I Love You, Mom

1.4K 22 0
                                    

*

Bisma kini tengah di sibukkan dengan tugas-tugas yang menggunung di Kantornya. Padahal cuma membaca dan tinggal tanda tangan, namun kenapa harus sebanyak ini? Dumel Bisma dalam hati. Ia terus saja mengutuk tugas-tugasnya dalam hati. Sebenarnya Ia ingin menjadi seniman, namun karna Ia adalah anak yang patuh terhadap perintah orang tua, dengan sangat terpaksa Ia menuruti kemauan hati orang tuanya yang ingin Bisma mengurus perusahaan keluarganya walau dengan setengah hati. Sungguh, kalau bukan karna mata pencaharian nya, mungkin dia sudah berlari menjadi seniman. Mengingat ia banyak menguasai berbagai hal seni.

Pada saat ia sedang mengutuk tugas-tugasnya, datang Lala yang masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Bisma hanya melirik sinis wanita itu. Dasar tak sopan! Batinnya. Lala mendekati Bisma dengan senyum manisnya lalu langsung saja ia duduk di pangkuan Bisma yang membuat Bisma terperanjat kaget.

"Sungguh Bis, aku udah ga tahan sama rasa ini. Aku bener-bener cinta sama kamu. Dari dulu sampe sekarang malah bertambah." Ujar Lala lalu mengalungkan tangannya di leher Bisma.

"Apaan sih lo dateng-dateng langsung begini! Gue udah punya istri, udah punya anak! Sana cari yang lain aja." Ujar Bisma lalu berusaha melepas tangan Lala yang berada di lehernya.

"Ah gue gamau tau. Mau jadi yang ke-10 juga gapapa asal gue jadi milik lo!" Ujar Lala yang malah mengeratkan pelukan nya di leher Bisma.

"Ish apaan sih lo, La! Lagian lo itu dulu sahabat istri gue? Kenapa sekarang lo jahat kaya gini sih?" Ujar Bisma melirik kesal wajah Lala yang berjarak 20 cm dari wajahnya.

"Gue jahat sama dia? Engga ah! Dina and the genk nya aja yang musuhin gue tanpa sebab semenjak dulu gue pacaran sama lo!"

"Yaa elo kan tau sendiri dulu si Dina benci banget sama gue. Makanya mungkin dia sebel sama lo gara-gara dulu lo pacaran sama gue waktu kuliah."

"Dan sekarang, lo percaya? Dulu kan dia benci banget sama lo. Orang benci itu gak gampang banget buat jatuh cinta sama orang yang di bencinya. Dia? Yang gue tau cepet banget. Lo yakin dia tulus sama lo?" Ujar Lala mendekatkan wajahnya ke arah Bisma yang tengah menatap wajahnya dengan kesal. Ia pun tersenyum evil lalu dengan sendirinya beranjak dari pangkuan Bisma.

"Gue yakin dia tulus sama gue. Kalo dia ga tulus, ga mungkin sampe sekarang gue punya malaikat kecil di antara kita. Lo jangan sok tau deh!" Ujar Bisma membantah tuduhan buruk Lala kepada istri tercintanya.

"Itu semua ga menjamin Bisma sayang.. Fikir pake logika. Gue yakin Bisma manusia yang gue cintai itu cerdas. Okeh, aku pergi dulu ya manusia masa depan Lala. Mau ngerjain tugas perusahaan kamu yang numpuk parah. Bayy~" Ujar Lala lalu memberi kiss bye pada Bisma sebelum dia benar-benar keluar dari ruangan Bisma. Bisma sendiri tak meladeni salam tinggal dari Lala, ia kini hanya memikirkan apa kata Lala pada saat ia masih di pangkuannya.

"Masa sih kaya gitu? Ah Dina yang gue kenal ga kaya gitu. Yakin Bisma!" Ujar Bisma mencoba membangun kembali keyakinan nya terhadap istrinya.

"Tapi, ah ada benernya juga kata Lala. Gue harus gimana biar membuktikan bahwa Dina bener-bener tulus sama gue?" Ujarnya kembali lalu mengacak-acak rambutnya frustasi.

***

Kini tanpa sepengetahuan Rangga, Tania tengah bertemu Gio di salah satu Restaurant di dalam sebuah Mall di Jakarta. Ya, tadi memang Tania dan Gio tak sengaja bertemu di area kampus dan mereka sama-sama janjian untuk makan siang bersama setelah jam pelajaran kampus usai. Tampak kini mereka sudah akrab dan saling mengobrol. Tak jarang tawa mencampuri obrolan mereka. Sambil menunggu makanan pesanan mereka berdua datang, Gio pun ingin bertanya dengan pertanyaan apa yang ia ingin tanyakan sejak kemarin-kemarin ia pendam.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang