Tangan Raffa gemetar saat akan membuka buku itu. Dia menggigit bibir sambil memejamkan mata. 'Tara maafkan aku, walaupun kau tidak mau aku membaca buku ini, tapi aku ingin membacanya agar aku bisa memiliki sesuatu darimu sebagai kenang-kenangan, dan agar aku selalu merasa dekat denganmu.'
Raffa membuka matanya dan perlahan membuka buku itu. Dia tidak beranjak dari tempat tidurnya hingga selesai membaca keseluruhan isi buku terebut.
Agustus 2019
Hai aku Tara, mulai hari ini aku akan selalu bercerita padamu, kuharap kau mau jadi temanku, dan sekarang kau aku beri nama. Namau adalah, 'Dreaming book’.Seulas senyum terbersit di wajah Raffa, dia baru sepenuhnya sadar kekasihnya benar-benar masih ABG, dilihat dari bahasanya mencerminkan khas anak SMA. Ah, dan juga gadis itu tidak bisa membedakan arti buku diary dan buku untuk menuliskan mimpi-mimpi.
Agustus 2019
Hari ini aku ke Jakarta diantar oleh Kak Rizal, Kakak yang paling aku sayangi di dunia ini. Dari pagi kami keliling-keliing mencari tempat kos yang tidak terlalu jauh dengan kampusku di daerah Jakarta selatan. Jelang Magrib kami baru menemukannya. Huftt ... hari ini sangat melelahkan. But i’m so happy karena besok aku akan mulai menjalani kehidupan baruku. Oh iya, aku kuliah di Akademi Kebidanan, loh. Hehehe.Di halaman berikutnya, Tara menceritakan awal-awal kuliah dan awal persahabatannya dengan Mila. Raffa terbawa oleh cerita-cerita yang ditulis oleh kekasihnya itu. Tersenyum bahkan tertawa, sekarang dia tahu lebih dalam tentang gadis itu. Tara juga menceritakan alasan kenapa ingin manjadi seorang bidan dan bagaimana dia kesulitan keuangan. Uang yang dikirim oleh bibinya setiap bulan tidak cukup, akhirnya dia mencari pekerjaan paruh waktu.
Tara pun menjadi penjaga warnet dan tukang fotocopy. Yang membuat Raffa miris sekaligus sedih adalah, Tara pernah menjadi tukang cuci gosok baju teman-teman kosnya, tapi beruntung dia dikenalkan Mila pada wanita bernama Yani yang menawarkan bekerja di warnet.
Raffa menutup mulutnya dengan satu tangan, dan membiarkan air matanya meluruh lagi. Dia tidak bisa membayangkan Tara yang waktu itu berusia delapan belas tahun sudah menjalani kehidupan dengan keras. Sedangkan dirinya waktu seusia Tara hidup dengan sangat nyaman, tidak memikirkan bagaimana makan, bagaimana membeli buku, dan bagaimana caranya agar tidak merepotkan orang tua. Yang dia tahu hanya main dan main, bahkan terlalu ekstrime, seiring berjalannya waktu dia menjelma jadi playboy, dan kebiasaannya itu terus dia lakukan sebelum bertemu Tara.
Maret 2020
Aku memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai penjaga warnet karena aku ditawari bekerja di caffe Britc oleh temanku bernama Rida. Gaji di sana lumayan, bisa untuk biaya makan sebulan. Aku bekerja dari jam lima sore sampai jam sebelas malam. Kau tahu? Itu sangat melelahkan, tapi aku harus bertahan karena aku sangat membutuhkan pekerjaan itu. beruntung aku punya Bos yang baik bernama Tania Aditama, seorang wanita keturunan Tionghoa, dia menganggap karyawannya sebagai teman bukan bawahan. Aku senang bekerja di sana."Jadi Tara mulai bekerja di Britc bulan Maret, berarti dia baru dua bulan bekerja di sana," batin Raffa. Pantas, waktu pertama kali datang ke tampat kosnya bersama Dylan, Tara tidak mengenali Dylan sebagai pemilik Britc, ternyata dia mengira Bosnya adalah Tania.
Maret 2020
Bagaimana ini, temanku bernama Mikha menyukaiku, dia ingin berpacaran denganku, tapi aku tidak mau karena aku tidak menyukainya. Aku bingung, besok aku harus menjawab apa kepadanya. Aku tidak tega menyakitinya dia sudah sangat baik padaku. Ah, aku jadi tidak bisa tidur.Mata Raffa terbelalak ketika membaca tukisan itu. "Sudah kuduga si boyband itu menaruh hati pada Tara," kata Raffa dalam hati. "Astaga, waktu itu Tara diantar pulang sama si boyband itu, apakah tidak terjadi sesuatu? Lihat saja, kalau dia macam-macam pada Tara, aku akan membuat perhitungan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me Softly (End)
General FictionPerlukah move on? Apakah kita harus mengubur cinta yang benar-benar kita cintai lalu mencari cinta yang lain? Apakah kita mampu mencintai cinta yang lain sedangkan cinta yang dulu tetap menjadi penghuni seluruh hati, jiwa, dan pikiran? Masih perluka...