1||•Bandung

13 2 0
                                    

Senin, 29 Juni 2020.

Kalau patah hati yah di lem pake lem korea, jangan nangis-nangis kek orang gila terus bunuh diri. Kan lucu:v

•••••

Tok ... Tok ... Tok ... Tok ....

Indri mengetuk-ngetuk pintu kamar Ranita sangat keras, membuat Ranita yang masih bergelud di tempat tidur nya terbangun. Ranita duduk di pinggir kasur nya untuk mengumpul semua tenaga yang belum terkumpul sebelum berdebat dengan sepupu cerewet nya.

"RANITA...!! BANGUN...!!" teriak Indri dari luar kamar Ranita, sesekali Indri mengetuk dan mendobrak pintu kamar Ranita sangat keras.

Karna kesal, Ranita berdiri dari duduk nya dan berjalan membuka pintu kamar nya.

Ceklek

"Kenapa sih, Ndri?! Gue masih ngantuk!" marah Ranita, lalu ia menguap di depan wajah Indri.

"Ihkkk ... bau banget sih mulut loh! Lo gak pernah sikat gigi ya?!" Indri menutup hidung nya sambil mengipas-ngipas tangan di depan wajah nya.

Ranita memutar bola mata nya malas. "Lu kali yang gak pernah sikat gigi! Daa, ah. Gue ngantuk, mau tidur lagi!" Ranita kembali masuk ke dalam kamar nya. Tak lupa pula mengunci pintu kamar nya, agar Indri tak masuk ke dalam kamar nya dengan kecerewatan nya.

Indri memiringkan kepala nya dengan mulut terbuka menatap pintu kamar sepupu nya yang telah tertutup rapat. Karna sadar, Indri mengambil napas dalam sambil menegakkan kembali kepala nya. Lalu, ia membuang napas nya dengan kasar. "Huuu ... RANITAAAAAA ....!!!!" teriak Indri dengan geram di depan pintu kamar Ranita yang tertutup rapat.

☆☆☆

"Ndri! Sebenar nya, kita mau kemana sih?! Dari tadi cuman mutaarr ... mulu, di sini!" ucap Ranita mengusap pelipis wajah nya yang penuh dengan keringat. Sedari tadi, mereka berdua hanya mengelilingi mall Bandung tanpa ada yang mereka beli.

"Gue bingung mau beli apa Ran. Barang-barang yang ada di sini, semua nya bagus!" ucap Indri menatap beberapa tokoh pakaian dan pernak-pernik di sekitar tempat mereka berdiri.

"Dah lah, males gue lama-lama di sini. Gue mau ke toilet dulu!" ucap Ranita dan langsung melenggang pergi begitu saja meninggalkan Indri yang sedang menatap kesal diri nya.

Ranita yang sibuk mengobrak-abrik isi tas nya sampai tak sadar jika dari arah berlawanan ada seorang yang berjalan dengan kepala menunduk yang sibuk dengan handpone nya sehingga membuat kepala mereka berdua ber-tubrukan.

Dukk ....

"Aww ... shh ..., sakit banget njiirr!" gerutu Ranita, mengusap pelipis nya yang sakit akibat terbentur dengan kepala lain nya.

"Maaf, lo gapapa?" tanya orang itu melihat Ranita yang meringis menahan sakit di pelipis nya.

"Lo kalau jalan tuh pake mata!"

"Lah? Kok. Gue kan udah bilang minta maaf! Trus, apa lo bilang? Jalan pake mata? Di mana-mana tuh, jalan pake kaki bukan mata!" Cowok itu melenggang pergi begitu saja meninggalkan Ranita yang sedang menahan kesal nya.

"Kalau gue ketemu ama lu lagi. Bakal gue pastiin, lu jadi perkedel di tangan gue!" teriak Ranita. Ia pun kembali berjalan menuju toilet untuk buang air kecil yang sudah tak di tahan nya.

☆☆☆

"Uhhh ... akhir nya selesai juga," ucap Ranita sambil menepuk-nepuk perut nya. Semua orang yang berlalu lalang menatap heran Ranita yang berdiri di depan pintu toilet. Pasal nya, Ranita sesekali mengusap perut tak berisi nya di depan pintu toilet mall yang membuat semua orang berfikir bahwa diri nya sedang hamil.

Karna risih di tatap orang yang berlalu lalang, Ranita memutuskan meninggalkan toilet mall berjalan menuju tempat di mana Indri berada.

Di tengah perjalanan menuju tempat sepupu nya berada, Ranita tak sengaja melihat pasangan kekasih yang sedang makan di cafe yang ada di dalam mall. Tak terasa, air mata nya jatuh membasahi pipi mulus nya. Ranita merasakan sakit di dada nya, orang yang telah menjanjikan cinta kepada diri nya sedang bermesraan di depan mata nya.

Sakit, itulah yang di rasakan Ranita. Dulu, orang itu menjanjikan cinta kepada dirinya. Tapi sekarang, orang itu telah memberikan luka yang sangat dalam di lubuk hati nya.

Rag, apa aku bisa tertawa bersama mu lagi? Bercengkrama dengan mu lagi di belakang kelas seperti dulu? Kamu ada di saat aku merasa sedih ketika mengingat Ayah ku? Apa kamu bisa membuat senyum bahagia terlukis di wajah ku lagi? Tapi ... semua itu hanya halusinasi ku saja. Kamu telah pergi bersama jiwa, raga, dan hati mu. Maaf Rag, aku ingin menjelaskan nya mengapa aku pergi 1 tahun yang lalu. Tapi mengapa sangat sulit untuk menjelaskan nya Rag, bertemu dengan ku saja kamu udah merasa bosan.

Sepasang kekasih yang di lihat Ranita adalah Raga Abraham Fernando. Orang yang menjanjikan cinta untuk nya, sedang duduk bersama cewek yang tak di kenal Ranita di dalam cafe. Tak ingin berlama-lama melihat sepasang kekasih yang hanya akan membuat hati nya tambah sakit, Ranita melanjutkan jalan nya menuju tempat sepupu nya berada.

"Ck, lu dari mana aja sih Ran?!" marah Indri saat Ranita telah berdiri di samping nya dengan mata merah seperti orang yang baru saja menangis.

"Ran, mata lu kenapa merah gitu? Lu habis nangis, Ran?" tanya Indri menatap mata merah Ranita.

"Lu udah selesai belanja kan?" Ranita menatap lima paper bag di kedua tangan Indri. "Kalau gitu, ayo pulang!" ucap Ranita.

"Ran. Lu aja belum beli apapun di sini biar satupun, kok lu udah minta pulang segala sih!"

"Gue lagi gak pengen belanja apapun, Ndri! Ayo pulang! Kata nya mau balik ke jakarta sekarang," ucap Ranita berusaha membujuk Indri agar segera keluar dari dalam mall dan kembali menuju rumah nenek nya.

Ranita menarik paksa tangan Indri untuk segera meninggalkan tempat posisi mereka saat melihat Raga dan pacar nya yang tak jauh dari tempat mereka. Tapi apalah daya Ranita yang tak bisa menarik tangan Indri yang berat nya melebihi beras karung.

"Tunggu Rani! Itu bukan nya Raga sama pacar nya ya yah? Kok mereka ada di bandung?" pertanyaan Indri membuat Ranita juga berfikir yang sama.

Benar juga yah, kok mereka ada di Bandung?"

"Terserah mereka berdua lah, Ndri! Gue mau pulang, capek gue!" ucap Ranita dan langsung pergi meninggalkan Indri yang masih menatap dua pasangan kekasih tersebut.

"RANIII! TUNGGUIN!!" teriak Indri setelah sadar jika sepupu nya tak ada di samping nya.

☆▪︎☆▪︎☆▪︎☆▪︎☆

Vote and Komen yah🙂🧡

Masih dalam proses belajar menulis cerita dengan baik dan benar, jika banyak kesalahan kata ataupun kalimat kata yang kurang pas. I'am sorry ;)

Publish : Jum'at, 3 Juli 2020

Jam : 12:54 Wita

Before I Leave (ON GOING!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang