How To Say I Love You

Bab 7

• Menghalanginya •

_________

(-nya dalam judul mengacu pada wanita.)

Xiao Jiashu berjalan ke rumah dengan wajah muram, menemukan bahwa ibunya sudah di ruang tamu untuk waktu yang lama, matanya tertuju pada iPad di tangannya.

“Kau kembali? Cepat ganti pakaianmu. Ayah dan kakakmu sedang membahas pekerjaan. Aku mengatakan kepada mereka bahwa kau pergi ke konser dengan teman-temanmu.” Dia menyuruhnya pergi dengan tangannya, bahkan tidak mau mengangkat kepalanya.

“Bu, apa yang kau lihat?” Xiao Jiashu menyelip di sebelah Xue Miao. Dia menemukan bahwa ibunya sedang menyegarkan situs web SUPER New Voice Generation. Halaman utama adalah foto ketika Li Jiaer dinobatkan sebagai pemenang.

“Para kontestan tahun ini sangat kuat, tetapi aku sangat menghargai Li Jiaer sejak awal. Penampilannya manis, memiliki kepribadian yang menyenangkan, suara yang unik, dan saat ini sangat populer. Jika dia merilis karya-karya bagus secara berurutan, dia pasti akan menjadi hit besar. Aku mengatakan kepada Bibi Su-mu untuk berdiskusi dengannya tentang menandatangani kontrak dengan kami. Tetapi dia tampaknya tidak terlalu tertarik pada Lucky Water, dan sebagai gantinya telah berkali-kali berhubungan dengan Fang Kun. Sangat memalukan,” kata Xue Miao, menggelengkan kepalanya dengan menyesal. Jelas bahwa dia sangat menghargai Li Jiaer.

Xiao Jiashu yang sudah sangat jijik semakin marah. Dia dengan dingin mendengus, “Bu, apakah kau tahu, mungkin saja dia adalah gadis SMA yang telah aku cari selama beberapa tahun terakhir. Jika itu benar-benar dia, jangan tanda tangani dia. Aku tidak akan membiarkan Royal Crown dan Crown Age menandatanganinya juga.”

Xue Miao menatap putranya dengan kaget. “Dia orang yang kau cari?”

“Mungkin, tapi aku harus menyelidiki dulu.” Wajah Xiao Jiashu sangat gelap. Dia benar-benar melakukan kata-katanya, naik ke lantai atas untuk menghubungi teman sekelasnya yang lama. Teman sekelas ini adalah peretas yang luar biasa, juga melanjutkan studinya di Amerika. Setelah kembali ke China, dia telah membuka agen detektif. Selama itu bukan orang yang berstatus tinggi, melalui internet, dia dapat menggali segalanya tentang orang itu dalam beberapa jam.

Xiao Jiashu telah membayar sejumlah besar uang, jadi tentu saja pihak lain segera mempercepat langkah mereka. Dalam waktu kurang dari satu jam, semua data Li Jiaer dikirim ke kotak surat Xiao Jiashu.

Nama aslinya adalah Wang Shiqi. Dia berasal dari Beijing, pernah belajar di Shidafu High School di masa lalu. Kemudian, dia terlibat dalam gugatan hukum, putus sekolah karenanya. Setelah itu, dia menjalani operasi plastik. Dia mulai bekerja dan telah melalui banyak pengalaman dalam beberapa tahun terakhir.

Xiao Jiashu belum pernah melihat Wang Shiqi dalam kehidupan nyata. Hanya mengetahui melalui fotonya. Namun karena sudut pengambilan foto, tidak mungkin untuk mengenalinya secara langsung. Walau demikian, dia tahu suaranya terlalu baik, begitu baik hingga bahkan sering muncul dalam mimpi buruknya. Orang-orang itu, kejadian itu, ikatan yang kacau dan kejam itu, tidak pernah sekalipun mundur dari ingatannya. Dia tidak pernah menjadi anak kaya hedonistik yang akan menggunakan kekuatan dan otoritas untuk menghancurkan orang, tetapi dia ingin membuat pengecualian kali ini. Dia akan memotong masa depan yang cerah milik pihak lain dengan tangannya sendiri.

Xiao Jiashu mengalami malam tanpa tidur. Dia pergi bekerja keesokan harinya dengan mata seperti panda, lalu berlari ke Fang Kun dan Ji Mian di lift.

“Selamat pagi, Ji Ge, Kun Ge,” sapanya dengan sopan.

“Selamat pagi.” Ji Mian memberinya senyuman ringan, seolah-olah ketidaknyamanan kemarin malam tidak pernah terjadi.

Fang Kun memandangnya naik turun beberapa kali, kemudian berkata dengan mengejek, “Xiao Shu, apakah kau keluar lagi dan bermain sepanjang malam setelah kami mengirimmu kembali ke rumah? Aku tidak secara khusus mengajarimumu atau hal-hal seperti itu, tetapi anak muda tidak boleh membuang-buang masa muda dan kesehatan mereka, juga jangan lupa tentang bagaimana cara menahan diri. Kau akan membayar untuk itu di masa depan ketika kau menjadi tua.”