Kecelakaan.

44 8 1
                                    

-Eyeglass-

Malam hari tiba, disini sejak hujan bahkan deras, Namjoon masih sibuk membaca beberapa komentar di youtube, instagram bahkan twitternya tentang musik video kolaborasi mereka, Namjoon sibuk membaca komentar pedas dari penggemar internasional maupun Korea.

"Astaga, aku tidak akan mengira bahwa penggemar akan seperti ini" Gumam Namjoon.

"Kenapa hyung?" Jungkook masuk ke kamar sambil membawa makanan ringannya kemudian ia duduk di samping Namjoon "Kulihat daritadi kau sangat pusing? Masih memikirkan masalah tadi siang? Kan bang pdnim akan mengungkap semuanya besok jadi masalah itu selesai, iyakan?" Ucapnya dengan santai.

Namjoon tertawa sinis kemudian beralih menatap Jungkook "Kook-ah apa kau yakin setelah besok bang pdnim mengungkap itu semua maka masalahku akan selesai?"

Dengan ragunya Jungkook mengangguk "Memangnya ada lagi yang di permasalahkan?"

"Kook-ah" Namjoon menyimpan ponselnya kemudian membenarkan posisi duduknya menghadap ke Jungkook "kan masih banyak penggemar yang tidak menyukai artisnya berpacaran, dan aku yakin itu ada di beberapa penggemar kita"

"Hyung, apa karirmu akan ikut terancam?"

"ya, Sejin Hyung bilang seperti itu"

Tiba-tiba saja Jungkook menyimpan makanannya kemudian menggenggam erat lengan Namjoon "Hyung kumohon padamu, seberat apapun ancaman itu aku mohon jangan tinggalkan kami, kau adalah pemimpin terbaik dan bukan bangtan jika bukan bertujuh, kami tidak mau menerima member baru" Jungkook menunjukkan muka sedihnya secara terang-terangan.

Namjoon menjadi sangat sedih melihat wajah Jungkook seperti itu "Tidak, Hyung janji akan mempertahankan grup ini sampai memang benar-benar waktunya untuk berpisah" Namjoon melemparkan senyumnya pada Jungkook.

Kemudian ponselnya berdering.

"Halo"

'Halo, Joon-ah aku Namtae. Setelah berfikir panjang mungkin akulah yang akan mundur dari mimpiku ini'

"Ma-maksudmu?"

'Aku telah membuat musik video kita banjir hujatan netizen, entah apa yang terjadi pada mereka. Aku tidak mau karirmu yang hancur jadi aku memilih untuk mengalah dan aku akan mengajukan surat pengunduran diri besok'

Bip. Panggilan terputus. Namjoon melempar ponselnya ke sembarang tempat kemudian mengambil sweater nya di lemari "Kook-ah bilang pada Hyung mu yang lain aku ada urusan sebentar"

"Tapi Hyung di luar hujan deras, disini tidak ada mobil sama sekali! Kau jangan memaksa!"

Namjoon tetap bersikeras pada rencananya "Aku tidak peduli" Ucapnya begitu kemudian keluar dari asrama sambil berlari begitu kencang.

Ketika niatnya sudah bulat, Namjoon memakai tudung sweater dan berlari sekuat tenaganya membalas jalanan yang hujan deras dan petir yang menyambar langit membuat suasana keadaan menjadi sangat menakutkan.

Suara klakson sebuah mobil sangat terngiang di telinganya karena telat di hadapan sekali Namjoon hampir tertabrak, setelah ia menunduk tanda meminta maaf Namjoon melanjutkan perjalanannya kembali dan berlari dengan cepat tapi lebih hati-hati kali ini.

Brak!

Di depan minimarket, seseorang keluar bersamaan dengan Namjoon yang baru saja menambah kecepatan berlari nya, jadi tidak sengaja Namjoon menghantam gadis tersebut dan karena sedang terburu-buru ia tidak menolong dan memilih untuk melanjutkan perjalanannya.

Di lampu lalu lintas, Namjoon tidak memperhatikan lampu yang sedang menyala sehingga dia lewat begitu saja.

Brak!

Seseorang mendorongnya dari belakang sehingga kini Namjoon tersungkur di jalanan khusus untuk pejalan kaki, telinganya belum bisa mendengar dengan baik karena sebelumnya ada sebuah truk yang membunyikan klakson sangat kencang dan matanya masih melamun.

Sampai akhirnya semua bekerja dengan normal seperti biasa, banyak pejalan kaki yang berhamburan ke jalan raya untuk melihat sesuatu, Namjoon menoleh ternyata banyak orang yang sedang mengerumuni sesuatu yang Namjoon sama sekali tidak tau.

Dia baru sadar bahwa tudungnya terbuka, Namjoon segera memakainya kembali kemudian berlari kembali untuk tujuannya.

Sampai di agensi starlight, Namjoon membuka pintu dengan kasar dan banyak suara orang yang berbincang yang sedang menuju ke arah pintu.

Ternyata itu adalah member SOUL dan Jung Manager.

"Namjoon?" Sohee menghentikan langkahnya diikuti dengan teman-temannya "apa yang kau lakukan disini? Dan kenapa pakaianmu basah kuyup?"

Namjoon memperhatikan dirinya sendiri "ah aku kehujanan, oh ya dimana Namtae kalian?"

Sebelum Sohee membuka mulut, Jung manager menyuruh mereka untuk segera ke mobil dan mereka menurut. Namjoon menatap bingung pada mereka kemudian Jung manager menepuk pundaknya "Ada sesuatu yang penting yang terjadi padanya"

"Apa? Jangan katakan bahwa dia akan benar-benar mengajukan surat pengunduran diri besok?!" Namjoon berbicara dengan tinggi sehingga menggelegar di ruangan yang tidak terlalu banyak barang ini.

"Hah?" Jung manager menghembuskan nafasnya "Baru saja kami dapat telepon bahwa Namtae tertabrak truk, tubuhnya terpental kami tidak tau bagaimana keadaannya tapi dia sudah dibawa ke rumah sakit, apa kau mau ikut?"

Speechless, Namjoon terdiam mendengar tuturan Jung barusan, dia merasa lemas ketika mendengar bahwa Namtae tertabrak, Namjoon mengingat kembali gadis yang sebelumnya dia tabrak mirip seperti Namtae apa gadis yang menolongnya juga dia?

Jung melambaikan tangan di hafalan wajah Namjoon "aku akan memberikan pakaian Namtae di mobil untuk kau pakai, ayo" Jung menarik lengan Namjoon tanpa izin karena Namjoon masih diam melamun dengan wajah sedihnya.

Selama perjalanan menuju rumah sakit, Namjoon hanya berbalut selimut tebal tanpa pakaian atas dan hanya menggunakan celana kebesaran milik kekasihnya yang sebelumnya sudah ia ganti tapi belum dengan baju karena tubuhnya belum sepenuhnya kering.

Keadaan di mobil sangatlah canggung, mereka para member yang sibuk memanjatkan doa agar salah satu anggotanya tidak terjadi apa-apa, Jung Manager yang sibuk menyetir dan Namjoon yang masih sibuk dengan pemikirannya sendiri.

"Tolong jangan sampai ada media yang tau bahwa kalian ada disini, aku akan mengantar kalian ke pintu belakang" Ucap Jung Manager ketika sudah sampai di halaman rumah sakit.

"Oppa, apa kau tidak ikut pergi kedalam?" Tanya Kyla.

"Tidak bisa, aku harus memberi tau presiden kim dulu, nanti aku akan menyusul, oh ya Namtae sudah dipindahkan ke ruang rawatnya lantai lima pintu ke tiga ruangan VVIP"

Setelah Namjoon selesai berganti pakaiannya, ia berjalan di belakang member soul dengan penyamaran yang sangat ketat bahkan mungkin media tidak akan ada yang tau.

Sohyun membuka pintu ruang rawat inap yang disebut Jung sebelumnya, kemudian mereka bersama melihat seorang suster sedang memasang alat infus di lengan Namtae, dan di hidungnya, suster itu berbalik badan kemudian membungkuk "Kami sudah selesai memasang alat infus nya jadi sekarang kami akan keluar, Jika perlu apa-apa tolong tekan tombol mereka di samping bangkar" Ucap Suster tersebut kemudian keluar dari sini bersama temannya.

Ketiga member soul langsung datang dan berdiri di pinggir bangkar Namtae dengan pandangan yang sendu, beda dengan Namjoon yang masih terpaku di dekat pintu dan hanya bisa melihat wajah kekasihnya dari jarak yang sedikit Jauh.

Eyeglass Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang