"Hari ini ikut ke kantor ya?"
Leta yang tengah mengancingkan kemeja dan memakaikan Raka dasi mendongak, setengah terkejut mendengar itu. "Mau ngapain?"
"Nemenin aku kerja."
"Nggak ah. Bosen nanti."
"Nanti aku cuma setengah hari di kantor. Setelah itu bebas kamu mau ngajak kemana."
"Kalo gitu...kenapa aku nggak nunggu di rumah aja. Kamu juga bisa istirahat lebih cepet. Dari pada pergi-pergi. Panas tau pergi siang-siang."
"Kan perginya pake mobil."
"Ya iya sih. Tapi mager ah. Enakan juga tidur siang. Eh, nanti motorku aku bawa ke sini ya?"
"Buat apa?"
"Ya buat pergi-pergi. Biar gampang. Ya kali ke mini market depan bawa mobil. Lagian aku kangen bawa motor. Boleh ya??"
"Kan dipake ayah sama ibu."
"Kan di rumah masih ada satu."
"Nggak. Nanti kita beli aja sendiri."
"Nggak, nggak. Sayang uangnya tau."
"Katanya mau motor."
"Ya itu motor yang tadinya biasa aku pakekan bisa diambil. Pake itu aja. Lagian banyak kenangannya tau."
"Kenangan sama siapa?"
"Ya banyak. Itu kan motor aku dari jaman SMA. coba bayangin, kenangannya udah sebanyak apa."
"Kenangan sama mantan kamu maksudnya." ucap Raka sedikit tak suka.
Mata leta langsung memincing.
"Sorry, aku nggak punya mantan. Nggak sebanyak kamu."
"Sayanggggg..." Rengek Raka. Langsung merasa bersalah. Tangannya mendekap pinggang Leta erat.
"Jangan marah dong."
"Siapa yang marah."
"Kok bicaranya ketus gitu."
"Emang biasa gini kok ngomongnya."
"Yaudah, nanti kita ambil motor kamu. Tapi aku tetep beli motor baru buat ayah sama ibu."
"Kok gitu?"
"Nggak ada gitu-gituan."
"Dibilangin sayang uangnya. Mending buat beli beras."
"Masih cukup sayangggg."
"Nanti aja beli motornya. Kalo aku udah kerja. Biar aku bisa bantu bayarinnya."
"Nggak ada ya kerja-kerja. Kamu di rumah aja ngurus aku."
"Terus aku kuliah mahal-mahal buat apa coba."
"Sayangggg kita udah pernah bicarain ini loh. Dan kamu udah setuju."
"Aku setujukan karna kamu paksa. Mata kamu melotot terus bikin aku takut."
"Ck. Kenapa kita jadi bahas masalah kerja sih. Ayo ganti baju. Kamu ikut aku ke kantor."
"Ihh, dibilangin nggak mau."
"Ganti sendiri apa aku gantiin."
"Aku mau di rumah ajaaaa." Leta merengek. Menahan dorongan Raka untuk ke walk in closet mereka.
*****
21 Juli 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
SuamiKu Menyebalkan
Random"Aku mau pulang..." "Oke. Kita pulang." "Bukan kita. Tapi aku. Aku mau pulang ke rumah orangtuaku."