••

17 6 0
                                    

Senin pagi menuju aktivitas

Terbangun nya aku pada sebuah tidur, rasa lemas pada tubuhku masih terasa. Aku pikir ini efek dari hal bodoh yang telah aku lakukan semalam.

Saat ini aku melihat jam yang menempel di sebuah dinding, nampak jelas terlihat di kedua mataku pukul 06:45, aku mencoba membangunkan ragaku dari ranjang sambil mengkuap, saat ini aku masih menduduki ranjangku sambil meregangkan otot-ototku,
tak lama kemudian aku mencoba menuju jendela untuk membuka hordeng, agar ruang kamar mendapatkan penerangan dari sinar matahari.

Aku bergegas masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamar ku, agar sesegera mungkin melakukan mandi di pagi hari, untuk kembali memulai aktivitas di hari senin ini.

Beberapa saat setelah mandi ku selesai aku mencoba untuk mengeringkan rambut ku yang masih basah dengan pengering rambut.

Setelah selesai mengeringkan rambut, aku mencoba menggunakan makeup agar menambah kesan feminin dalam diriku. Dan setelah selesai di dalam merias diri, aku mencoba mencari-cari busana yang terbaik untuk bisa aku pergunakan di hari kerjaku.

Betapa bodoh nya aku yang telah ternoda oleh kebudayaan Barat yang berlebel hedonisme.

Setelah selesai didalam kesibukan ku yang lumrah layaknya wanita karier pada umumnya sebelum berangkat bekerja.
Aku mencoba keluar dari kamar ku untuk menuju ruang makan, setelah sesampainya di ruang makan.
Terlihat bi ijah yang sedang asik di dalam menyajikan sarapan pagi ku,

"Eh mba lena sudah bangun toh, iku mba susu nya masih hangat

"iya bi ijah, langkah kaki ku menuju meja makan, seketika aku mencoba duduk untuk meminum segelas susu ku, setelah beberapa saat aku meminumnya, aku mencoba mengambil ponsel ku dari tas ku untuk melihat jam,
saat ini, 07.48 nampak jelas di dalam penglihatan ku.
Tiba-tiba bi ijah membawakan sarapan yang telah di buat nya, sebuah sandwich di pagi hari menambah daya kesan eropa dalam sarapan ku. yang lupa akan kelezatan makanan nusantara.

Iki mba sarapan nya sudah jadi. Ucap bi ijah. Sambil menaruh sarapan di atas meja makan

"Wah, terlihat nikmat makanan buatan bi ijah. Ucapku memuji bi ijah agar memberikan rasa senang terhadap jiwa nya!

" Ouh iya mba, bi ijah mau ke dapur dulu yah, mau masak nasi. Ucapnya sambil tersenyum

"Ouh yaudah bi. Makasih yah sandwich dan susu nya.

" iya mba, ucapnya mengakhiri dialog di ruang makan

Aku mencoba menyantap sarapan buatan bi ijah sambil menikmati kehangatan segelas susu di pagi ini.
Setelah beberapa waktu selesai menyantap sarapanku, aku mencoba pergi meninggalkan ruang tamu untuk menuju bagasi rumah agar bisa memanaskan mesin mobil ku, terdengar suara mesin menyala. Hingga Mengundang bi ijah datang menuju halaman depan untuk melakukan pekerjaan nya di saat ini.

Bi ijah mencoba membuka pagar rumah.
Beberapa saat setelah memanaskan mobil, aku mencoba berusaha menjalankan mobil. Belum sempat laju mobil ku berjalan keluar pagar, nampak Reno datang dengan motornya.

Aku mencoba mematikan mesin mobil. Untuk mengetahui arti kedatangan Reno di pagi hari.

Aku mencoba mendekati Reno dan menanyakan kedatangan nya.

"Mau ngapain ren kamu datang kemari pagi-pagi. Tumben rapih penampilan mu, ucapku dengan tawa

"Soal kedatangan ku kemari, aku mau berangkat ke suatu tempat yang tidak jauh dari kantor mu, dan soal kerapihan di dalam penampilan ku. Aku mau intervieu pekerjaan di salah satu tempat radio yang ada di Jakarta, sebagai penyiar radio. Ucapnya dengan bangga

Duka mengoyak jiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang