3| World War S

528 92 26
                                        


A fox who wants to have fun,

That's me.

Peek-A-Boo!

🌵🌵

Hari itu adalah hari terakhir Red Velvet melakukan promosi dan mereka tidak membawa pulang piala karena kemenangan diraih oleh BTS yang saat itu baru melakukan promosi hari pertama. Setelah turun dari panggung, semua member Red Velvet kembali ke ruang tunggu untuk mengganti pakaian dan beberes. Seulgi yang saat itu selesai lebih dulu, pergi ke toilet untuk mencuci muka dan mengganti make up-nya menjadi lebih tipis. Yerim yang saat itu masih sedikit trauma memutuskan untuk mengikuti Seulgi, kemudian Irene menyusul.

"Yerim ada di dalam?" Tanya Joohyun pada Seulgi yang sedang memoles lipstik di depan kaca wastafel. Perempuan itu melirik satu-satunya pintu toilet yang tertutup.

Seulgi hanya mengangguk. Joohyun berdiri di sampingnya, mulai menghapus make up di wajah dan memolesnya lagi dengan yang lebih ringan.

"Yerim bilang kau menolongnya?" Joohyun tiba-tiba membuka pembicaraan, melirik bayangan Seulgi yang terpantul di cermin.

"Tidak sengaja." Jawab Seulgi dengan santai. "Aku mendengar suara teriakan dan laki-laki itu berlari keluar dari toilet wanita, jadi langsung kupukul kepalanya."

"Kau menahan laki-laki itu sendirian selagi Yerim berlari memanggil pihak keamanan, kenapa kau selalu seberani itu?"

"Kalau aku tidak menahannya dia akan membuat lebih banyak perempuan berteriak dan menjadikan toilet sebagai tempat yang tidak nyaman. Itu menyusahkan."

"Tapi tetap saja, Seulgi-ah." Joohyun menoleh pada Seulgi yang berdiri di sampingnya. "Itu sangat berbahaya, bagaimana kalau saat itu dia membawa pisau?"

"Mungkin dia akan menusukku." Seulgi menjawab. "Tapi untungnya tidak kan?"

Joohyun menghela napas jengah. "Kau seharusnya berteriak minta tolong! Bagaimana kalau kau sampai terluka sendirian dan tidak ada yang melihat?"

Seulgi terkekeh sinis. "Kau pikir akan ada yang datang menolongku? Orang-orang akan mengira akulah penjahatnya."

"Tentu saja akan ada yang datang menolongmu." Joohyun menekan kalimatnya, menatap lekat ke dalam mata Seulgi. "Aku. Aku akan menjadi orang pertama yang datang menolongmu."

Seulgi terkesiap. Matanya hampir melotot setelah mendengar kalimat itu ditujukan untuknya.

Namun dengan cepat dia langsung mendengus dan mengalihkan pandangannya. "Aku yang akan menolong diriku sendiri."

Joohyun berdecak sebal. "Kenapa kau suka sekali membuat dirimu dalam bahaya?"

Seulgi hanya mendengus sambil melangkah pergi karena tidak mau mendengar Joohyun berbicara lagi.

"Seulgi-ah!" Joohyun memutar badannya, menatap punggung Seulgi yang mulai menjauh. "Apa kau tak ingat yang dikatakan sajangnim tadi pagi?"

Seulgi langsung berhenti.

"Dia mengatakan sesuatu padaku, aku yakin kau juga mendengarkan hal yang sama." Joohyun menatap Seulgi yang mulai memutar badannya untuk kembali berhadapan dengannya. "Seperti yang dia bilang, kau bisa saja—"

Psychopathic IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang