Pamit

26 2 0
                                    

Beberapa hal baru terasa sangat berarti ketika sudah terlepas dari genggaman

Cuaca yang cerah menyambut Senja pagi ini, membuat ribuan manusia semangat beraktivitas untuk hari ini. Emang bener ya, pagi hari tuh benar-benar menentukan perasaan kita di sepanjang hari ini. Sosok wanita cantik tersebut memulai aktivitas seperti biasanya. Senja, bangun dari atas kasurnya karena dikagetkan dengan suara gemuruh yang ia duga berasal dari dapur.

"Glomprangg!" Sesuatu terjatuh. Senja pikir, itu paling bundanya yang menjatuhkan alat masak di dapur.

Ya, sekarang ini bunda Senja sedang memasak untuk sarapan pagi. Senja pun turun ke bawah dengan wajah baru bangun tidurnya.

"Duhh,  Bun ada apaan sih?" Geram Senja yang baru saja sampai di dapur.

" Heh kamu tuh ya, anak cewek baru bangun jam segini! Itu bawangnya kupasin, Bunda mau bikin bawang goreng!" Perintah bunda Senja sembari menunjuk beberapa siung bawang yang ada di atas talenan.

"Loh Bun, aku mau mandi, ada kelas pagi soalnya." Elak Senja. Kemudian dengan malasnya ia menuju ke kamar mandi.

"Alesan terus kamu mah." Cibir Bunda Senja.

Selesai mandi,  Senja pun absen  dalam menyantap sarapan di meja makan bersama ayah dan bundanya karena hari ini ia ingin makan bubur ayam langganannya di kampus.

"Oh iya Yah, Senja hari ini mau berangkat sama Kevin ya." Ijin Senja ke ayahnya.

"Iya, tapi ati-ati, jangan ngebut!". Jawab ayah Senja.

"Oke makasih, Yah."

Oh iya, jika kalian bertanya tanya tentang kehadiran kedua kakak Senja, mereka sedang di rumah nenek Senja yang berada di Semarang, kangen nenek-kata mereka. Ayah Senja pun berangkat kerja sendiri karena Senja akan berangkat dengan Kevin. Tetapi Sudah 15 menit Senja menunggu Kevin di ruang tamu rumahnya namun tak kunjung datang. Lagi-lagi Kevin terlambat menjemput Senja. Dan akhirnya di menit ke 16, suara mesin mobil Kevin terdengar berhenti di depan rumah Senja.

"Assalamu'alaikum."

Senja pun membukakan pintu rumahnya dengan agak sedikit kesal.

"Pagi, Sayang." Ucap Kevin dengan senyum merekah tepat ketika Senja menampakkan diri di depan kevin

"Apa sih? Dahlah yuk berangkat!" Jawab Senja masih dengan nada kesal.

Akhirnya mereka berdua pun berangkat menuju kampus saat jam menunjukkan pukul 07.20, kelas Senja akan dimulai pukul 08.00

Di dalam mobil, mereka berdua sama-sama terdiam dan sibuk dengan pikirannya masing-masing. Senja yang asik menatap keluar jendela, melihat beberapa pejalan kaki yang sibuk dengan smartphone mereka hingga tak sadar akan keadaan sekitar. Sementara Kevin menatap lurus ke depan, fokus menyetir.

Setelah 20 menit berlalu, mereka pun telah sampai di kampus. Kevin memarkirkan mobilnya dan mereka pun keluar dari mobil masih tanpa hadirnya sepatah kata yang terucap.

"Mau ke kantin dulu gak?" Ucap Kevin mengakhiri perang dingin di antara mereka.

"Iya, aku laper."

"Oke, yuk ke kantin biasa aja. Jangan cemberut terus dong, Sayang. Senyum biar cantik." Ucap Kevin mengalah dan mencoba berpikir positif mungkin saja mood Senja sedang tidak baik.

"Apaan sih kamu ah, ga jelas tau gak! Yuk ke kantin aja langsung." Balas Senja masih dengan perasaan kesal. Entahlah, akhir-akhir ini mereka menjadi sering ribut hanya karena hal kecil, komunikasi di antara mereka pun kini menjadi lebih jarang.

BEAUTIFUL GOODBYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang