Part 15

27 8 22
                                    

Cika berada di kamarnya setelah kejadian itu dia langsung pulang dia sudah mengirimkan pesan untuk temannya bahwa ia harus pulang. Tapi dia tidak menjelaskan ke teman-temannya kenapa dia pulang tanpa bertemu mereka. Sekarang ponsel nya sangat berisik tetapi dia mengabaikan nya dia sudah tau itu pasti chat dari sahabatnya.

Sekarang ia hanya melamun semua kejadian itu kembali terputar di dalam kepalanya. Sekarang ia sendiri betul-betul sendiri semua orang pergi orang yang ia harapkan telah pergi, orang yang ia nantikan tak akan kembali.

Malam sudah tiba tapi Cika tetap tidak beranjak dari tempat duduk nya, ia masih setia duduk di lantai beralaskan karpet beludru yang halus. Cika juga tidak berniat menyalakan lampu, sekarang kamar itu gelap hanya ada sinar bulan yang yg masuk di pintu menuju balkon nya.

"Tuhan aku lelah semua terlalu melelahkan untuk ku" Cika kembali menangis.

Sesaat kemudian Cika berjalan masuk ke kamar mandi ia mandi dan keluar dengan mata yang sembap karna tadi ia tak henti-hentinya menangis. Lampu kamar sudah menyala. Cika duduk di pinggir kasurnya mengambil sesuatu di dalam laci nakasnya.

"Ci..." Ucapan orang yang berada di pintu terhenti kemudian menatap Cika yang sedang menyembunyikan sesuatu di belakang nya

"Lo ngapain di sini put?" Ya orang itu putri.

"Lo nyembunyiin apaan Ci?" Dia mengabaikan pertanyaan Cika dan malah balik bertanya

"Bukan apa-apa" putri menghampiri Cika

"Lo gak usah bohong, sini gue lihat" putri mengambil sesuatu yang di sembunyikan Cika. Dia kaget saat melihat nya.

"Ini yang lo bilang bukan apa-apa" ucap putri menunjukkan benda itu

"Ci sampai kapan? Sampai kapan lo harus konsumsi obat tidur" sesuatu yang di sembunyikan Cika tadi adalah obat tidur.

"Kenapa lo selalu menyiksa diri lo sih ci, Lo gak kasihan sama ayah, bunda, bang Raka juga sama gue dan yang lain"

"Gue kira Lo udah berhenti Ci minum ini" kata putri kecewa dan juga sedih

"Gue minta maaf put gue gak bisa tanpa itu gue akan terus terjaga sampai pagi dan terus memikirkan dia" Cika kembali menangis dia juga merasa kasihan pada dirinya sendiri.

"Ci dia udah pergi, Lo menanti dia pun dia tetap gak akan kembali" putri duduk di samping Cika dia kasihan melihat sahabatnya selalu terpuruk, putri harus melihat keadaan Cika seperti setahun yang lalu.

"Lo harus kuat Lo pasti bisa ci, Lo cewek kuat mana senyum manis Cika yang membuat orang tenang liatnya" kata putri

"Gue capek pura-pura bahagia, gue tebar senyum ke semua orang seolah gue baik-baik aja, sedangkan mereka gak tau kalau gue orang yang depresi yang menyimpan sejuta luka" Cika terus menangis putri yang tak tega pun langsung memeluk sahabatnya

"Ci lo yang sabar yah gue yakin suatu saat lo akan bahagia"

"Put" Cika melepaskan pelukan itu

"Gue tadi ketemu kak Lyla" ucapan Cika sontak membuat putri kaget sekaligus mengerti bahwa ini penyebab sahabat nya pulang dan menangis sendirian di kamar.

"Dia ngomong apa? Dan kok bisa dia ada di sekolah" tanya putri

"Gak ada, gue cuma gak sengaja nabrak dia pas gue mau ke toilet, dan soal dia ada di sekolah mungkin datang menonton pentas kan dia alumni sana" jelas cika

"Iya juga yah" putri mengangguk

"Ohiya kenapa Lo bisa di sini?" Sekarang Cika sudah sedikit membaik dia tidak lagi menangis. Ya begitu lah Cika saat ada seseorang yang menenangkan nya ia cepat membaik tapi jika sendiri maka ia akan terus menangis.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang