Let's Do It Once Again

4.4K 318 20
                                    

Sequel of The Unspoken Words

Warning!
Mature Content.

Kelas Doyoung baru saja usai. Pemuda bersurai hitam legam itu menghela napas lelah, merasa sedikit mengantuk akibat sesi pembelajaran tadi.

Sungguh, benar-benar membosankan.

Pemuda itu mendongakkan kepala seraya memijit pelan bagian belakang lehernya, rasanya pegal sekali. Kemudian ia cemberut, mengingat ia perlu menyelesaikan beberapa soal lagi di rumah.

Doyoung merapikan bukunya, ingin secepatnya pulang dan beristirahat setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya.

"Doyoung."

Bariton familiar itu kembali menyebut namanya. Wah, ada apa ini?

"Ada apa, Jaehyun?"

Pemuda Jung itu tersenyum tipis, "Bisakah kau datang ke rumah hari ini saja? Kau tidak lupa dengan janjimu saat itu, 'kan?" ucapnya tanpa ragu.

Ya, Doyoung ingat janji itu.

"Aku membawanya setiap hari, karena kupikir kau akan memintanya. Aku akan segera-"

"Tidak, tak perlu. Aku hanya ingin kau memberikannya saat kau berada di rumahku," tolak Jaehyun cepat.

Doyoung mengatakan jika ia akan pergi menemui Jaehyun untuk memberikan hadiah ulang tahun. Namun ketika Doyoung ingin memberikannya, Jaehyun selalu mengelak dan mengajukan berbagai alasan untuk menghindar. Tapi sekarang, pemuda itu bahkan terang-terangan memintanya untuk datang ke rumahnya.

Jaehyun sendiri yang memintanya untuk datang ke rumahnya saat itu, bukannya meminta hadiahnya disekolah saja. Merepotkan, tapi Doyoung tak keberatan selagi ia punya waktu.

Doyoung mengangguk singkat, "Baiklah, kau hanya perlu memberiku alamat rumahmu."

Jaehyun itu suka sekali berpindah rumah. Entah apa alasannya, dia selalu tinggal disini kemudian disana. Mungkin pemuda itu berpindah tiga kali selama setengah tahun.

"Tentu, akan aku kirim lewat pesan nanti. Sampai jumpa."

Jaehyun berlalu, tanpa ajakan atau sesuatu yang bisa membuat obrolan mereka sedikit lebih panjang.

Dasar Jung brengsek.

Doyoung segera mengangkat tasnya, menyampirkannya di bahu lalu berjalan keluar kelas. Hari ini langit tengah bersahabat, memancarkan sinarnya yang hangat dan menghiasi langit dengan bias jingganya.

"Doie!"

Dari arah belakang, seseorang memeluk Doyoung tanpa malu. Pemuda jangkung itu tertawa kencang saat tubuh Doyoung menegang sebab terkejut dengan tingkahnya.

"Apa-apaan kau ini, sialan," maki Doyoung kemudian melanjutkan langkahnya, menghiraukan pemuda menyebalkan yang kini berjalan di sebelahnya.

Johnny masih saja tertawa, "Kau terlalu tegang, Doie. Kau lelah, hm?"

"Kau menanyakan hal yang tidak berguna, Johnny."

"Aku hanya mencoba untuk menghiburmu. Kau tampak murung lagi akhir-akhir ini, apa yang aku lewatkan?" tanya Johnny seraya merangkul Doyoung.

The Couple ; ᴊᴀᴇᴅᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang