46

5.6K 329 95
                                    

BUDAYAKAN VOTEMENT!

"Lisa ssi."

Lisa yang merasa namanya di panggil menghentikan aktifitasnya sebentar dan menoleh ke sumber suara.

"Oh Bambam?"

"Apa kabar?" tanya Bambam tersenyum.
"Kabar baik. Bagaimana denganmu?" ucap Lisa. Bambam tersenyum dan mengangguk.
"Kenapa kau disini?" tanya Bambam.
"Mencari pakaian bayi. Jisoo eonni sudah melahirkan." jawab Lisa.
"Dia sudah punya anak saja. Dan kau? Kudengar kau sudah menikah. Dimana suamimu? Kenapa kau tidak mengundangku waktu itu? Kau lupa dengan sahabat tampanmu ini?" tanyanya beruntun. Lisa menggerutuk dan menjitak kepala Bambam karena kesal.

"Kau ini dari dulu tidak berubah. Tidak bisakah kau bertanya satu per satu?"

Bambam meringis.

"Ya ayolah. Aku sangat merindukanmu." ucap Bambam memeluk Lisa.
"Aku juga merindukanmu. Aku ingin mengundangmu waktu itu. Tapi kudengar kau berada di Thailand." ujar Lisa.

"Lalisa?" ucap seseorang di belakang Lisa. Bambam melepas pelukan mereka.
"Oh oppa."
"Kau sudah selesai?" tanya Sehun dengan wajah datar nya. Lisa mengangguk dan tersenyum.
"Ini suamiku. Sehun." ucap Lisa memperkenalkan suami tampannya itu. Bambam tersenyum dan memperkenalkan diri pada Sehun.
"Cepat bayar." ucap Sehun dingin.
"Kau berkunjunglah kerumah kami. Mari bercerita banyak nanti. Sampai jumpa." ucap Lisa pada Bambam dan melambaikan tangannya.

Perjalanan pulang. Sehun hanya diam menatap jalanan.

"Oppa." panggil Lisa. Sehun hanya diam dan fokus menyetir.
"Kau ingin anak laki-laki atau perempuan?" tanya Lisa.
"Entahlah." jawabnya dingin.
"Aku ingin anak perempuan. Anak perempuan sangat menggemaskan. Kapan kita akan punya anak seperti Jisoo eonni." ucap Lisa.
"Oiya, oppa mari kita beli tteobboki. Kau menginginkannya bukan?" tanya Lisa menatap Sehun yang berwajah datar tanpa ekspresi.
"Kau tidak ingin makan tteobboki? Bagaimana jika pizza? Atau kau ingin boba? Atau coffe?" tanya Lisa. Dia berharap Sehun akan menjawab pertanyaannya.

"Yak! Oppa aku bertanya padamu." ucap Lisa kesal.
"Kenapa kau tiba-tiba diam? Kau sedang pms?" tanya Lisa.
"Baiklah. Diam saja. Jangan berbicara padaku!" ucap Lisa.

Sampailah mereka di rumah. Sehun sudah lebih dulu keluar meninggalkan Lisa.

"Ada apa dengannya?" Lisa bertanya-tanya sambil membuka pintu mobil belakang. Dia belanja banyak sekali untuk keponakan laki-lakinya.
"Oppa! Jika kau tidak ingin bicara padaku tidak apa-apa. Setidaknya bantu aku membawa ini." Sehun berbalik menghampiri Lisa dan membawa semua barang yang ada di tangan Lisa.

Malam hari pun tiba.

"Kau benar-benar marah padaku?" tanya Lisa. Sehun menutup laptopnya memindahkan laptop itu di atas nakas.
"Menurutmu?" ucapnya sambil menarik selimut dan memejamkan matanya.
"Maafkan aku jika aku berbuat salah padamu." ucap Lisa yang sudah duduk di samping Sehun. Lisa mulai memutar otaknya berpikir keras apa alasan Sehun seperti ini.

Pagi tadi dia masih bicara dan tersenyum padaku. Setelahnya dia bilang ingin makan tteobbokki dan kami pergi ke toko pakaian membeli pakaian untuk Kim Junsoo. Setelahnya dia tidak bicara apa-apa lagi padaku.

Lisa memilih merebahkan dirinya di kasur sebelah Sehun.

"Oppa apa kau sudah tidur?" tanya Lisa menunggu jawaban suami tampannya itu. Tidak ada jawaban dari sana.
"Mungkin hanya aku yang akan ingat ini. Kau sudah merubah semuanya oppa." ucap Lisa terhenti. Sehun yang hanya memejamkan matanya mengerutkan dahinya.

Blackpink X Exo ✔[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang