Hari ini, (name)-san terlihat aneh. Pribadinya mungkin sejak awal sedikit cuek, tetapi dia tidak biasanya menjadi pendiam. Apakah sesuatu hal menimpanya? Kemarin juga dia berlaku sedikit aneh.
Entahlah, intuisi berkata ia menghindariku. Sejak pagi setibanya di kelas, ia yang biasanya menghampiri dan membicarakan buku sastra Jepang serta hal-hal lainnya, pun tidak melakukannya. Rasa cemas perlahan menggerogoti, apakah aku berbuat suatu kesalahan?
Banyak hal tentang (name)-san yang terlintas dalam benak, juga membuat relung dadaku terasa sesak. Setelah cukup lama berpikir, muncul nama Momoi-san dalam kepalaku, tentu saja gadis bermahkota merah muda itu dekat dengan banyak anak perempuan, termasuk (name)-san. Aku pun lekas menghampiri Momoi-san di kelasnya saat jam makan siang.
Menunggu waktu hingga saat makan siang tiba terasa menjemukan, memperhatikan (name)-san pun terasa enggan juga sesak. Ia tampak seperti biasanya, sebelum aku kenal dekat dengannya walau kami berada dalam kelas yang sama tahun ini, selalu fokus dengan penjelasan sensei di depan.
[][][]
"Ada apa, Tetsu-kun?" Momoi-san menyambutku di depan kelasnya, sembari menepuk pakaiannya yang menurutku sudah rapi. Wajahnya terlihat berbinar, entahlah, seperti berharap?
"Kemarin (name)-san sempat bersama denganmu, selepas itu ia terlihat tidak seperti biasa. Momoi-san membicarakan hal apa dengannya?" tanyaku to-the-point, aku ingin segera meluruskan jika memang masalahnya ada di aku.
Momoi-san tiba-tiba tergelak tawa, tentu saja aku hanya memasang wajah datar.
"Aku hanya bertanya, kenapa ia tiba-tiba tertarik dengan latihan basket dan akrab dengan Tetsu-kun," jawab Momoi-san sembari tersenyum jenaka, "dia menjelaskan kalau kau orang yang baik dan pengertian, (name)-chan nyaman membicarakan banyak hal denganmu."
Kukerutkan dahiku, bingung, kalau begitu bukannya tidak ada masalah?
"Lantas?"
"Aku hanya bilang, kalau mungkin dia menyukai Tetsu-kun."
Jawaban Momoi-san membuat jantungku siap berhenti berdetak detik itu juga.
"(Name)-chan berusaha menyangkalnya."
[][][]
Selepas mengobrol dengan Momoi-san, aku tahu hal yang akhirnya membuat (name)-san gundah. Sejujurnya, aku juga berusaha menahan perasaanku agar tetap dekat dengan (name)-san walau hanya sebagai teman. Akan tetapi, jika aku menahan perasaanku, rasanya aku akan kecewa.
Aku menulis beberapa bait puisi dari sastra Jepang dalam selembar kertas kecil, aku sampaikan perasaanku kepada (name)-san secara tersirat. Kertas itu pun aku selipkan di rak sepatunya, mungkin ia akan membacanya saat pulang sekolah nanti. Hal ini karena aku tidak memiliki kesempatan berjumpa dengannya sepulang nanti, Akashi-kun meminta datang latihan lebih awal dari biasanya.
Jika benar ia tidak menyukaiku, tidak apa-apa. Kami masih bisa menjadi teman. Semoga esok hari menjadi hari baik untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me 10 Days [Kuroko Tetsuya] [KnB]
FanficKuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki Story © Panillalicious Dapatkah cinta tumbuh di antara mereka dalam waktu 10 hari? - 10 Days Collab -