[ Outro: End ]

393 36 2
                                    

( Pict di atas credit to owner )

___

Menurut kalian,apa itu sahabat?

Orang yang mengenal kalian lebih dari siapapun? Saudara tapi tak sedarah? Atau mungkin,kalian memiliki definisi tersendiri untuk ‘sahabat’ ?

Bagi Choi Lia,sahabat adalah orang kepercayaan setelah orang tua kita. Orang yang dapat kita andalkan jika mengalami kesulitan,orang yang turut menangis jika kita bersedih,dan turut tersenyum jika kita bahagia.

Namun semenjak kejadian mengenaskan yang dialaminya,Lia mengartikan berbeda kata ‘sahabat’ .

Sudah setahun berlalu sejak kejadian meninggalnya Renjun. Lia berhasil mendapat beasiswa impiannya dan berkuliah di Sydney,Australia.

Gadis itu bahkan tak tau lagi kabar Yeji,ataupun Jaemin. Ia seolah dijauhkan dengan mereka.

Namun kali ini,Lia akan pulang ke kampung halamannya. Yah,setidaknya menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah lamanya,makam almarhum ibunya,dan sahabatnya,Renjun.

Bagaimana dengan Jaemin?

Bahkan Lia sama sekali tidak ingat tentang laki-laki itu.

Sesampainya di kota kelahirannya,tempat pertama yang ia kunjungi adalah sekolah.

Karena ini hari Minggu,sekolah yang besar itu nampak sepi. Lia bisa melihat sedikit perubahan dari sekolahnya.

Setelah itu,ia mampir ke restoran yang biasa ia kunjungi bersama Jaemin.

Ah,akhirnya Lia mengingat kembali laki-laki itu.

Bahkan gadis itu mengambil tempat duduk di mana ia dan Jaemin terakhir bertemu.

Rasanya menyakitkan.

Lia menatap kosong bangku di depannya. Makanan yang ia pesan pun tak kunjung ia makan,bahkan ia belum menyentuhnya.

Sial,Lia merindukan Jaemin.

Lia tak bisa berbohong bahwa ia ingin bertemu dengan laki-laki itu untuk setidaknya mengucapkan ‘maaf’ atau ‘terima kasih’ ,atau apa saja yang bisa ia ucapkan.

Selesai dengan acara makannya,kaki Lia kembali melangkah ke tujuan terakhirnya.

Kompleks perumahan tempat ia tinggal dulu.

Kompleks itu kini tak seramai dulu. Sepi,hening.

Lia berjalan menyusuri tiap blok,hingga ia berhenti di satu rumah.

Rumah Jaemin,yang sudah tak berpenghuni.

Di depan pun terdapat sebuah papan kayu bertuliskan ‘Rumah Ini Dijual’ .

Lia menatap sedih rumah Jaemin. Jika benar orang tuanya tak tinggal lagi di sini,lalu,di mana mereka sekarang?

Gadis itu tetap melanjutkan langkahnya untuk berkeliling. Lia memutuskan untuk bertanya pada salah satu warga di dekat sana.

"Permisi,Pak. Saya mau bertanya," ucap Lia pada seorang tukang kebun yang sedang bersih-bersih.

"Oh iya,neng. Ada apa ya?"

"Hmm rumah yang warna merah itu,penghuninya pindah ke mana ya? Terus,pindahnya kapan?"

"Ohh,penghuninya pindah setahun yang lalu,semenjak anaknya masuk penjara katanya. Soal pindahnya ke mana,saya juga kurang tau neng"

"Oh gitu,makasih ya Pak"

Lia kembali berjalan ke arah taman kecil di dekat sana,tempat ia biasa bersantai.

Taman itu masih sama,penuh dengan anak-anak dan penjual es krim.

"Mang,es krim coklatnya satu ya"

"Siap,mbak!"

Lia membawa es krim cone nya dan berjalan menuju bangku di pinggir taman.

Sudut bibirnya perlahan tertarik melihat betapa bahagianya anak-anak kecil yang sedang bermain bersama orang tua dan temannya.

Cuaca hari ini tidak terlalu panas,rasanya sejuk.

"Bener kan firasat gue,lo di sini"

Lia terdiam mendengar suara yang tak asing di telinganya. Lia menggenggam es krim di tangannya dengan erat,sehingga perlahan meleleh.

Ia menoleh,mendapati seorang laki-laki berdiri di sampingnya dengan senyum tipis.

Tuhan benar-benar mengabulkan doanya.

"N-Na Jaemin?"

"Hehe,long time no see, Choi Lia"

Faktanya adalah,sahabat itu saling terikat. Sejauh apapun kamu pergi,kamu akan kembali dipertemukan dengannya.

Kalian tak perlu mencari sahabat,karena ia akan datang dengan sendirinya tanpa perantara.

Seburuk atau sejahat apapun sifat mereka,tolong ingat,bahwa mereka juga pernah jadi salah satu bagian yang membuat hari-hari kalian menjadi lebih menyenangkan.

[ “Best Friend” is officially END ]






Thank you buat yang udah ngikutin cerita ini dari awal sampai akhir,maaf kalau ada kesalahan kata atau typo yang berlebihan. Maaf kalau cerita yang Jeje buat masih kurang sempurna.

Makasih , Thank you , Danke , 감사합니다 ,谢谢,ありがとうございました , ขอบคุณ  ^3^

Guys mungkin endingnya rada gantung,soalnya gak tau mau buat ending yang kaya gimana ehehe (Jeje aja gak tau ini happy end atau sad end :'D )


Extra part? Season dua? 🌝

Thank you buat yang udah vote dan comment,saranghae to the world buat kalian! See u later^^

-Jeniffer

Best Friend [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang