2| Heartless

607 97 26
                                    

Love me,
Hate me,
Say what you want about me

🌵🌵

Seulgi hanya mendengarkan semua yang dikatakan Lee Sooman dengan malas. Matanya tidak memperhatikan sang petinggi perusahaan yang menatapnya dari balik meja kerja, Seulgi hanya pura-pura sibuk memperhatikan kukunya yang baru dicat.

"Yak! Kang Seulgi!" Laki-laki paruh baya itu menegurnya dengan marah setelah melihat sang artis menguap di sela-sela pembicaraannya. "Kau mendengarkanku atau tidak?"

"Maaf, terlalu membosankan." Seulgi tersenyum ketus. "Lagi pula, apa-apaan ini? Kau bahkan tidak menyediakan yogurt stroberi untukku?"

"Tidak baik mengkonsumsi minuman itu terlalu sering, kau mau ususmu berlubang?"

"Hanya tinggal dijahit kalau memang perlu, dan aku akan menghabiskan waktu di rumah sakit selama satu minggu penuh."

Lee Sooman berdecak mendapati sosok Seulgi yang memang selalu punya kalimat untuk membalas. "Kau selalu saja menjawab semua ucapanku tanpa mendengarkan dan meresapinya."

"Apa aku terlihat remeh di matamu, Seulgi-ah?" Laki-laki itu menatap Seulgi lekat, mencoba menunjukkan wibawanya sebagai orang nomor satu di perusahaan. "Aku bisa saja menendangmu dari industri hiburan detik ini juga jika aku ingin."

Seulgi tersenyum miring, lantas balas menatap lekat lawan bicaranya. "Kau mengancamku, samchon?"

"Kau pikir aku tidak bisa?"

Seulgi langsung menggeleng. "Jujur saja, kau memang tidak bisa. Aku salah satu artis paling berpengaruh di agensi ini. Kau menempahku selama tujuh tahun bukan untuk hal yang main-main, kau sudah punya projek untukku sejak aku masih menjadi trainee. Sangat disayangkan jika waktu yang kau habiskan sebanyak itu akhirnya menjadi sia-sia."

"Bagus kalau kau tahu." Ucap Lee Sooman. "Maka jadikan itu motivasimu untuk tetap berada di sini. Jangan pusingkan aku, aku bisa dengan mudah menggantikan posisimu karena bukan hanya kau yang bisa menari dan bernyanyi, masih ada Joohyun. Memang tidak sebaik kau, tapi dia punya sesuatu yang lebih menguntungkan. Reputasinya jauh lebih baik darimu."

"Reputasi." Seulgi mendengus. "Dia mendapatkan itu karena selama ini yang dia lakukan hanya menahan diri. Sangat palsu...dan licik."

"Memang itulah yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang seperti kalian, seharusnya kau banyak belajar darinya. Kendalikan emosimu, jangan mudah meledak di depan publik." Lee Sooman menekan kalimatnya. "Semua mata dan moncong kamera selalu membidikmu. Kau seorang idol, maka jagalah sikapmu."

"Jaga sikap?" Seulgi mengulangi ucapan laki-laki itu. "Aku seorang idol atau siswa yang sedang upacara?"

"Aku serius, Seulgi-ah." Laki-laki itu menekan suaranya lebih dalam, menatap lekat sosok Seulgi yang kini sudah terdiam. "Aku tak akan mempedulikan bakat dan hubungan darah jika kau terus bersikap seperti ini, kau benar-benar akan aku pecat."

"Jadi jagalah sikapmu mulai sekarang jika masih ingin berada di sini. Aku tak mau mendengar masalah yang sama lagi tentangmu." Ucap Lee Sooman yang tak membutuhkan jawaban apapun dari Seulgi dan memilih untuk menutup pembicaraan mereka, "Sekarang keluarlah, panggil Joohyun masuk."

Psychopathic IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang