7. Remember

221 31 35
                                    

Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah mempunyai takdir nya masing-masing begitupun dengan perempuan yang bernama Irene atau yang mempunyai nama korea Bae Joo Hyun. 

Dia terlahir ke dunia dengan takdir hidupnya hanya sampai disini, hari ini sang pencabut nyawa datang dan berkata bahwa Irene masuk ke dalam list nama orang yang akan menuju pintu alam baka.

"Itu tandanya" kata Irene

"Aku rasa Mino sedikit demi sedikit sudah mulai mengingatmu"

Irene menghela nafasnya pelan "Bukan seperti ini akhir yang aku inginkan"

"Aku ingin pada akhirnya Mino menikah dengan Soojung dan menjadi ibu sambung untuk putriku, lalu Soojung dan Mino memiliki seorang anak, dan putriku mempunyai seorang adik walaupun dari ibu yang berbeda,  dan mereka semua hidup bahagia"

"Joohyun-ssi kau fikir dirimu penulis cerita, kau bebas menentukan bagaiman akhir dari kisah seseorang sesuai keinginanmu" ucap sang pencabut nyawa "Kau bisa berencana tapi tuhanlah yang menentukan" sambung sang pencabut nyawa

Suatu hari nanti Joohyun pasti akan mendengar perkataan bahwa Joohyun akan melewati pintu alam baka dari sang pencabut nyawa dan akhirnya itu pun telah tiba, Joohyun tidak terlalu terkejut karena Joohyun sudah menyiapkan hati untuk berlapang dada dari jauh-jauh hari. 

Joohyun tersenyum tipis walaupun matanya berkaca-kaca, Joohyun tetap berusaha untuk tersenyum "Akhirnya, sudah saat nya aku pergi"

"Apa yang akan kau lakukan pada Mino?" tanya sang pencabut nyawa

"Apa dia masih belum mengingatnya?" tanya Joohyun

"Masih belum, apa semuanya tetap ingin seperti rencanamu? Mengembalikan ingatan nya setelah kau pergi melewati pintu alam baka?"

"Eung" jawab Joohyun singkat

"Ternyata rasanya seperti ini menghadapi kematian" sambung Joohyun

"Perjalananmu akan sangat indah Joohyun" ucap sang pencabut nyawa

"Apa aku bisa pergi meninggalkan nya" kata Joohyun sembari menatap ke arah box bayi

Seorang bayi yang sedang terlelap tidur dengan pulas.

"Aku ingin Mino bisa tegar menerima kematianku dengan lapang dada supaya Mino bisa membesarkan putriku walaupun tanpa aku"

"Mino pasti bisa melakukan nya, aku percaya dia akan menjadi seorang ayah yang hebat, karena aku yakin setiap dia melihat putrimu, dia akan selalu melihatmu di dalam mata putrimu"

Irene mengelus kepala putrinya yang terlelap tidur, butiran air matanya jatuh "Maafkan eomma, maafkan eomma yang harus meninggalkanmu, maafkan eomma yang tidak bisa melihatmu tumbuh dewasa, tapi eomma akan menunggumu di kehidupan selanjutnya dan eomma akan menebus semua nya padamu"

"Kau harus tumbuh dengan sangat baik walaupun tanpa eomma"

Sang pencabut nyawa mendekati Irene memegang pundak Irene berusaha menenangkan Irene yang kini sudah menangis terisak.

***

Mino mengantarkan Joohyun sampai di depan rumahnya.

"Kau pasti lelah cepat masuk dan beristirahatlah" suruh Mino

"Aku tidak lelah, mana mungkin aku lelah, aku pasti akan sulit tertidur karena aku begitu menikmati waktu berdua denganmu"

Mino tersenyum.

"Mino kau ingat kan kata-kata ku tak peduli sebarapa dalam kau menyakitiku, aku tidak akan pernah berhenti untuk mencintaimu" ucap Joohyun

serendipity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang