"Barangkali ada orang yang kamu curigai, masa udah hampir dua minggu tapi kamu tak pernah melihat siapapun yang membuka lokermu? "
"Pernah curiga dengan Alesha, tapi dia hanya membuka lokernya yang berada disampingku, dari kejauhan dia memang seperti membuka loker ku tapi ternyata bukan. "
"Alesha, Alesha, Alesha. Memangnya tak ada gadis lain yang kau curigai selain dia? Mengapa sebagian bukti selalu menunjuk padanya?! "
"Ekhem... ada yang lagi ghibah nih? " keempat lelaki itu menoleh pada gadis yang baru saja bertanya.
"Eh ada Alesha, ehehehe. "
Seperti percakapan di atas, sekarang sudah minggu kedua Haechan mendapat surat dan chat dari secret admirer(?) nya.
Ya, walau minggu kedua dia hanya mendapat selembar surat saja. Haechan hanya penasaran, siapa yang sering mengirimi nya surat.
Di sisi lain, Alesha pun sedikit berubah pada orang terdekatnya. Contohnya Jaeri, dan Daniel yang sering mendekatinya entah karena maksud apa.
"Alesha! " panggil Daniel dari jauh. Alesha menoleh dan melambaikan tangannya.
"Hai sayang, " ujarnya setelah Daniel sudah dekat. Daniel terdiam ditempat, dia terkejut dengan perkataan gadis itu.
Walaupun sedikit berubah, dia tak pernah memanggil dengan panggilan seperti itu. Seperti yang Daniel tau, Alesha sedikit tak suka dengan panggilan-panggilan yang berhubungan dengan cinta.
"Kenapa bengong, ada apa? Mau ngelamar aku yaa... " goda Alesha.
"Kamu udah siap aku kawini apa nikahi nih?? " tanya Daniel dengan senyum khasnya.
"Keduanya bisa, tapi setelah aku membunuhmu. " Senyum Alesha belum luntur sedari tadi.
"Kejamnyaa, " lirih Daniel sembari cemberut. Alesha menyentil bibir Daniel.
"Jaeri! Mau kemana kau? " tanya Alesha.
"Eoh? Hai Alesha, ayo ikut aku ke kantin. " Jaeri menarik Alesha, yang di tarik hanya pasrah.
Alesha tercengang di tempat. Dia dibawa ke kantin dan berhenti tepat di depan meja member smrookies. Membuat kedua gadis itu menjadi pusat perhatian.
"Mentang-mentang udah saling kenal, jadi seenaknya kesini. "
"Lalu mau dimana, tempat sudah penuh dan aku memang sudah biasa duduk disamping kakakku, hehe. " Jaeri terkekeh dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Pantas saja sering meninggalkanku sendirian, " gumam Alesha.
"Bilang apa sih kalian. Mau duduk, duduk aja. " Mark menepuk tempat di sampingnya yang kebetulan kosong.
Dengan gugup, Alesha duduk di samping Mark. Dia hanya bawa minuman dari rumahnya, tanpa memesan makanan dari kantin.
"Alesha kamu masih diet? " tanya Jaeri. Alesha melotot kaget.
Uhuk uhuk!
Pertanyaan Jaeri mampu membuat Haechan tersedak makanannya. Yang ditanya Alesha mengapa Haechan yang tersedak? Mungkin kebetulan.
"Masih, soalnya kemarin aku timbang 35kg dan juga masih banyak lemak di tubuh aku. "
"Astaga Alesha, udah hampir 1 semester masa belum turun juga. " Jaeri menepuk dahinya.
"Suka makan malem dirumah. " Alesha hanya terkekeh.
"Uhm... Alesha, a-aku... minta maaf. " Yang merasa terpanggil pun menoleh, melihat Haechan yang hanya menundukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol || Lee Haechan
FanficAwal cerita memang membosankan, tapi bacalah hingga akhir. (On Going) Menjadi fans itu susah. Karena apa? karena salah satu fans itu membuat idolanya berubah drastis. Dan dengan sedikit keberanian, gadis itu menjadi sasaeng dan menjadi trainee baru...