7| First Day

566 96 53
                                    

You can smile

as long as

you're with me

🌵🌵

Seulgi tak dapat mengatakan apapun atau bahkan memberontak saat Taehyung menarik tangannya. Di saat Seulgi merasa dunia mendadak menjadi sangat gelap, ada satu-satunya cahaya terang yang bersumber dari tangan Taehyung yang menggenggam tangannya dengan erat. Cahaya itu menyebar ke tangan Seulgi dan terus menjalar sampai Seulgi merasa dirinya benar-benar bersinar.

Seulgi mendongakkan kepalanya menatap Taehyung, setiap hentakan kaki laki-laki itu membuat debu-debu cahaya dari dirinya terjatuh dan mendarat di lengan hingga seluruh tubuh Seulgi. Terasa hangat, Seulgi tak mau berhenti berlari atau hanya sekedar melepaskan tangan laki-laki itu. Karena bagi Seulgi, yang dilakukan Taehyung saat ini adalah menjemput dan mengeluarkannya dari tempat yang paling gelap menuju tempat paling terang dengan tuntunan cahaya dari dirinya sendiri. Laki-laki itu seperti bulan yang menyinari bintang-bintang.

"Aku tidak terlambat lagi kan, noona?" Taehyung berhenti berlari sesudah membawa Seulgi ke tangga darurat yang jauh dari keramaian dan kehebohan seperti tadi. Seulgi tak dapat melihat betapa lembut dan manisnya senyuman Taehyung padanya karena dia masih terpaku manatap tangan mereka yang masih berpegangan.

"Noona?" Taehyung memajukan wajahnya sedikit menunduk untuk bisa bertatapan dengan Seulgi, lantas kembali tersenyum begitu menyadari apa yang sedang dilakukan perempuan itu. "Aku tak akan melepaskannya kalau noona mau."

Tepat setelah itu, Seulgi telak menghempaskan tangannya sampai pegangan mereka terlepas, lantas mendongak untuk menatap Taehyung.

"Bagaimana kau bisa ada di sini?" Tanya Seulgi dengan nada yang terdengar sedikit marah. "Joohyun yang memberitahumu?"

Taehyung menggeleng. "Tidak kok."

Seulgi mendengus. "Jangan bohong, tadi malam kau merengek padanya untuk memberitahu semua tentangku padamu."

Taehyung langsung melotot terkejut. "Noona tahu?"

"Ya, aku mendengar semua pembicaraan kalian."

Dengan mata yang masih melotot, Taehyung langsung menutup mulutnya dengan tangan, mukanya mendadak memerah dan kepalanya menunduk malu.

"Aku juga sadar saat kau menciumku." Ucap Seulgi dengan santainya menatap Taehyung yang saat ini sudah seperti ingin mengubur kepalanya di dinding. "Dan aku mendengar semua yang kau katakan malam itu."

"Pantas atau tidaknya noona, hanya aku yang bisa menilainya. Aku mencintai noona, dan itu membuktikan bahwa Kang Seulgi adalah satu-satunya perempuan yang pantas untukku."

Tangan Taehyung turun dari mulutnya, matanya menatap lekat ke dalam mata Seulgi dengan jantung yang memburu. "Kalau memang noona mendengarnya, lantas bagaimana tanggapan noona?"

"Tidak ada tanggapan." Ucap Seulgi. "Aku tidak pantas untuk siapapun, dan itu tidak bisa diperdebatkan lagi."

"Tapi aku mencintai noona." Taehyung menekan kalimatnya. "Apa itu tak cukup untuk membuat noona merasa pantas?"

Psychopathic IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang