OYWD.13

1.4K 189 7
                                    

Yeri menghela nafas pelan. Setelah pertemuan tak terduga antara chani dan seorang pria yang dia panggil Hyung itu, chani memilih pergi dari tanpa menghiraukan panggilan pria itu.

Yeri yang merasa bingung akhirnya dengan kikuk mengajak pria itu untuk pergi ke cafe di dekat pemakaman.

Melihat chani yang langsung pergi tanpa menghiraukan nya tentu membuat Yeri bingung sekaligus penasaran akan pria itu.

"Jadi.....mmmm tuan?"

"Yeonjun, Kim yeonjun"

Yeri mengangguk kecil

"Tuan Kim, boleh saya bertanya tentang hubungan anda dengan anak say- eh maksudnya dengan chani?"

Yeri nampak gugup karena dipandang  dingin oleh pria di depannya. Dengan kikuk Yeri meraih gelas kopinya dan menyesapnya pelan

"Aku kakak dari chani"

Uhuk uhuk

Mendengar itu Yeri tersedak, tangan mungilnya memukul dadanya yang terasa sesak karena tersedak.

Tapi beberapa detik kemudian Yeri diam membeku saat merasakan usapan lembut di punggung nya.

Pria itu Kim yeonjun. Pria yang sekarang sedang mengusap punggung nya dan menatapnya dengan khawatir?

Yeri akui pria itu tampan dan emm sangat menggemaskan dengan raut khawatir nya itu.

"Te-terimakasih"

"Tentu"

Yeri menutup pipinya yang terasa panas.

Yeri mendongak saat mendengar kekehan dari pria yang sudah kembali duduk di depannya.

"Kau sangat lucu, Kim Yerim"

"Eh, anda tau nama saya?"

Yeonjun tersenyum kecil kemudian mengangguk

"Bagaimana?"

Yeonjun mengangkat bahu
"Aku tau semua hal tentang adikku nona Kim-"








"- dan aku tau, kau mengangkat nya menjadi anak mu setelah tragedi itu"

"Eh?"

.

.

.

Jaehyun mengelap keringat yang bercucuran di kening dan lehernya.

Setelah lama tak mengunjungi panti asuhan ini, kegiatan yang dia biasa lakukan seperti berkebun dan bermain bola dengan anak-anak panti terasa lebih melelahkan.

Tapi bagi jaehyun, ini adalah hal yang sangat menyenangkan. Karna selama ini dia hanya bisa tertawa saat bersama anak panti dan gadis kecil kesayangan nya Kim Yerim.

Sayangnya gadis kecilnya itu sudah dimiliki orang lain. Dulu dia bermaksud merebut Yeri dari Jungkook. Tapi melihat Yeri yang nampak sangat bahagia saat bercerita tentang Jungkook padanya membuat dia tak tega, dan akhirnya merelakan Yeri pada Jungkook.

"Ah..aku haus"

Jaehyun beranjak dari tempatnya menuju ke dapur untuk mengambil air minum.

Jalan menuju dapur haruslah melewati taman kecil yang ada di samping ruang ibu panti.

Saat berjalan, dia mendapati siluet seorang wanita yang nampak lesu.

"Sedang apa?"

Bisa jaehyun lihat tubuh wanita itu tersentak kecil. Mungkin karena terkejut pikirnya.

Jaehyun menatap wajah wanita itu. Menunggu jawaban dari wanita itu yang ternyata hanya diam tak menyahut.

"Kau tau? Aku suka taman ini. Dulu aku selalu duduk disini saat aku sedih dan kesepian"

Jaehyun terkekeh kecil saat menangkap gelagat wanita itu yang terkesan tak menyukai keberadaannya.

Jaehyun mengulurkan tangannya pada wanita itu
"Aku jaehyun, kau?"

Tapi bukannya membalas uluran tangannya, wanita itu malah pergi tanpa menatapnya.

"Wah...dia sangat sombong"

"Siapa yang sombong?"

Jaehyun tersentak, dia menatap bibi Son yang tersenyum mengejek padanya.

"Dia Jeon jieun, investor baru panti kita. Jangan menyukainya dia sudah jadi istri orang"

Dalam hati jaehyun mengumpat pelan. Baru saja dia tertarik pada orang lain selain Yeri, tapi ternyata dia sudah jadi seorang istri?

Wah sungguh hebat kau Jung jaehyun

.

.

.

Yeri berjalan gontai menuju flat nya. Mendengar cerita yeonjun membuat kepalanya hampir pecah.

Sekarang Yeri harus bagaimana? Dia saja merasa hancur mendengar cerita yeonjun apalagi chani yang maish sangat muda.

"Aku harus kuat"

Tinggal satu gang lagi dan dia akan sampai keflat nya. Entah karna lelah atau karna sedang banyak beban fikiran, rasanya perjalanan ke flatnya terasa sangat jauh.

Grep

Sial! Berapa kali lagi Yeri harus mematung dalam satu hari ini?

Tadi punggung nya dielus oleh yeonjun, sekarang seseorang sedang memeluknya dari belakang

Dan sialnya lagi, Yeri mengenal bau parfum orang yang sedang memeluknya ini.

"Lepas"

Yeri berontak dalam pelukan pria itu. Tapi dengan tubuh kecilnya tentu saja dia kalah telak dengan pria itu.

"Biarkan begini saja rim, sebentar saja"

Lirih, bahkan sangat lirih

Rasanya Yeri ingin menangis saat mendengar lirihnya suara pria yang dulunya sangat dicintainya itu.

"Jeon, kau tau kita tidak boleh seperti ini kan? Jadi lepas" ucap Yeri lemah

Rasanya dia ingin memukul pria itu sekarang juga, tapi tendangannya seakan hilang saat itu juga.

"Kenapa? Kenapa harus kita yang begini?"

Yeri menggigit bibir bawahnya kuat.
Ingin rasanya dia berteriak pada pria di belakangnya.

Mencacinya yang dengan tidak taunya menanyakan hal itu padanya padahal jelas-jelas pria itu yang membuat mereka seperti ini sekarang.

Untungnya Yeri masih waras untuk tidak berteriak dan menyebabkan keributan yang kemungkinan besar akan membuat para tetangganya keluar dari rumah mereka dan menangkap Yeri sedang di peluk seorang pria.

Sudah cukup cacian yang Yeri dapat karena punya anak sebesar chani di usia muda.

Yeri tidak ingin tambah dibenci karena berpelukan dengan seorang pria yang berstatus sebagai suami orang.

"Lepas atau aku tak akan menemui mu lagi" ancam Yeri

Perlahan tangan Jungkook yang tadinya memeluk erat pinggang nya mulai longgar hingga terlepas.

Yeri menatap jungkook marah.

"Jangan datang lagi! Aku membenci mu!"

Jungkook mematung sambil menatap sendu Yeri yang berlari meninggalkan nya sendiri.

"Tunggu sebentar lagi yer, setelah semuanya selesai aku akan menjemputmu"

On Your Wedding DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang