Part 4

1.5K 194 30
                                    

Aku kembali membawa cinta... Cinta siapa? Yah cinta diaaahhhhh... Ah kok aku malah berhayal sudahlah mari kita membaca semuanya....

.

.

.

.

.

        "Apa dia baik-baik saja dokter?" Suara Heechul memecah keheningan. Seorang pria bername tag SeokJin di jas putihnya itu tersenyum hangat menatap Heechul.

   Heechul menatap adiknya yang sedang tertidur dengan nafas teratur di ranjang rumah sakit. Tak lupa Heechul menaikkan selimut Baekhyun sebatas dada.

   Jadi tadi saat Baekhyun ingin berangkat ke Universitas mendadak kepalanya pusing dan dia-pun jatuh pingsan di depan pintu rumah, sontak saja Heechul yang mengetahui hal itu langsung bergegas membawa Baekhyun ke rumah sakit yang terdekat. Dan di sinilah mereka sekarang.

     "Tuan Baekhyun baik-baik saja, mungkin dia hanya kelelahan karena terlalu banyak kegiatan." Jelas SeokJin.

    "Dia baru saja mulai kuliah dok, belum lagi pekerjaannya di panti asuhan, pantas saja dia kelelahan" jawab Heechul dengan sedikit nada panik di ucapannya.

    "Harusnya tuan Baekhyun mengurangi kegiatannya, mengingat kandungan tuan Baekhyun baru menginjak usia 4 bulan" lanjutnya SeokJin

 
   "Apa maksud dokter?" Tanya Heechul

   "Tuan Baekhyun sedang mengandung saat ini."-Seokjin

   Bagai tersambar petir Heechul langsung terdiam. Baekhyun-nya hamil? 4 bulan? Itu artinya saat bercerai dia dalam keadaan hamil. Tuhan apa lagi ini? Tak cukupkah penderitaan Baekhyun karena perceraiannya? Kenapa Baekhyun harus hamil di waktu seperti ini?

    "Apa dokter bisa menghilangkannya?" Tanya Heechul.

  SeokJin terkejut, tatapannya yang tadi hangat kini berubah. Seolah dia ingin mendapatkan penjelasan untuk apa yang di katakan Heechul barusan.

    "Apa maksud tuan?"tanya Heechul.

   "Apa dokter bisa menggugurkan kandungan Baekhyun?" Tanya Heechul. Kali ini dia memperjelas kata-katanya.

   SeokJin menatap lurus ke arah Heechul,dia seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.  Ada apakah sehingga Heechul menyuruhnya untuk mengaborsi Baekhyun?bukankah sebuah kehamilan itu sesuatu yang paling di tunggu oleh banyak orang? Tapi ini? Kenapa justru sebaliknya.

    "Tapi tuan..." Kata SeokJin terputus.

     "Biar saya yang tanda tangani semua perijinannya. Anda cukup lakukan apa yang saya minta" final Heechul.

   SeokJin menghela nafasnya panjang.

   "Resiko yang akan kita hadapi sangat tinggi." Jelasnya.

   "Usia kandungan tuan Baekhyun sudah cukup tua, dan jika kita melakukan aborsi di usianya yang sekarang kita bisa saja menemui resiko paling besar" Lanjut SeokJin.

   "Maksud dokter?"

    "Kematian. Jika kita mengaborsi kandungan tuan Baekhyun maka kematian adalah resiko yang akan kita hadapi, jadi pilihan kita akan semakin sulit" Terang SeokJin.

  Heechul terdiam, langkah kakinya-pun mundur beberapa langkah.

    "Takdir macam apa ini?" Gumamnya bertanya pada diri sendiri. Bagaimana mungkin Tuhan memaksanya memilih antara seorang anak yang tidak di inginkan dan adiknya Byun Baekhyun?

It's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang