Part 11

28 7 28
                                    

"Lang beneran lo tadi anterin Cika ke sekolah?" Tanya Rafi yang sekarang duduk di pinggir roftop. (Mau bunuh diri kali nih orang)

"Iya" jawab langit santai

Angga dan Kevin yang mendengar itu langsung mempause game nya kemudian ikut nimbrung dengan percakapan keduanya

"Kok bisa sih lang?" Tanya kevin

"Yaa bisa lah bego" Rafi melempari Kevin dengan biji kuaci nya

"Jijik Anjirr Raf, itu bekas mulut lo yang bau"

"Enak aja Mulut gua gak bau, harum gini kok"

"Mana bisa lo cium"

"Enggak deh mulut lo aja tuh yang bau abisnya mulut lo dekat idung sih"

"Gua sumpel juga mulut lu berdua pake sempak miper nih" ancam Angga pada Rafi dan Kevin yang sedari tadi ngebacot

"Yaudah balik ke topik, jadi kenapa lo nganter Cika ke sekolah tadi lang?"

"Mau aja" jawab langit

"ANJAY INI PASTI BUKAN LANGIT, LANGIT MANA WOY KELUAR LO DARI TUBUH TEMAN GUA"

"Apaan sih lo Vin teriak-teriak"

"Ini tuh bukan langit Anjirr pasti dia kerasukan jin tomang"

"Jin tomang pala lu" ucap Rafi menoyor kepala Kevin

"Jangan toyor-toyor pala gue entar gua bodoh" Kevin mengusap usap kepalanya sayang. Jijik Anjay

"Kapan lo pernah pinter" sahut Rafi sadis

"Diem, kita ke kantin" Angga berdiri hendak ke kantin

"Ngapain ke kantin sih orang udah enak di sini juga"

"Ada yang berantem di sana"

"Gilak, yaudah ayo cepetan kita ke sana" mereka semua pergi ke kantin melihat pertunjukan itu.  Cowok ganteng tapi tingkat kekepoan nya tinggi banget.

***

Amel menatap orang yang menahan tangannya.

"Ngapain lo tahan gue buat nampar dia sih Vin?" Ya orang yang menahan tangan Amel untuk tidak menampar Lisa adalah Kevin

"Gue gak suka ada kekerasan" ucap Kevin sambil menghempaskan tangan Amel. Dalam hal seperti ini Kevin bisa jadi sosok yang dingin dan serius juga.

"Ini bukan urusan lo Vin jadi gak usah ikut campur"

"Sekarang jadi urusan gue karena dia cewek gue"

Semua orang yang ada di sana kaget karena tiba-tiba Kevin mengklaim Lisa sebagai cewek nya dan hebat nya lagi Kevin yang notabene nya orang yang pecicilan bisa semenyeramkan itu kalau lagi marah.

Kevin menarik Lisa pergi dari kantin itu.

"Lo kenapa basah" sekarang suara langit yang terdengar, Cika melihat ke arah langit yang berada di dekatnya.

"Gak apa-apa" jawab Cika sambil menunduk

"Ikut gue" langit menarik lembut tangan Cika dan membawa nya keluar kantin.

"Bebep langit kok pergi sama cewek murahan itu" ucap Amel dengan kesal

"Teman gua gak murahan, Lo tuh yang murahan cabe sekilo" rasanya putri ingin mencakar-cakar muka cewek di depannya ini. Gak sadar apa dia tuh mukanya udah kayak Tante-tante, bedak tebal nya udah 10cm mana lipstik nya merah banget kayak lampu merah.

Akhirnya Amel dan antek-anteknya juga pergi meninggalkan kantin karna merasa di permalukan.

"Eh Kok mereka tega ninggalin kita sih, berasa jomblo banget gue" ucap Rafi sok lembut

"Emang lo jomblo kan" putri menyahuti perkataan Rafi

"Neng Putri ih kalau ngomong suka bener" ucap rafi

"Neng Ara sama A'a Afi yuk biar gak di katain jomblo" Rafi memandang Ara dengan menaik turunkan alisnya

"Jijik ih"

Seketika semua orang tertawa memandang Rafi yang tersakiti. Sad boy banget lu Raf di tolak mentah-mentah sama Ara.

"Yaudah balik kelas yuk" Angga dan Rafi pergi ke kelas tanpa kedua temannya karena mereka sedang ngebucin.

"Ih Angga kok ninggalin putri baru juga mau digoda"

"Dasar wanita penggoda lo" ucap Ara sadis

"Ih tapi yang gue goda tuh cuma Angga doang bukan yang lain" elak putri tidak terima

"Bodo amat gue mau ke kelas" Ara berjalan meninggalkan kantin

"Ara tungguin lo mah kaya doi aja main tinggal pas lagi sayang-sayangnya" putri berlari mengejar Ara yg sudah di luar kantin.

"Nih ganti baju lo" suruh langit dan menyerahkan baju baru itu pada Cika

"Lo dapat dari mana?"

"Koperasi sekolah"

"Yaudah gue ganti, jangan ngintip Lo ya" langit hanya mengangguk kemudian Cika masuk toilet wanita dan mengganti pakaiannya yang sudah basa dan berwarna akibat es jeruk laknat itu, bukan es jeruk nya sih yang laknat tapi orang yang nyiram nya.

"Udah yuk balik ke kelas" Cika sudah selesai dan mengajak langit ke kelas

"Ohiya makasih ya lang lo udah beliin bajunya di koperasi entar gue ganti uang Lo" ucap Cika saat mereka sudah berada di depan kelas Cika

"Gak usah" ucap langit lalu pergi meninggalkan Cika di sana.

"Hoby banget ninggalin orang" Cika menghela nafas kemudian masuk ke kelasnya

"Eh Ci lo baik-baik aja kan? sorry tadi gak nemenin lo soalnya kita gak tau langit bawa lo kemana" ucap putri yang melihat Cika sudah kembali dengan seragam kering dan bersih

"Iya gak apa-apa" Cika duduk di bangkunya

"Emang tadi lo di bawa kemana?" Tanya Ara

"Toilet"

"Anjirr si langit ngapain bawa Lo ke sana, lo gak di apa-apain kan" tanya putri heboh

"Jangan soudzon, dia cuma beliin gue seragam di koperasi sekolah terus suruh gue ganti di toilet"

"Oh syukur deh kalau gitu" putri bernafas lega mendengar jawaban Cika

"Ohiya Lisa mana?" Sedari tadi dia datang di kelas dia belum melihat Lisa. Kemana tuh anak

"Lisa belum dateng gak tau di bawah kemana sama si Kevin"

"Kalian gak cari?" Tanya Cika

"Udah tapi gak ketemu" jawab ara

"Eh tuh orangnya" putri menunjuk Lisa yang barusan masuk ke kelas.

"Lo kenapa Lis muka lo kusut gitu?" Tanya Ara yang melihat raut wajah Lisa berbeda

"Gak apa-apa"

"Lo gak di apa-apain sama Kevin kan"

"Lo tuh ya put soudzon mulu" ucap Cika

"Yakan Lisa tadi perginya sama Kevin terus tiba-tiba balik mukanya kusut kek gini"

"Enggak, gue  gak di apa-apain sama Kevin gue cuma capek aja" Lisa membenamkan kepalanya di balik lipatan tangannya. Mereka yang melihat itu hanya terdiam, mungkin memang Lisa butuh waktu kalau dia udah siap ngomong pasti dia cerita ke temannya.

Begitulah persahabatan mereka tidak ada yang saling memaksa untuk menceritakan masalahnya. Kalaupun orang nya belum siap untuk bercerita yah gak apa-apa kan gak semua masalah bisa kita ceritakan ke orang kadang ada masalah yang mungkin hanya kita yang bisa tau, istilahnya privasi nya dialah. Intinya saling menyemangati aja dan selalu ada di saat mereka butuh.








Semoga menyenangkan 🤗
terimakasih 😘
Jangan lupa vote dan comen🌱

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang