Prolog

7 1 0
                                    

Jam istirahat berdering membuat siswa-siswi yang baru saja menyelesaikan pelajarannya segera melangkahkan kakinya ke kantin. Letta pun juga begitu, Ia bersama kedua sahabatnya itu memutuskan segera ke kantin. Karena yang sama-sama kita ketahui antrian makanan di Mahar's SHS selalu ramai bahkan setelah beberapa detik bel berdering.

Ketiga cewek itu pun melangkahkan kakinya dengan berjalan cepat. Tak heran banyak sepasang mata yang melihat mereka saat berjalan di koridor. Meskipun mereka bukan termasuk golongan primadona sekolah atau lainnya.

Tapi mereka cukup dikenal, Siapa sih yang tidak kenal Aletta siswi berprestasi yang sering menjuarai olimpiade-olimpiade. Juga Ashel si wakil ketua modern dance, dan jangan lupakan Syafiqa yang merupakan pacar dari Faldi, teman segeng Agam.

Rupanya benar saja keadaan kantin sudah ramai bahkan sesak. Antrian makanan sudah ramai walaupun belum sepenuhnya siswa-siswi sampai di kantin. Letta dan Ashel pun segera menuju barisan antrian.

"Huft, kapan sih kantin tuh gak rame," Ashel seraya mengipaskan wajahnya dengan tangan.

"Kalo lo gak mau rame ya jangan di kantin." celetuk Letta.

"Lo pada mau makan apa?" tanya Fiqa

"Hm, apa ya?"

"Mie ayam aja yuk!"

"Boleh, yaudah yu,"

Letta dan temannya pun segera beranjak setelah menerima makanan yang tadi dipesan di tangan kirinya dan gelas minuman di tangan kanannya. Baru saja melangkahkan kaki keluar barisan. Suara kantin tiba-tiba menjadi sangat ramai.

Banyak suara menyorakkan satu nama membuat Letta menyipitkan kedua matanya, dan benar saja Geng yang sama sekali tidak ada bagus-bagusnya menurut Letta itu baru saja memasuki kantin diiringi suara riuh pikuk kaum hawa yang melihatnya kagum, kecuali Letta.

Letta memutar matanya jengah saat Ashel juga berteriak memuja mereka. "OMG! kapan sih mereka gak ganteng." ucap Ashel dengan nada lebaynya seraya menangkup kedua tangan di pipinya sendiri.

"Ganteng dari mananya si! geli gitu." jawab Letta

"Ish, enak aja lo! mereka tuh idaman banget, apalagi cowok gue." ujar Syafiqa

"Idaman dari mananya coba!? keliatan banget anak mami semua gitu, sok keren banget padahal anak manja." Sontak Letta mendapat pukulan dari Ashel dibahunya.

"Eh enak aja lo Ta!"

"Lo kalo ngomong kira-kira dong kalo ada yang denger bisa bahaya lo! Lagian masa lo gak liat sih mereka tuh keren-keren banget, apalagi Agam gak ada yang bisa nolak pesona dia cakep banget gila! udah gitu anak pemilik sekolah pula."

"Tau lah susah ngomong sama fans berat geng sok keren. Ayo ah cari tempat!" Letta melangkahkan kakinya.

"Eh Letta, bentar dulu. Lo ga liat apa semuanya pada berenti biarin mereka jalannya bebas?" Ashel menarik lengan Alana

"Ngapain amat pada buka jalan gitu, kek presiden mau lewat aja!"

"Ya emang anak presiden kan? presiden sekolah." bisik Ashel dengan diakhiri kekehnya

"Bodo amat ngapain gue peduli." Letta mempercepat langkahnya.

Letta pun melangkahkan kakinya sampai hampir berpas-pasan dengan empat cowok itu. Letta pun membuang matanya ke arah kiri enggan untuk melihat cowok-cowok itu.

Namun siapa sangka, semesta sepertinya tidak mengizinkan Letta hanya melewati mereka saja. Letta dengan langkah cepatnya tidak menyadari bahwa tali sepatu kananya terlepas, dan tepat sekali Ia terjengkal saat berpapasan dengan cowok pemilik mata tajam itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Agam & LettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang