MALAM MATI

146 56 42
                                    

Tania sudah tidak kuat untuk mempertahankan pisau yang menjadi bahan rebutan Vira, akhirnya Vira pun menodongkan pisaunya ke arah Tania setelah berada digenggamannya

"GUE AKAN BUNUH LHO,,,,,,"

Tania mencoba mempertahankan serangan dari Vira

"LEPASIN VIR!!!!!"

Ia akhirnya berhasil dan melemparkan pisau cutter itu ke arah teras depan kelas

"SIAALL,,,,,"

Tania mencoba memanfaatkan hal itu dengan berlari untuk mengambil pisau cutter itu dengan niat akan membuangnya agar Vira tidak membunuhnya, namun Vira menyusul dari belakang sambil membalikan tubuh Tania dan menampar pipinya dengan amat keras sehingga Tania jatuh dan mendapati darah yang keluar di setiap bintik di wajahnya

"Aaaaauuuuu,,,,,,"

"AKHIRNYA GUE BERHASIL AMBIL PISAU INI. LO AKAN MATI DITANGANKU" Ucap Vira

"Vir, kamu gila. Lepas pisau itu Vir, bahaya" Syarina mencegah Vira yang akan menyerang Tania yang lemah terpaku duduk di atas teras dan sedikit mundur menghindar serangan brutal Vira

"LO GAK BERHAK NYEGAH GUE. KALI INI GUE GAK AKAN MAAFIN DIA!!!!!!"

"Jangan Vir" Tania membujuk sambil mundur

"LO BAKAL MATIIII,,,,,,," Vira mengangkat tinggi pisau dengan kedua tangannya

Tania menjerit sekencang-kencangnya

"VIIIIIRRR,,,,,,,,,,"

****

Petir semakin menyambar dengan keras dan hujan semakin lebat. Bu Meizra sudah tak tahan lagi menunggu Tania yang saat itu dalam bahaya. Bu Meizra segera menelpon pihak sekolah

Tuuut,,,,, Tuuut,,,,,

"Halo"

"Halo, ini dengan siapa?"

"Halo, saya ibunya Tania. Maaf ini dengan ibu wakil kepala sekolah?"

"Iya. Ada apa ya" Tanya wakil kepala sekolah yaitu Bu Mia

"Maaf Bu sebelumnya. Tapi saya khawatir akan anak saya yang sejak tadi belum pulang ke rumah. Saya takut akan terjadi apa-apa sama dia"

"Tania? Semua siswa sudah dipulangkan sejak sore tadi, sekolah pun sudah tidak ada kegiatan lagi. Apa ibu sudah tanya ke teman sekelasnya?"

"Saya gak punya no telponnya. Lagipula Tania gak punya teman bermainnya di sekolah. Tania anak yang suka menyendiri Bu"

"Segeralah cari anak ibu. Takut kenapa-kenapa karena hujan lebat. Maaf Bu saya tak bisa bantu"

"Iya Bu, saya akan cari anak saya. Gak papa Bu"

Setelah itu Bu Meizra mengambil jas hujan dan payung serta senter mencari Tania

****

"AAAAHHH,,,,,,,," Vira mencoba melukai Tania dengan pisau cutter namun Tania mencoba menahannya

"Virr,,,,,, jangan kau lakukan,,,,,,,,," Tania berusaha menahan pisau dari Vira

Pertengkaran semakin sengit, Tania mencoba bangkit dan berdiri berlari namun tak bisa, nahas ujung mata pisau menusuk lengan Tania

"Aaaaahh,,,,,,,,"

Tania menendang kaki Vira yang sejak tadi terluka untuk menyelamatkan diri. Vira pun kesakitan, Tania mencoba mengambil kesempatan itu dengan berlari

"TANIA,,,,,, JANGAN KABUR,,,,,,,"

Tania berlari melewati lorong WC, jalan depan kelas dan sampai di lapangan dengan memegang lengannya yang bercucuran darah. Vira terus mengejar dari belakang. Langkah Vira yang sangat cepat membuatnya dapat mengejar Tania yang lemah

MYTH: SCHOOL DEMONS (SUDAH TERBIT✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang