OYWD.02

1.9K 249 73
                                    


Happy reading guys 🥳
Jangan lupa vote dan comment
Typo(S) Bertebaran

.

.

.

On Your Wedding Day

.

.

Irene menatap sendu Yeri yang tertidur dengan keadaan kedua tangan yang diikat.

Ingin rasanya dia melepas ikatan itu. Merengkuh tubuh ringkih itu dalam dekapannya.

Tapi dia tau hal itu hanya akan membahayakan Yeri.

Pandangan Irene memburam karena air mata yang menumpuk di pelupuk matanya.

Rasa menyesal dan bersalahnya makin besar setiap dia melihat luka di leher Yeri.

Masih lekat di ingatannya saat Yeri tiba-tiba melepas infusnya dan menancapkan ya ke leher nya tanpa ragu.

Dia panik setengah mati saat itu. Dia bahkan tanpa fikir panjang merobek kemeja yang dia pakai untuk menutup luka Yeri sebelum dokter datang.

Dengan panjangannya pembahasan dengan para dokter, akhirnya Irene menyetujui usulan dokter untuk mengikat tangan Yeri untuk menghindari gadis mungil itu kembali melukai dirinya.

"Eonni"

Mendengar namanya dipanggil, Irene beringsut mendekati Yeri. Duduk berlutut di samping ranjang Yeri. Menggenggam salah satu tangan mungil yang terikat itu Erat.

"Tak bisakah aku mati saja? Ini sangat nyiksa"

Irene menatap netra Yeri yang memancarkan luka itu.

Dia tau membentak gadis itu tak akan membuat nya sadar. Hanya ada satu hal yang menurutnya bisa menyadarkan Yeri.

"Yeri, kau yakin ingin mati? Lalu bagaimana dengan Chani?"

Tatapan Yeri redup seketika. Seakan keinginannya untuk mati yang menggebu gebu itu hilang seketika mendengar nama itu.

"Kau ingin dia menjadi sepertimu yang sekarang karena kehilangan orang terkasihnya? Bukan kah kau berjuang selama ini juga untuk Chani Dan jungkook?"

"Jungkook sudah bukan milik mu lagi. Tapi Chani? Dia masih tanggung jawab mu"

Yeri terisak. Menyesali semua yang dia lakukan itu.

Bagaimana mungkin dia bisa berfikir untuk mati saat ada nyawa lain yang harusnya dia jaga?

Rasanya ingin Yeri mencium kaki Irene sekarang. Sebagai ucapan terimakasih karena telah menggagalkan upaya bunuh dirinya.

"Eonni maafkan aku hisk aku kalut hisk"

Irene membuka ikatan tangan Yeri. Membiarkan gadis itu meremas dadanya yang mungkin terasa sesak.

"Chani, aku bahkan sampai melupakannya hisk"

Irene menarik Yeri kedalam pelukannya perlahan. Mengelus punggung gadis itu. Berusaha menyalurkan ketenangan pada gadis itu.

"Sttt, sudah janga menangis. Chani tidak akan menyukainya.....

.....yang penting sekarang adalah lupakan pria brengsek itu. Life must go on yer"

Merasakan anggukan lemah di punggungnya, membuat Irene tersenyum.

On Your Wedding DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang