Bagian 9

78 12 0
                                    

~Happy Reading~

••••••••

Tangannya pun turut terpanggil untuk berusaha menghilangkan noda itu sendiri. Tapi alhasil, tangannya justru malah memegang tangan Billy. Dan mata mereka bertemu, mereka saling menatap dalam diam. Tiba-tiba Billy tersadar dan langsung melepaskan tangannya.

“Eh, maaf.”

“Nggak papa kok, thanks.”

Mereka saling menunduk tersipu malu. Setelah itu Billy kembali bertanya untuk memancing Lysa.

“Emang, aku ngajak kamu makan bareng, nggak ada yang marah?’

“Emang, siapa yang marah?”

“Ya mungkin, cowok kamu.’

“Haha, kamu bicara apa sih? Aku tuh gak punya cowok.” Ujar Lysa sembari tertawa kecil.

“Serius?”

“Iya.”

“Kenapa gak nyari?”

“Belum ada yang pas. Tapi sekarang, udah suka sama satu cowok.”

”Siapa?” tanya Billy penasaran.

Secret.”

“Yah, kamu mah gitu.”

“Hehe. Kamu sendiri, gak ada yang marah kamu makan bareng sama aku?”

“Gak ada lah. Sendiri mah, bebas.”

“Jadi, cewek atau pacar gak punya?”

“Kalau pacar sih, gak ada. Cuma kalau cewek yang aku suka, ada.”

“Benarkah? Siapa?”

Secret too.” Goda Billy.

“Emm, kamu yah ....”

Mereka saling tertawa kecil sembari meminum sisa jus mereka.

“Ngomong gak ya ... ngomong aja deh.” Batin Billy.

“Emm Lysa ....”

“Iya?”

“Nanti malam, kamu sibuk nggak?”

“Enggak kok.”

“Waduh, kenapa Billy langsung nanya gitu? What! Jangan-jangan, dia mau ngajak gue nge-date?”

“Emang kenapa?” tanya Lysa lagi.

“Emm, jalan yuk, aku jemput. Kamu mau kan?” Billy berusaha memberanikan diri.

“Nah, kan bener, Billy ngajak gue jalan. Duh jadi deg-degan nih, dijawab apa?”

“Emm, iya boleh.”

“Ya udah, nanti malam pukul 7 aku jemput ya.”

“Iya. Eh tunggu, emang kamu tahu rumahku?”

“Ya tahulah. Apa sih, aku ya nggak tau tentang kamu.” Ujar Billy.

Lysa tersenyum malu.

“Oke, nanti aku tunggu.”

“Oke.”

Setelah itu, mereka meninggalkan kantin dan pergi menuju kelasnya masing-masing.

***

Malam hari telah tiba. Saatnya untuk Billy dan Lysa jalan-jalan. Billy nampak berpenampilan rapi menggunakan kaos berwarna hitam, dengan jaket kulit, disertai celana jeans dan sepatu khusus untuk jalan-jalan. Tak lupa ia membawa sesuatu yang nantinya akan ia berikan pada Lysa. Aromanya wangi parfumnya mengisi ruang tamu, membuat Thania menjadi curiga.

Antara Vampir dan Manusia Serigala [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang