8||•Masih zaman kah pembullyan?

10 1 0
                                    

Happy Reading🧡

"Hanya orang bodoh dan mempunyai sifat iri dan dengki yang melakukan pembullyan kepada orang lain. Alasan melakukan pembullyan hanya karna orang yang di bully tak sederajat dengan pangkat kalian?"

•••••

Setelah makan di kantin bersama Keisya, Raga, dan kedua sahabat Raga. Ranita dan Indri memutuskan untuk pergi terlebih dahulu meninggal 'kan kantin karna kedua nya ingin meminjam buku perpustakaan.

Kini Ranita dan Indri sedang dalam perjalanan menuju perpustakaan yang letak nya dekat dengan lapangan outdoor. Tapi di saat ingin melewati lapangan, kedua nya melihat banyak para siswa-siswi yang sedang mengerubungi lapangan. Karna penasaran, Ranita dan Indri pun ikut bergabung untuk mengetahui apa penyebab mereka berkumpul di lapangan.

Mata Ranita terbelalak saat mengetahui apa penyebab para siswa-siswi yang sedang berkumpul dan mau berdesak-desak 'kan di lapangan. Di tengah lapangan, Ranita melihat seorang siswi cupu yang sedang di bully oleh kakak kelas nya.

Karna merasa kasihan kepada siswi cupu yang terus di bully tanpa ada satu orang pun yang menolong nya. Ranita berjalan maju ke tengah lapangan dan membantu siswi cupu tersebut untuk berdiri dari posisi duduk nya di lapangan.

"Heh! Lo siapa, hah?!" bentak cewek berambut panjang pirang sepinggang. Ia melihat Ranita membantu siswi cupu yang ia bully untuk berdiri.

Ranita menghiraukan bentakan kakak kelas nya. Ia lebih fokus untuk membantu membersihkan mie yang ada di rambut cewek cupu.

Sedangkan Indri menepuk jidat nya saat melihat sepupu nya telah berada di tengah lapangan membantu cewek cupu yang di bully kakak kelas nya.

"Ranita ... Ranita, cari masalah nih anak sama kakak kelas deh." Indri mengeleng lirih kepala nya melihat kelakuan Ranita yang menjadi pahlawan bagi cewek cupu yang di bully kakak kelas nya.

Indri berfikir jika sepupu nya terlalu baik sehingga membantu orang lain tanpa memikir 'kan diri nya. Belum tentu saja orang yang telah kita bantu akan membantu kita di saat dalam keadaan sulit nanti nya.

Sekarang lagi zaman nya manusia bermuka dua atau memakai topeng palsu kebaikan kepada orang lain. Memasang wajah baik dan polos kepada orang lain, tapi di balik wajah baik nan polos nya sedang merencana 'kan sesuatu untuk membuat orang lain menderita.

Indri lebih suka dengan orang yang luar nya jahat tapi di balik sifat jahat nya mempunyai hati malaikat yang baik. Dari pada memasang wajah baik nan polos tapi terdapat banyak rencana yang sedang di lakukan untuk melukai perasaan orang lain.

Orang jahat jauh lebih baik, dari pada orang baik tapi ternyata mempunyai rencana untuk melukai perasaan orang lain.

Kenapa orang jahat lebih baik dari pada orang baik tapi mempunyai rencana yang jahat? Itu karna orang yang bersifat jahat menunjuk'kan sifat asli ketidaksuka nya pada sesuatu hal yang tidak ia suka. Di banding'kan dengan orang yang memasang wajah sok baik nya kepada orang lain, tapi mempunyai suatu muslihat kejahatan untuk melukai perasaan seseorang.

"Woy! Lo dengar gak apa kata Celly?! Lo tuh budek atau gimana?!" bentak seorang cewek lain nya yang berdiri di samping cewek yang bernama Celly. Orang yang pertama kali membentak Ranita karna sudah menganggu aksi bullyan mereka.

"Apasih?!" Ranita membentak balik kakak kelas nya yang berdiri di hadapan diri nya dan juga cewek cupu yang ia bantu.

"Sekarang masih zaman yang nama nya pembullyan? Keuntungan apa saja yang kalian dapatkan untuk membully orang lain yang kalian anggap lemah? Kesenangan dan kepuasan diri jika kalian telah selesai melakukan aksi pembullyan?" Ranita melanjutkan ucapan nya setelah selesai membersihkan rambut cewek cupu yang ia bantu.

"Lo gak usah ikut campur! Ini masalah kami, bukan lo!" marah seorang cewek lain nya yang bernama Rahma. Berdiri di samping kanan Celly-ketua nya, sedangkan samping kanan Racel-orang yang membentak Ranita setelah Celly.

"Dan gue harus membiarkan orang lain di bully di depan mata gue sendiri? Hei! Kalian anak orang berada, lahir yang penuh dengan harta. Tapi mengapa kalian suka membully orang lain? Hanya karna mereka lemah di mata kalian dan orang miskin yang bisa masuk ke sekolah elit ini dengan beasiswa yang ia dapatkan? Kalian sadar gak sih aksi bully kelakuan kalian ini, membuat nama kalian jelek di mata orang lain yang melihat aksi pembullyan yang kalian buat! Apalagi kalian anak orang kaya. Orang tua yang pasti nya mempunyai perusahaan besar, tapi kelakuan anak nya sangat miskin. Jika ada yang melihat dan merekam aksi bullyan kalian, sehingga menyebarkan di sosial media dan ternyata anak ataupun teman bisnis Ayah kalian melihat video aksi bully kalian ini. Mereka pasti akan menganggap orang tua kalian tak becus mendidik anak nya dan salah dalam mengikuti pergaulan!" kata Ranita menjelaskan bahwa aksi pembullyan mereka tak baik yang akan membuat orang lain menatap mereka buruk maupun jelek.

Tahun sekarang masih sangat banyak orang yang melakukan pembullyan entah mereka sengaja atau tidak sengaja. Sengaja membully orang lain yang di anggap lemah dan miskin, dan tidak sengaja mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan perasaan orang lain.

Misalnya kalian mempunyai teman yang wajah dan bentuk tubuh nya penuh dengan jerawat, kusam, hitam, kurus, dan gemuk. Dan tanpa sengaja kalian mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati teman kalian. Walaupun tak sengaja, tapi tetap saja harus berhati-hati dalam mengucapkan suatu kata. Beruntung jika teman kalian tidak terbawa perasaan dengan perkataan yang tak sengaja kalian keluarkan. Tapi jika hati teman kalian sangat sensitive dengan kata-kata yang menurut nya body-shaming atau apalah, pasti mereka akan sangat sakit hati dan tak percaya diri lagi.

"Lo gak usah ikut campur sama apa yang kita buat! Dan gue gak perduli jika mereka yang melihat aksi bully yang kami lakukan, menatap kami buruk. Ini hidup gue, bukan hidup lo maupun mereka!" Celly menunjuk wajah Ranita dengan kasar, tak lupa menatap mata Ranita penuh kemarahan karna sudah berani menceramahi nya dan mengganggu aksi bullyan nya.

"Gue udah merekam aksi bully kalian. Dan jika gue mau, gue bakalan sebarkan di sosmed dan melaporkan kalian ke kantor polisi karna sudah membully orang lain. Tapi gue kasih kalian kesempatan hari ini untuk segera pergi meninggal'kan lapangan dan ini terakhir kali nya kalian melakukan aksi bully."

"Lo berani sama gue?! Lo gak tau kita bertiga ini siapa?!" marah Racel.

"Silahkan pergi," ucap Ranita mengusir secara halus ketiga kakak kelas nya yang masih berdiri di hadapan nya. Rani bisa melihat kedua tangan kakak kelas nya mengepal dan tatapan penuh kemarahan yang ia dapatkan dari kakak kelas. Ia tau jika kakak kelas nya sudah mengibarkan bendera pertanda diri nya sudah di benci dan mungkin saja menjadi sasaran bullyan mereka suatu hari nanti. Tapi ia tak perduli, selagi seluruh anggota tubuh nya masih bergerak. Ia tak akan pernah takut membalas aksi mereka jika diri nya akan di bully.

"Lo!-arghhttt...." geram Celly dengan kedua tangan nya yang siap mencakar wajah Ranita tapi ia urungkan.

Celly pun pergi meninggalkan lapangan di ikuti kedua sahabat nya yang berjalan di belakang nya. Sesekali mereka menghentakkan kaki mereka di lapangan.

"Ayo. Gue anter lo ke Uks," ucap Ranita. Ia pun membantu cewek cupu berjalan secara hati-hati karna lutut cewek cupu tersebut terluka.

Indri yang melihat sepupu nya pergi meninggalkan lapangan dengan cewek cupu, ia pun berlari menghampiri sepupu nya dan membantu cewek cupu berjalan ke Uks.

•••••


Tbc!

Rabu, 22 Juli 2020.
00:00 Wita

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Before I Leave (ON GOING!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang