Part30

964 20 2
                                    

°°°°°°°°°°°°°°
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
°°°°°°°°°°°°°°

~🌼🌼🌼~

Keluarga Vira tengah mengobrol dengan keluarga Silvi diruang tamu, sedangkan Vira dan Reza sedang dikamar bersiap untuk pergi mengantar Tio dan Silvi fiting baju.

"Za ayo dong kamu lama banget kayak cwek, keburu gelap ntar." Gerutu Vira.
Vira yang sedang menunggu Reza selesai mandi kemudian mengambil sebuah sweeter merah dan celana bahan hitam dari lemari untuk Reza.

Tak lama Reza pun akhirnya keluar dan langsung memakai baju yang sudah Vira siapkan.

"Ayo!" ajak Reza sambil menggandeng tangan Vira keluar kamar.

"Tunggu! Aku gendong ya," ucap Reza sambil mengambil posisi menggendong Vira ala bride style menuruni tangga.

Bu Mala dan Pak Anton tersenyum melihat tingkah Reza, sedangkan keluarga Silvi merasa aneh saat melihatnya.

"Kita berangkat ya Bun," pamit Tio pada Bu Mala.

"Iya, hati-hati ya."

"Mama mau langsung pulang dulu ya Silvi, Nak Tio." ucap Mamanya Silvi yang dibalas anggukan manis oleh Tio.

"Ayo!" ajak Tio sambil berjalan mendahului menuju mobil.

"Kita pisah mobil aja ya, soalnya ntar gak langsung pulang dulu,"

"Emang mau kemana dulu Za?" tanya Vira heran.

"Ada deh." jawab Reza sambil membukakan pintu mobil untuk Vira.

Reza memasangkan sabuk pengaman pada Vira yang sebenarnya Vira bisa melakukannya sendiri. Entahlah, Vira hanya diam dengan perlakuan Reza padanya.

***

"Kak Silvi cantik banget, bajunya cocok." puji Vira yang tengah menolong Silvi memakai baju pengantinnya.

"Baju pengiringnya juga keren, kamu malahan lebih cantik V." Balas Silvi tersenyum manis kearah Vira.

Reza dan Tio sedang menunggu disebuah sofa diluar ruang ganti, tak lama Silvi dan Vira keluar.

"Gimana kak?" tanya Vira sambil menggandeng Silvi keluar.

Tio terpaku melihat Silvi, Silvi mulai terlihat malu karena tatapan Tio, tapi anehnya tatapan Reza malah tertuju pada Vira dengan pakaian pengiringnya yang menurutnya sangat cantik seperti Vira saja yang akan menikah.

"Bagus, cantik." Ujar Tio menjadi kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal, Silvi pun tersenyum malu padanya.

"Eh nanti ada lalat masuk!" tegur Tio pada Reza yang sedang menganga melihat Vira sambil menggoyang-goyangkan bahu Reza.

"Huh? Apaan?" balas Reza salting yang membuat Vira terkekeh melihatnya.

***

"Kakak duluan ya," ucap Tio sambil berlalu pergi bersama Silvi, Vira hanya menganggukkan kepalanya. Vira tersenyum dan melambaikan tangannya pada Tio.

"Kita mau kemana si?" tanya Vira penasaran.

Reza kemudian mengajak Vira segera masuk mobil karena hari sudah mulai gelap, Reza juga menutup mata Vira dengan sebuah pita merah.

"Kenapa pake ditutup segala si? Kamu kayak mau nyulik aku aja." Cerocos Vira yang tidak ditanggapi oleh Reza, Reza hanya diam sambil tersenyum pada Vira.

Tak terlalu lama Reza menyetir akhirnya dia berhenti dan keluar untuk menuntun Vira.

"Ayo!" Ajak Reza sambil memegang tangan Vira dengan lembut.

"Kita kemana si?" tanya Vira yang mulai merasa aneh dan takut memegang tangan Reza dengan erat.

Vira merasa dirinya dibawa masuk kesebuah ruangan, Reza kemudian melepaskan pegangannya dan pergi dari sana.

"Za? Za?!" panggil Vira yang mulai takut.

"Za?! Kamu dimana? Aku—" lanjut Vira terpotong saat membuka ikatan penutup matanya.

Terlihat ruangan yang penuh dengan bunga Mawar merah disetiap penjuru, kelopak-kelopak bunga Mawar ditaburkan memenuhi lantai. Sebuah meja dan sepasang kursi berada tak jauh dihadapan Vira, diatas meja sudah tersedia makanan dan tentunya dengan buket bunga Mawar merah besar. Separuh dinding ruangan tersebut berwarna hitam lengkap dengan lukisan-lukisan tanda Love berwarna merah terpangpang rapi, sedangkan separuhnya lagi tertutup kaca-kaca transparan.Lilin berjajar disamping karpet merah yang tengah Vira injak, hanya lilin yang menjadi penerang disana membuat kesan yang sangat romantis menyelimuti ruangan tersebut.

Reza berjalan menyusuri karpet merah sambil memegang buket mawar dan perlahan mendekat ke arah Vira dengan senyum manis yang mengembang dan terlihat sedikit sedikit malu.

Vira hanya mematung melihat Reza yang terus mendekatinya.

"A-apa ini?" tanya Vira heran dengan mata membulat karena terpukau dengan semua hal yang dia lihat dalam ruangan tersebut.

"Happy Weding Anniversary Sayang." ucap Reza sambil menyodorkan buket bunganya terlihat sangat romantis.

Hari ini adalah tepat satu tahun mereka menikah, Reza sudah mempersiapkan semuanya dari kemarin dan menyewa ruangan tersebut khusus untuk Vira.

Vira berfikir pantas saja Reza kemarin pergi entah kemana, Reza bilang akan bertemu Raka tapi ternyata Reza mempersiapkan semua itu, Vira saja sebenarnya lupa bahwa hari ini adalah hari universeri nya bersama Reza.

Vira tersenyum dengan mata yang mulai berkaca-kaca karena terharu dan bukannya mengambil buket bunga dari Reza tetapi malah langsung memeluk Reza dengan erat.

Reza membeku dibuatnya, tangannya masih memegang buket Mawar dan mengangkatnya seperti tadi.

"Makasih ya" ucap Vira yang mulai menitihkan air mata membuat Reza tersenyum dan membalas pelukan Vira.

~TBC~

Dipaksa Nikah Jadi Cinta  [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang