini kita di jauhi dri bencana
Bye bye
Eh ngmng" saranin aku cerita yg bgs dong, genre ny apa aja
KAMU SEDANG MEMBACA
PURPOSE [taekook]
Novela JuvenilDulu tujuan ku hanya satu Yaitu, menuntaskan hasrat ingin membunuh yang telah mendarah daging di tubuh ini Ribuan nyawa sudah ku renggut dengan begitu mudahnya. Dulu, aku tak takut kehilangan apapun, karena tak ada yang berharga di dalam hidupku ini...