EPISODE 6 : His Pain

574 63 0
                                    

Suasana begitu mencekam di dalam mobil. Jimin bisa merasakan emosi Yoongi saat ini sedang tidak baik sama sekali. Lelaki itu memang menatap datar dan dingin ke depan, tapi auranya benar-benar terasa mengerikan. Jimin hanya diam, takut sekaligus bingung harus bagaimana. Jimin belum terlalu mengenal si pucat, ia tidak tau harus bagaimana menghadapi sosok Yoongi saat ini. Jimin pun tanpa sadar menoleh ke arah Yoongi dengan tatapan cemas.

"Berhenti menatapku seperti itu, Park", ucap Yoongi dingin pada Jimin. Seketika lelaki manis itu langsung tersadar dan kembali mengalihkan pandangannya ke depan.

"Ma—maaf", cicit Jimin.

"Tidak perlu, kau tidak salah", jawab lelali pucat itu dingin tanpa melihat Jimin yang menundukkan kepalanya, merasa takut. Hening beberapa saat, sampai Yoongi mulai membuka mulutnya.

"Dia mantan kekasih ku", ucap Yoongi tiba-tiba, membuat Jimin langsung mendongak menatap Yoongi tanpa berkata apapun. Ia ingin mendengar cerita Yoongi lebih lanjut.

"Aku memergokinya berciuman dengan lelaki lain, pada hari itu, hari dimana Kita pertama kali bertemu", jelas Yoongi masih dengan tangan yang sibuk menyetir dan pandangan yang fokus ke depan.

Jimin terkejut tentu saja. Dia memang sudah menebak bahwa gadis tadi adalah kekasih —atau mungkin mantan kekasih Yoongi, namun ia tidak mengira bahwa awal dari perpisahan mereka terjadi di hari itu. Hari dimana ia bertemu Yoongi di rooftop dengan situasi Yoongi yang ingin melompat dari sana. Astaga.

Namun kemudian Jimin sedikit mengernyit kan dahinya. Berpikir apakah Yoongi ingin mengakhiri hidupnya hanya karena kekasihnya pergi bersama lelaki lain?

"Wah Yoongi hyung pasti sangat mencintainya", gumam Jimin tanpa sadar.

"Apa?", tanya Yoongi mendengar gumaman Jimin yang tidak jelas itu. Sontak Jimin langsung menggelengkan kepalanya sambil melambaikan kedua tangannya di depan dada, seolah berkata 'tidak ada'. Yoongi pun tidak peduli, jadilah dia diam saja, sampai mobil nya tiba di depan gedung apartment Jimin.

"Sudah sampai, aku akan membantu membawa belanjaan mu ke dalam", jawab Yoongi pelan sambil keluar dari mobil. Kemudian ia membuka bagasi mobilnya dan mulai mengeluarkan belanjaan Jimin dari sana.

"Ah, tidak usah. Aku bisa sendiri hyung", jawab Jimin cepat setelah ikut keluar dari mobil Yoongi, dan menyambar belanjaan yang ada di tangan si pucat.

"Tapi itu berat, Jimin", kekeuh Yoongi

"Tidak hyung, aku biasa melakukannya sendiri", sangga Jimin sama keras kepalanya. Yoongi pun hanya mendecih, dan mengambil paksa belanjaan itu, seraya masuk ke dalam gedung apartment Jimin tanpa menunggu si pemilik.

Jimin membatu di tempatnya, heran dengan lelaki pucat itu.

'Apa dia memang biasa bersikap seperti itu? Menyambar barang milik  orang lain dan pergi begitu saja tanpa berkata apa-apa? Wah bagaimana bisa temannya sabar menghadapi lelaki itu?'

Sambil terus bertanya-tanya dalam pikirannya, Jimin segera menyusul langkah Yoongi masuk ke gedung itu.

🌱

*Ceklek

"Masuklah", ucap Jimin saat mereka sudah sampai di depan pintu unit apartment miliknya. Jimin mempersilahkan Yoongi masuk, dan mengambil alih kantung belanjaan yang dibawa Yoongi. Ia mulai berjalan ke arah dapur kecil di sudut ruangan, sambil mulai memasukkan satu persatu bahan makanan itu di sana.

Simple Love Story - YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang