EPILOG

721 95 52
                                    

Taehyung menatap nanar secarik kertas yang dia temukan di atas meja di ruang inapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung menatap nanar secarik kertas yang dia temukan di atas meja di ruang inapnya. Taehyung tak mengerti dengan apa yang dia rasakan, seolah semua emosinya bercampur aduk setelah ditinggal begitu saja oleh Seulgi. Sedih, marah, kecewa, Taehyung juga merasakan bahwa perasaannya tidak dihargai. Bagaimana bisa Seulgi pergi setelah kemarin mereka baru saja berciuman? Taehyung sama sekali tak mengerti.

Annyeong, Taehyung-ah..

Aku tahu kau pasti marah karena bagimu ini sangat mendadak, tapi aku sudah merencanakan ini jauh sebelum debut.
Setelah dewasa dan memiliki banyak uang, aku ingin hidup dengan caraku sendiri. Selama ini aku bekerja keras untuk hari ini, aku benar-benar memimpikan hari dimana aku bisa melarikan diri.

Egois. Aku tahu kau pasti sedang mengataiku begitu karena aku meninggalkan semua orang demi diriku sendiri. Maaf. Jujur, Taehyung-ah, dekat dengan member Red Velvet dan jatuh cinta denganmu tidak ada di daftar rencanaku. Awalnya, aku tidak ingin dekat dengan siapapun karena aku ingin pergi tanpa rasa bersalah. Tapi ternyata, aku masih seorang manusia yang memiliki perasaan dan butuh seseorang.

Aku dengan sangat tulus mengatakan ini padamu, maafkan aku. Aku benar-bener minta maaf, Taehyung.

Dan terima kasih. Terima kasih untuk semua waktu yang sudah kau habiskan bersamaku. Juga, terima kasih untuk malam itu ketika kau dan teman-temanmu menyelamatkanku. Terima kasih banyak, sungguh. Tolong sampaikan pada mereka, aku belum sempat mengatakannya karena tidak tahu bagaimana caranya.

Dan yang terakhir, aku benar-benar ingin minta tolong padamu. Tolong jangan mencariku, aku tidak ingin ditemukan oleh siapapun.

Taehyung, teruslah berbahagia seperti bagaimana dirimu yang sesungguhnya, selalu terlihat cerah dan bersinar.

Seulgi noona

Setelah selesai membaca surat itu, Taehyung meremasnya dan melemparnya ke atas kasur. Taehyung meremas rambutnya geram dan berteriak frustasi. Dadanya terasa sangat sesak, air sudah membendungi pelupuk matanya. Dia tak siap menerima semua ini.

Taehyung terus berteriak sambil menangis hingga akhirnya dia mengingat sesuatu.

"Bunuh saja aku!"

Tangisan Seulgi dan potret perempuan itu yang mengarahkan moncong pistol ke kepalanya sendiri tiba-tiba terbayang di kepala Taehyung.

"Annyeong, dongsaengi."

Taehyung tersentak, yang dirasakannya sekarang berubah drastis, sirna sudah sedih dan amarahnya, Taehyung sekarang sangat khawatir dan takut Seulgi melakukan sesuatu yang bahaya.

Psychopathic IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang