Part 1

3.8K 248 25
                                    

Assalamualaikum, aku datang membawa cerita... Do you miss me? Pasti pada miss miss sama ai kan.. 😁

Story baru neh... Have fun guys.

.

.

.

.

.

Udara pagi mulai menyusup di antara jendela kamarnya. Baekhyun seorang pria muda dengan wajah cantiknya sedang menggerakkan tubuhnya dengan perlahan di atas tempat tidurnya. Matanya terlihat sembab dan merah, jangan lupakan kantung mata yang tebal di kedua matanya, akibat dia belum tidur selama beberapa hari ini.

"Kita berpisah saja! Hapus saja marga yang aku berikan jika marga itu hanya membuatmu tersiksa."

Kata-kata itu kembali berkelebat di pikirannya, sakit! Tentu saja sangat sakit mengingat selama ini marga itulah yang menjadi kebanggaannya. Dan beberapa hari yang lalu orang yang sudah memberikan sebuah kebanggaan untuknya memintanya untuk melepaskan apa yang dia banggakan.

Baekhyun tak mengerti apa yang di rencanakan Tuhan. Kehidupan rumah tangganya selama ini terasa baik-baik saja, tak ada pertengkaran dan perselisihan. Lantas kenapa? Kenapa begitu? Ada apa? Apa yang salah di dirinya? Apa karena dia memiliki banyak kekurangan?atau karena memang dia tak pantas? Begitu banyak pertanyaan saat itu tapi Baekhyun tak tau harus mencari jawaban dari pertanyaannya kemana.

"Apa ini benar-benar bukan mimpi?" Gumamnya seraya meremat dadanya sendiri. Ada rasa sesak yang teramat di sana, di hembusannya nafas perlahan selagi mengangkat tubuhnya sehingga dia bisa duduk da menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Sial! Aku menangis lagi." Ucapnya. Tangannya bergerak menghapus air mata yang dengan tidak sopan kembali keluar dari kedua matanya.

Memang konyol setelah dia menghabiskan malam-malam dengan kesedihan kini dia harus menjalani pagi dengan air mata. Baekhyun menutup kedua matanya kemudian menghela nafasnya dalam, mencoba untuk mengurangi rasa sesak yang ada di dalam dadanya.

Pintu kamarnya terbuka, sesosok pria berjalan dengan santai masuk dan duduk di samping Baekhyun.

"Hei...." Pria itu menepuk pundak Baekhyun, sehingga membuat Baekhyun membuka matanya dan menoleh.

"It's not a dream." Gumam Baekhyun pelan. Tatapan Baekhyun begitu kosong dan terlihat semburat luka di sana.

"It's not a dream..."Katanya lagi. Suara Baekhyun terdengar bergetar seperti menahan sesuatu yang menyakitkan.

"Yes, it's not a dream" Ulang sang pria mengikuti ucapan Baekhyun. Sang pria memeluk Baekhyun, mengusap punggung Baekhyun perlahan untuk menyalurkan rasa tenang dan nyaman bagi Baekhyun.

Tak lama tangis Baekhyun-pun pecah di dalam pelukan pria itu. Pria itu adalah Heechul kakak kandung Baekhyun yang baru saja pulang dari Amerika setelah mendapat telefon dari Baekhyun yang mengabarkan jika Baekhyun sedang tidak baik-baik saja. Dan hal itu di akibatkan karena perpisahannya dengan suami-nya. Memang benar kata orang jika kita semua tidak ada yang tau apa yang dipersiapkan takdir untuk hidup kita.

"Semuanya berakhir." Ucap Baekhyun masih dengan suaranya yang bergetar.

"Iya semua berakhir." Jawab Heechul.

"Apa aku ada salah padanya?" Tanya Baekhyun.

"Bukan. Bukan kamu yang salah, tapi Tuhan hanya sedang memberimu jalan agar kamu bisa semakin kuat." Jawab Heechul, dia berusaha menguatkan sang adik karena hal yang dia alami.

"Ini tidak adil kak!" Ucap Baekhyun dengan suara sedikit keras bahkan hampir berteriak di pelukan Heechul

Heechul semakin mengeratkan pelukannya.

It's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang