(10) Sasaeng lagi?

79 7 0
                                    

"HAECHAN/HYUNG!"

   Semua orang yang ada di tempat itu panik melihat Haechan yang pingsan tiba-tiba. Acaranya bahkan belum di mulai.

    Dan tak lama, Haechan bangun dari pingsannya dan mendapati dirinya yang masih berada di taman dengan suasana yang sedikit berbeda daripada tadi.

   Mereka semua menyusun acaranya dengan rapi. Mark dengan salah satu teman kelasnya, Mina yang menjadi mc pun tak kalah menarik.

   Hingga sang penyusun rencana, yaitu Alesha maju ke atas panggung kecil tadi dan berbicara.

   "Lee Haechan, saengil chukha hamnida. Mianhe karena membuatmu sedikit putus asa atau mungkin depresi. Saya berdiri disini hanya ingin menyampaikan semua rasa saya pada mu melalui lagu. "

   "Di karena 'kan lagu nya berbahasa Indonesia, saya tampilkan video dengan sub korea agar kalian paham. Dan juga... saya panggilkan Na jaeri. Silahkan maju kesini, disamping saya berdiri, " lanjut Alesha.

   Jaeri maju ke atas langgung, alunan musik mulai terdengar, tak ada suara dari penonton karena penasaran lagu apa yang akan dinyanyikan Alesha.

Alesha :
Aku tak tau apa yang lain
Darimu hari ini
Apa itu karena sepatu flatmu
Atau kukumu yang baru kau warnai

Jaeri :
Pernahkah kau bertanya
Seperti apa bentuk air tanpa wadah
Pernahkah kau mengira
Seperti apa bentuk cinta...

Alesha & Jaeri :
Rambut warna-warni
Bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chubby dan kulit putih
Senyum manis
Gigi kelinci

Membuatku tersadar
Bentuk cinta itu....
Ya kamu.

Jaeri :
Kini ku tau apa yang lain
Darimu hari ini
Itu bukan karena sepatu flatmu
Atau kukumu yang baru kau warnai

Alesha :
Pernahkah kau bertanya
Seperti apa bentuk air tanpa wadah
Pernahkah kau mengira
Seperti apa bentuk cinta...

Jaeri & Alesha :
Rambut warna-warni
Bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chubby dan kulit putih
Senyum manis
Gigi kelinci

Membuatku tersadar
Bentuk cinta itu...
Ya kamu.

   Musik terhenti, semua penonton bertepuk tangan meriah ya... tak terlalu keras karena... jika tetangga tau 'kan bahaya.

   Haechan tersenyum senang, dia melupakan kejadian tadi pagi yang dia alami. Untungnya kejadian tadi hanyalah prank semata.

   Kini, acara terakhir, yang paling ditunggu semua orang. Tiba-tiba lampu taman mati dan seseorang mendekati Haechan.

   Setelah merasa orang tadi tepat dihadapannya, ada lampu kerlap-kerlip yang menyala diseluruh taman. Yang berada di hadapan Haechan tadi ternyata Nyonya Lee, dengan kue yang berada di tangannya.

   "Sekali lagi, saengil chukha hamnida  Lee Donghyuck, semoga apa yang kau cita-cita 'kan itu, tercapai ya. " Setelah berdoa, Haechan meniup lilin itu.

    Semua bersorak, dan bercanda bersama. Haechan berjalan menuju tumpukan kado yang dipisahkan, dia membuka kado satu persatu dari orang-orang terdekatnya itu.

    Ketika dia sedang asyik membuka kado, atensinya teralihkan pada kado yang kecil nan imut, membuat lelaki itu penasaran.

   Ada sebuah softcase dan... ada cincin terselip di dalam softcase tersebut dan sebuah surat. (Gabisa kirim foto)

My Idol || Lee Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang