Part21

947 17 1
                                    

Vote and Follow sebelum lanjut baca:)
Tolong hargai perjuanganku:(

°°°°°°°°°°°°°
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
°°°°°°°°°°°°°

~🌼🌼🌼~

Sudah 2 hari sejak Vira pulang dari rumah sakit, sejak itu Vira menjadi murung dan jarang bicara pada Reza meskipun Reza terus mengoceh menggoda Vira, tapi Vira masih saja selalu murung. Bahkan untuk urusan makanpun Vira harus dipaksa Reza, dengan susah payah Reza membujuk Vira akhirnya Vira mau makan itu juga dengan disuapi Reza.

Hari ini keluarga Vira datang kerumah, berniat menghibur Vira tapi seperti biasa, Vira hanya terdiam dan tidak bicara banyak pada mereka.

Bu Desi sangat sedih, dia meminta Reza agar terus menghibur Vira karena Vira pasti masih merasa kehilangan anaknya yang meninggal di dalam perut.

Saat ke rumah, Pak Bram ayahnya Vira mengajak Reza mengobrol sebentar.
Pak Bram mengeluarkan sebuah amplop cokelat pada Reza, saat Reza membukanya ternyata didalamnya terdapat beberapa foto.

"Orang tersebut terlihat mencurigakan di CCTV, ayah tengah mengorek informasi tentang dia." Papar Pak Bram sambil menunjuk foto orang yang berpakaian serba hitam dan tertangkap kamera pengawas diujung jalan.

***

Reza memijit pelipisnya sendiri, dia sedang memikirkan siapa orang yang tega melakukan hal jahat pada keluarganya.

"Halo Bos!" gertak Raka mengejutkan Reza.

Reza hanya menatap dingin Raka, saat ini dia sedang tidak ingin becanda.

"Kenapa Bos? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" tanya Raka.

Tentu saja banyak yang mengganggu pikiran Reza, selain memikirkan orang yang mencelakai Vira, Reza lebih khawatir pada Vira sendiri. Pasalnya sudah seminggu Vira masih dilanda kesedihan, bahkan ketika Reza mendekati Vira pun, Vira hanya diam dan kadang menolaknya.

Reza lalu teringat sesuatu, Raka pasti mengetahui orang yang dapat mengorek informasi tentang seseorang untuknya, pasalnya ayah Raka adalah kepala keamanan diperusahaan Reza, otomatis Raka mengenal beberapa orang kepercayaan ayahnya yang biasa menggali informasi.

"Saya ingin meminta tolong," ucap Reza.

Reza kemudian mengeluarkan amplop cokelat dari laci meja kerjanya dan melemparnya diatas meja.

"Cari tau siapa dia!" pinta Reza karena berfikir orang-orangnya akan lebih cepat mencari informasi dibandingkan polisi.

Raka langsung mengambil amplop tersebut kemudian melihat isinya dan mengangguk mengerti kemudian berlalu pergi.

***

"Selamat datang Den." Sanjung Bi Tuti ramah.

"Vira mana Bi?" tanya Reza sambil melonggarkan dasi di lehernya.

"Non Vira dari pagi gak keluar-keluar kamar Den, sudah Bibi bujuk untuk makan tapi Non Vira menolak terus " Jelas Bi Tuti sedih.

Reza kemudian langsung naik kekamarnya dan membuka pintu kamar.

Dia tidak melihat sosok istrinya itu diseluruh sudut ruangan, saat memeriksa balkon kamar ternyata Vira tengah duduk melamun disana. Terlihat matanya yang sembab seperti habis menangis, badannya lebih kurus dari sebelumnya, tatapan kosong yang akhir-akhir ini dia keluarkan membuat Reza terenyuh saat melihatnya.

"Sayang ... " Panggil Reza mendekati Vira sambil tersenyum.

"Kamu lagi ngapain disini? Udah sore ayo masuk, disini dingin nanti kamu masuk angin." Cerocos Reza yang hanya dibalas anggukan oleh Vira dan langsung masuk ke kamar.

Dipaksa Nikah Jadi Cinta  [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang