Gadis cantik dengan airpods di telinganya itu melangkahkan kaki keluar kelas lalu mendudukan dirinya di bangku panjang yang berada di depan kelasnya. Menikmati hawa dingin dari rintik air hujan yang turun pagi hari ini. Ia menatap ke arah depan yang langsung terlihat pemandangan lapangan yang degenangi rintik hujan.
Ia melirik jam biru pastel yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam menunjukkan pukul 06.45 yang artinya 15 menit lagi bel masuk sekolah.
Namun Sepertinya bel sekolah akan ditunda karena bisa dilihat Mahar's masih terlihat sangat sepi. Akibat hujan deras yang turun di pagi hari, lapangan dan koridor yang biasanya menjadi tempat lalu lalang para siswa kini tampak kosong hanya ada beberapa yang melewati.
Untung saja tadi Aletta diantar oleh Ayahnya, bagaimana jika dia naik angkutan umum? bisa basah kuyup dirinya tersiram air hujan.
Gadis cantik itu sontak menoleh saat seseorang memanggil namanya dengan cukup keras "Letta!" Ia menyipitkan matanya melihat sahabatnya yang sudah basah kuyup.
"Kok lo di depan Let?" ujar cewek dengan rambut sebahu berponi yang sedikit basah itu.
"Nungguin lo lama banget datengnya!" jawab Letta
"Hehe maap, asal lo tau ya gue naik gojek, dan gak pake mantel terus tadi pas udah setengah jalan ujannya deres banget! terus gue neduh dulu deh ama abang gojeknya." jelas Ashel, sahabatnya itu.
"Salah lo sendiri gak pake mantel!"
"Ya kan gue kira cuman gerimis-gerimis kecil." Ashel memanyunkan bibirnya bete. "Btw, Fiqa belom dateng?"
"Belom kejebak ujan juga kali," Letta mengedikkan bahunya.
"Yaudah masuk kelas yuk!" ajak Ashel membuat Letta menegakkan badannya dan mengikuti Ashel masuk ke dalam kelas.
Baru saja Letta mendudukkan badannya di kursi sebelah Ashel Ia mendengar suara teriakan yang tidak asing lagi dikupingnya.
"Yaampun gais, Lo pada tahu gak? Hari ini bakalan ada ulangan fisika!" ucap Fiqa, seorang cewek berkulit putih yang baru datang langsung menghampiri meja Letta dan Ashel.
"Demi apa lo?" kaget Ashel di sebelah Aletta yang hanya diam saja. "Lo tahu darimana?"
"Dari Faldi, dia bilang kemarin ulangan dadakan."
"Kelas cowok lo doang kali!"
"Ya tapi lo tahu sendiri gimana Bu Era, kalau adain ulangan selalu dadakan!"
"Iya juga sih.." Ashel sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Lo tahu Ta?" tanya Ashel yang hanya dibalas gelengan oleh Aletta.
"Serius lo? tapi semalem lo belajar kan?" Aletta hanya menganggukkan kepalanya.
"Lo salah nanya, Letta kan emang selalu belajar tiap malemnya. Walaupun dia ga belajar juga dia selalu dapat nilai bagus."
"Tuh tahu." jawab Aletta datar
Ashel pun menghelas napas lega, "Iya juga ya gue lupa, tenang deh gue asal ada lo." Ashel menyandarkan punggungnya di kursi sedangkan Fiqa sudah menduduki kursi tempatnya, di depan Letta.
"Apaan lo berdua?" tanya Letta sinis melihat kedua sahabatnya itu nyengir.
"Hehe biasa." jelas sekali Letta mengerti apa yang dimaksud sahabatnya itu.
Letta pun berdecak, "Makanya kalau malem tuh belajar!" omelnya.
"Huft, seandainya bisa gitu Ta, tapi gue bukan lo yang bisa berjam-jam sama buku." jawab Ashel.
"Iya bener banget Ta!" ujar Fiqa mendukung. "Boleh lah Ta? Kan lo sahabat kesayangan kita!" lanjutnya.
"Hm," jawabnya sembari memutar bola matanya jengah.
"Yeay! baik banget sih sahabat gue!" Ashel yang ada di sebelah Letta mengulurkan tangannya hendak memeluk sahabatnya itu.
Memang sudah menjadi hal biasa Letta menjadi sumber kunci jawaban kedua sahabatnya itu. Namun tak sepenuhnya juga mereka menyontek Letta ketika ulangan, hanya yang kira-kira mereka tidak mengerti.
Karena sudah dipastikan di antara mereka bertiga hanya Letta yang paling pintar, eh ralat. Di antara satu Mahar's mungkin? Ya, perlu kalian ketahui Letta adalah murid terpintar yang senang sekali bolak-balik memenangkan olimpiade, bahkan olimpiade internasional. Tak terhitung berapa banyak piala serta mendali yang sudah Ia berikan untuk Mahar's SHS.
Hal itupun yang membuatnya menjadi murid kesayangan para guru dan disegani banyak orang terutama kaum adam. Ia cukup diidolakan banyak cowok di Mahar's karena Ia merupakan cewek cantik berprestasi di Mahar's, tapi karena sifatnya yang menutup diri dan tidak terlalu menunjukkan dirinya, Ia tidak sehits cewek-cewek lain yang tentunya merupakan primadona Mahar's.
Ia pun hanya memiliki 2 sahabat yang selalu bersamanya tiap saat. Bukan karena Ia tidak memiliki teman atau apa, balik lagi ke yang tadi, Letta sendirilah yang menutup diri dalam berteman
Tapi perlu diketahui juga, Letta bukan cewek introvert yang jutek kok. Sama sekali salah kalau kalian mengira begitu.Karena nyatanya Letta adalah sosok cewek yang selalu riang dan sangat aktif tentunya dalam kelas. Ia juga termasuk ke dalam cewek yang berani dalam segala hal. Serta jangan lupakan Ia adalah cewek rendah hati tentunya.
Tapi jangan dilupakan hal yang paling penting. Letta adalah cewek yang bisa dibilang segalanya harus perfect. Hal itu membuatnya sangat tidak suka apapun yang bad. Apalagi badboy! Garis bawahi badboy. Agam contohnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agam & Letta
Teen FictionDimulai dari pertemuan tak terduga yang menebar kebencian satu sama lain. Membuat kedua insan itu terus berurusan yang justru membuat perasaan nyaman hadir di antara mereka. Bagaimana jika Agam, cowok badboy sekaligus anak pemilik sekolah dengan sej...