Bagian 7

288 24 6
                                    

( Salah Paham )

✳️✳️✳️













Sudah 3 hari Melody selalu pulang  larut malam. Sebenarnya bukan tanpa alasan dirinya melakukan hal itu karena ia hanya tak ingin beradu argumen dengan putrinya. Setiap pagi mereka selalu beradu argumen entah dari hal kecil hingga besar mereka perdebatkan sampai membuat Melody semakin pusing harus bersikap seperti apa pada putri semata wayangnya itu.

Seperti hal ini malam ini Melody sampai di rumah pukul 10 malam ternyata Nabilah belum tidur melainkan masih asyik nonton film sambil nyemil. Padahal Melody sangat melarang Nabilah untuk nyemil di waktu malam karena tidak baik pada tubuh. Apalagi makanan yang Nabilah makan sejenis keripik dengan bumbu yang begitu banyak mengandung micin.

"Kenapa belum tidur Yu ini udah malam besok kamu harus sekolah?"ucap Melody mengetahui anaknya masih duduk di depan tv.

"Mama sendiri besok harus kerja tapi tiap hari pulangnya malem terus,"sahut Nabilah memancing emosi Melody.

"Sejak kapan mama ajari kamu memutar balikkan perkataan orang lain hah??

"Tau deh,"

"Makin lama mama lihat kamu makin berani sekarang ngelawan ucapan mama. Dari dulu mama selalu ajarkan buat sopan sama orang yang lebih tua terutama orang tua sendiri, tapi kenapa sekarang kamu jadi gini!!??"

"Udah gak bisa menghargai mama sekarang??"

"Mama yang udah gak anggep aku ada!"

"Apa maksud kamu??!!"bentak Melody mulai lepas kontrol.

"Mama sadar gak sih kalau akhir-akhir ini tuh mama udah gak pernah lagi ada waktu buat aku! Bahkan weekend pun mama sibuk kerja sampai gak pulang ke rumah. Mama bayangin dong rumah sebesar ini cuman ada aku sendirian, gimana rasanya?"

"Mama kerja itu demi kamu! Kalau mama gak kerja gimana caranya mama menuhi semua kebutuhan hidup kita?! Kamu udah besar dan seharusnya kamu udah ngerti gimana perjuangan mama selama ini,"

"Selalu aja kasih alasan yang sama. Kalau emang mama keberatan menuhi kebutuhan aku yaudah lebih baik aku tinggal sama papa dan tante Ve karena mereka baik sama aku."

"Apa kamu bilang??"

"Asal mama tau aja walaupun mama selalu bilang kalau istri baru papa itu orang yang gak baik tapi bagi Ayu tante veranda itu baik. Dia orangnya lemah lembut dan gak suka marah-marah kayak mama!!"

Plak.

Satu tamparan mendarat mulus di pipi kanan Nabilah. Lagi-lagi Melody menampar Nabilah putri yang sangat ia cintai. Kali ini Melody benar-benar merasa kecewa dengan apa yang di ucapkan anaknya perihal wanita pelakor itu.

"Tampar aku lagi ma! Kalau dengan menampar mama bisa puas aku sama sekali gak keberatan,"ucap Nabilah membuat Melody mengepalkan tangannya menahan emosinya yang tidak bisa di tahan.

Tak ingin terus ribut kini Melody memilih meninggalkan Nabilah sendiri. Jika terus mengikuti emosinya bisa-bisa Melody lepas kendali dan berbuat lebih parah dari menampar.

***

Esok hari Nabilah sudah berangkat sekolah tanpa sarapan bahkan anak itu tidak berpamitan dengan Melody. Membuat Melody khawatir sekaligus merasa bersalah karena sudah berbuat kasar.

Tapi saat Melody melewati meja belajar Nabilah ia melihat sebuah kertas notes yang di tempel di kaca yang bertuliskan.

~ Kalau mama baca notes ini berarti ayu udah berangkat sekolah. Jangan cari Ayu ke sekolah kalau Ayu gak pulang ke rumah karena Ayu sudah menghubungi papa untuk tinggal bersamanya sementara waktu. Bye Ayu ~

My Love [End ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang