Tania akhirnya tertidur pulas di dalam kamarnya saking lelahnya ia tadi di hukum oleh Bu Mia untuk lari di lapangan. Seketika itu ia tiba-tiba mendengar bisikan dari telinga kirinya
"Taniaaaa,,,,,,,,"
Sontak Tania terkejut, Tania pun membuka matanya dengan cepat dan tajam. Namun ketika ia telah membuka matanya lebar-lebar, seketika terdapat titik cahaya di depan Tania lalu cahaya tersebut menyembur ke arah Tania dan menyilaukan matanya. Tania langsung menutup matanya disertai oleh kedua tangannya yang menghalangi Keuda matanya
"Aaaa,,,, cahaya apa itu???"
Cahaya tersebut semakin menyilaukan dan memenuhi seluruh ruangan kamar Tania. Tania tidak dapat membuka matanya karena silau akan cahaya itu.Lalu suara yang membisiknya tadi terus menerus membisik telinga kiri Tania
"Taaniiaa,,,,, ikutlah aku,,,,, bangunlah,,"
"Kamu siapa,,,, pergilah,,, enyahlah dariku,,,"Tania meringis, tubuhnya seakan tidak dapat digerakkan lagi. Ia berteriak memanggil ibunya namun ibunya tidak dapat mendengar suaranya. Suara bisikan itu lalu marah kepada Tania
"TAANIIAA,,,,,!!!!!!"
Tania seolah tubuhnya perlahan melayang ke udara, dia tidak lagi berada di dasar tempat tidurnya itu, lalu tubuh Tania serasa di bolak-balikkan di udara. Seketika Tania dilempar dan terhempas menuju dasar tanah. Tania merasa kesakitan sekaligus heran ketika dia merasa seperti di dasar tanah
Kilatan cahaya yang menyilau dan memenuhi seisi ruangan tiba-tiba hilang secara perlahan. Tania terkejut ketika ia menyadari bahwa dia memang benar berada di atas tanah dan tidak berada di kamar kembali. Di setiap sisinya terdapat jurang yang sangat dalam dan gelap. Tania seolah sendiri di atas tanah tersebut yang dikelilingi oleh jurang, lalu datanglah sesosok gadis yang wajahnya mirip dengan Tania. Dia memakai baju serba merah yang penuh dengan darah, mukanya terdapat bintik-bintik sama seperti Tania namun di setiap bintikannya tersebut banyak mengeluarkan darah dan belatung, matanya sangat melotot dan tajam. Rambutnya yang panjang terlihat terurai sedikit ke wajahnya dan kusut sehingga wajahnya terlihat sedikit tertutup. Tania takut dan mencoba untuk berdiri dan berlari namun ia tidak sanggup. Sosok itu terus mendekati Tania setelah terbang dan melayang dari kejauhan, lalu berkata kepada Tania
"Tania,, aku adalah penolongmu. Aku adalah hati kecilmu.Kamu sering di-bully oleh teman-temanmu di sekolah kan? Di hati kecilmu itu kamu teringin untuk bunuh diri bukan? Oleh karena itu aku sarankan agar kamu bunuh diri dan kamu pasti akan terbebas dari masalah yang ada. Ayolah,,,, ikutlah denganku. Ayo kita terjun ke jurang itu sama-sama" Ucap sosok itu sambil mengulurkan tangan kirinya
Tania merasa itu adalah bayangan hati kecilnya. Tania menyadari bahwa dirinya ingin bunuh diri akibat tak tahan akan cacian dan bullyan yang dilakukan oleh teman-temannya. Tania tak menyadari bahwa hal tersebut merupakan cara yang salah. Namun Tania sudah tidak sanggup lagi. Akhirnya Tania tidak dapat menolak dan menerima uluran dari sosok itu. Tania akhirnya dapat berdiri kembali
Setelah beberapa langkah, tiba-tiba Tania mendengar bisikan dari sebelah telinga kanannya
"Taaniiaa,,,, jangan ikut dia"
Tania terkejut, dia menoleh ke arah belakang dan tampak sosok yang wajahnya mirip Tania juga. Namun sosok itu berbaju putih bersih, rambutnya panjang dan tertata rapi, wajahnya tidak terdapat bintik-bintik hitam dan putih bersih serta cantik. Sosok itu berkata kepada Tania
"Tania,,, jangan ikut dia. Dia hanya akan membuatmu sengsara. Dia ingin kamu dapat berputus asa dan melakukan bunuh diri"
Tania berpikir sejenak. Ia berpikir bahwa sosok berbaju putih tersebut merupakan sisi hatinya yang lain selain sisi hati yang mengatakannya untuk bunuh diri. Setelah itu sosok berbaju merah yang mengajak Tania untuk bunuh diri berkata
"Tania, jangan dengarkan dia. Dia hanya ingin kamu terus di siksa dan di bully. Ayo ikutlah aku untuk bunuh diri di jurang itu"
"Tania jangan. Kamu jangan bunuh diri karena itu jalan yang salah Tania. Ku mohon Tania,,,,, jangan"
Tania merasa bingung akan perkataan dua sosok itu. Sosok berbaju merah mengatakan bahwa bunuh diri merupakan jalan yang terbaik, sedangkan sosok berbaju putih mengatakan bahwa bunuh diri merupakan cara yang salah. Tania tidak tahu harus memilih suara hati yang mana, sosok di sebelah kirinya (merah) atau yang berada di kejauhan (putih). Di tengah kebingungan itu sosok berbaju putih berkata
"Tania, kamu sayang kepada ibumu sendiri kan? Maka dari itu janganlah kamu meninggalkan ibumu dengan cara bunuh diri. Ibumu pasti akan sedih. Setelah ayah kamu meninggal, ibu kamu gak punya siapa-siapa lagi kecuali kamu. Jika kamu bunuh diri, ibu kamu akan merasa kehilangan kamu dan dia tinggal hidup sendiri"
Setelah mendengar perkataan itu, Tania sadar akan ibunya. Ibunya pasti akan sedih ketika sadar Tania bunuh diri. Setelah kepergian ayahnya, ibunya hanya memiliki anak semata wayangnya yaitu Tania sendiri. Tania akhirnya melepaskan genggaman dari tangan sosok berbaju merah dan berlari menghampiri sosok berbaju putih yang jaraknya hanya beberapa meter darinya. Setelah itu Tania menggenggam erat tangan sosok berbaju putih tersebut
"Aku ikut kamu, aku gak mau mengecewakan ibu aku sendiri" Ucap Tania terhadap sosok berbaju putih tersebut.
Sosok berbaju putih itu tersenyum lalu memeluk Tania dengan rasa bahagia
"Terima kasih" Namun sosok berbaju merah terlihat tidak suka melihat kejadian itu. Sosok tersebut langsung menunjukkan wajahnya yang merah padam, mengeluarkan darah di setiap bintikannya dan belatung yang menjijikan. Tangannya mengeluarkan kuku yang sangat hitam dan panjang seperti ingin mencakar tubuh mereka. Lalu sosok tersebut terbang dan seperti ingin memberikan perlawanan terhadap sosok berbaju putih."Kamu telah membujuk dia dengan cara yang sangat aku gak sukai. Sekarang terimalah akibatnya" Sosok itu kemudian mengangkat tangannya sembari mengumpulkan energi yang kuat. Setelah itu dia mengarahkan tangannya terhadap sosok berbaju putih sambil berteriak
"Aaaaaaaa,,,,,,,!!!!!!!! Rasakan ini"
Seketika tanah bergerak, angin berhembus kencang dan petir menyambar- nyambar seperti gempa dan hujan. Sontak sosok berbaju putih tiba-tiba terhempas ketika terkena sebuah energi dari jarak jauh itu. Sosok berbaju putih tersebut kemudian masuk ke dalam jurang, nahas tanah yang bergerak dan jatuh ke dalam jurang membuatnya terkubur. Sedangkan Tania menyaksikan itu semua dengan rasa kasihan sekaligus takut akan apa yang akan sosok berbaju merah lakukan padanya
Lalu sosok berbaju merah itu mengangkat tubuh Tania dari jarak jauh melalui kekuatan energi jahatnya dengan sekeras-kerasnya ke udara. Baju merahnya tiba-tiba memanjang dan membelit leher Tania sehingga Tania meras tercekik, tubuh Tania di tarik mendekati sosok berbaju merah Lalu wajahnya didekatkan pada sosok tersebut dengan wajah yang amat menyeramkan. Tania menjerit ketakutan sekaligus kesakitan akibat cekikannya oleh sosok berbaju merah itu
"Kamu anak yang tak tau diri, kamu pantas mati"
Sosok tersebut melepaskan tali ikatan bajunya di leher Tania dan melempar Tania dengan tinggi setinggi mungkin ke atas dan tidak terlihat lagi. Tania yang jauh semakin tinggi lama kelamaan turun ke bawah menuju dasar tanah kembali. Tania menjerit minta tolong
"TOOLOONGG,,,,,, TOOLLOOONGGG!!!!!!!"
..........
Vote+coment
Jangan pelit ya ngasih bintang:+
Masih banyak bintang di langit

KAMU SEDANG MEMBACA
MYTH: SCHOOL DEMONS (SUDAH TERBIT✔️)
HorrorBlurb: Tania, seorang siswi SMA yang sering di-bully oleh ketiga temannya di sekolah. Karena sudah tidak tahan lagi dengan semua itu, Tania ingin mengakhiri hidupnya di toilet sekolah. Celakanya, ia mati tidak bunuh diri, melainkan dibunuh oleh keti...