MR. ROBINSON

25 5 4
                                    

"Doorrrrrr" teriak Alleya berusaha mengagetkan Hanin yang berada di kelas.

Tapi apa? Usahanya gagal. Hanin tetap tenang dengan ekspresinya yang dingin.

"Dih,, lo kaget kek"

"Nin, lo sebenernya kesambet setan apa si? Udah jarang ngomong, jarang ketawa, muka lo tu kaya es batu, dingiinnnn" ucap Alleya dramatis.

"Apa si lo"

"Heran juga si gue, kenapa bisa gue mau temenan sama balok es kaya lo"

"Yaudah jauhin gue aja"

"Dih baperan amat lo neng. Bercanda kali"

Hanin tersenyum kecil. Dia memang baru beberapa hari sekolah di SMA DIPONEGORO, tapi dia dan Alleya cukup cepat mengakrabkan diri, dan tentu bukan Hanin yang memulai.

"Terus ngapain lo temenan sama gue?"

"Gatau, gue emang jodoh kali sama lo Nin"
Otak sengklek Alleya mulai kumat. Entahlah, bisakah Hanin bertahan sebangku dengan gadis itu selama 3 tahun.

"Nin, lo jadi daftar jadi pengurus OSIS?" tanya Alleya serius.

"Jadi"

"Tujuan lo ikut OSIS apaan?"

"Iseng doang"

Alleya melongo. Alasan macam apa itu.

"Biasanya kalo ikut sesuatu yang gak punya dasar kuat tu, ga sanggup di tengah jalan Nin" ucap Alleya sok bijak.

"Lo ngremehin gue?"

Selain berperilaku sedingin balok es di film frozen, Hanin juga sangat susah dilawan saat debat.

"Terserah lo deh Nin"

***

"Misi" ucap Hanin kepada orang yang ada di ruang OSIS.

"Iya dek?" respon seorang pria yang usianya lebih tua satu tahun dari Hanin.

Arya , dari name tag yang Hanin lihat, itulah nama kakak itu

"Ini kak" ucap Hanin seraya memberikan formulir pendaftaran pengurus OSIS baru.

Gak usah tanyakan ekpresi Hanin. Walaupun dengan kakak kelasnya, ekspresi datar selalu terpampang di wajah cantik Hanin.

"Oh, mau ngumpulin formulir pendaftaran OSIS?" tanya Arya.

"Iya kak"

"Oke"

Hanin membalikkan badan meninggalkan ruang OSIS, dan Arya kembali masuk ke ruang OSIS.

"Siapa tadi Ar?" tanya salah satu pengurus OSIS.

"Adek kelas tadi, ngumpulin formulir pendaftaran OSIS baru. Eh tau ga kalian? Dia cewe, cantik lagi" ucap Arya semangat

"Tapi sifat dia agak dingin. Tapi sumpah si dia cantik"

"Halah, belom tentu yang mukanya cantik kerjanya bener" sinis Arina.

Arina itu wakil ketua OSIS. Tapi sayangnya dia punya sifat yang kurang baik. Dia ga suka kalau denger atau tau ada cewe yang lebih baik darinya.

"Bu waketos b aja kali, santuy mba broo. Sirik aja lo" timpal Arya.

"Siapa yang sirik. Kenyataannya gitu. Lagian cantikan juga gue kemana mana"

"Berarti kerja lo ga bener dong" skak Arya.

Ah, Arina termakan omongannya sendiri.

"Nathan,, Arya tuu" rengek Arina.

JINGGA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang