•••

11 5 0
                                    

Aku mencoba pergi untuk mencari reno. Setelah beberapa saat pencarian ku. 
Aku melihat reno yang sedang asik menendang pecahan batu-batu kecil yang berada di lapangan dengan kaki kanan nya.
Saat ini aku mencoba mendekati nya, setelah aku berada di belakangnya, aku mencoba mengajak reno untuk berbicara.

"Jadi ini Reno yang aku kenal, mudah putus asa, ucapku dengan rasa sedih saat melihat prilakunya
Tiba-tiba Reno menengok ke arah ku, sambil bersuara.
"Kamu akan ngerasain hal yang sama seperti aku, kalo kamu ada di situasi seperti aku disaat ini
"Lantas, apa yang membuat mu kesal?
"Mereka kurang antusias dengan puisi len!

Tiba-tiba aku tertawa akan ucapan nya yang telah keluar dari mulutnya.

"Jadi hal itu yang membuat mu kesal?
"Len, aku tuh cuman pengen  menghidupkan sastra aja. Memang nya ada yang salah yah?

Saat ini aku terdiam akan ucapan nya, tiba-tiba Reno mengajakku untuk pulang.
"Udahlah hal ini gak penting lagi untuk di bahas, mendingan kita pulang aja!

Reno mencoba mengambil motornya, saat ini dia berusaha untuk menyalakan mesin motor nya. Setelah beberapa kali menyalakan mesin motornya namun kenyataan tidak berpihak dengan dirinya. Terlihat motornya tidak bisa menyala.
Saat ini aku pun tertawa melihat kejadian itu yang membuat Reno kesal akan motornya

"Haduh ada apa lagi coba, betapa menjengkelkan nya hari ini, pentas ku kurang mendapat respon baik dari penonton. Eh sekarang gantian motor ku ngambek. Ucapnya berkeluh

"Reno reno, gayamu mau menghidupkan sastra, ngidupin motor aja kamu susah. Ucapku dengan tawa

Tiba-tiba Reno cemberut setelah mendengarkan ucapan ku.
Tak lama dia bersuara.
"Sepertinya bensin nya habis len, mau gak mau kita harus mendorong nya, aku lihat sebelum masuk tempat ini ada bensin eceran yang gak jauh dari tempat ini
"Yaudah aku bantuin kamu mendorongnya, ucapku dengan tersenyum

Saat ini kami mendorong sepeda motor yang telah kehabisan bensin. Setelah beberapa waktu kami mendorong nya, kami menemukan penjual bensin eceran yang berada di pinggir jalan.

"Bang beli bensin nya, dua liter dong
Ok, siap bos, di tunggu yah. Ucap penjual bensin

Setelah beberapa saat bensin telah terisi, Reno mencoba membayar bensin yang telah dia beli nya. Setelah selesai membayar, saat ini reno mencoba menghidupkan kembali mesin motornya

" nyala juga, ucap reno dengan senang, ayo len cepet naik.

Aku mencoba untuk menaiki motor, saat setelah diriku sudah berada di jok belakang.
Laju motor bergerak hingga membawa kami pergi.
Di sepanjang jalan aku mencoba mengajak reno untuk bercanda di atas motor, tanpa memperdulikan orang lain yang telah mendengar ucapanku yang keluar dari mulut ku secara lantang,  layaknya Reno  saat ketika bersyair di atas panggung

"Legam malam, di penuhi kesah hingga tertikam luka,
Ouh malam, nampaknya kau memberikan gusar pada jiwa,

Ucapku sambil tertawa-tawa sampai orang yang ada di jalanan memperhatikan kami dengan serius, tak lama reno pun tertawa Akan laku ku yang nampak aneh

"Kasian yah pak masih muda udah stres, ucap seorang istri terhadap suaminya dari sebuah motor yang mereka kendarai, di sisi kiri kami

Aku mencoba cuek atas pendapat mereka yang tidak mengetahui maksud prilaku ku. Hingga pada akhirnya, laju sepeda motor telah membawa kami tepat sampai di depan rumah ku. Saat ini Aku mencoba turun dari motor, sambil melepaskan helm.

"Malam ini sangat berkesan, ucapku dengan tawa dan rasa senang

Tiba-tiba Reno tersenyum melihat diriku.

" thanks yah ren untuk malam ini,  you ' re the best. Ucapku sambil tertawa
"Ouh, ia, aku langsung pulang yah len

"Kamu gak mau masuk dulu?

"Nanti aja deh kapan-kapan

Ucapnya mengakhiri dialog untuk bergegas pergi. Setelah kepergian reno dari hadapan ku,  aku mencoba melangkahkan kaki ku untuk masuk ke dalam rumah.

•••

 

Duka mengoyak jiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang